Kasus Covid-19 meningkat lagi. Di Australia, kebijakan karantina Negara Bagian Victoria pun terpaksa diambil karena jumlah penderita penyakit tersebut melonjak.
Oleh
Editor
·2 menit baca
Kompas
Orang-orang berjalan melewati tanda penjualan di jendela department store di distrik pusat bisnis Melbourne pada 3 Juni 2020. Australia menuju resesi pertamanya dalam hampir tiga dekade setelah ekonomi menyusut pada kuartal Januari-Maret akibat pandemi Covid-19.
Kasus Covid-19 meningkat lagi. Di Australia, kebijakan karantina Negara Bagian Victoria pun terpaksa diambil karena jumlah penderita penyakit tersebut melonjak.
Seperti diberitakan harian ini, Negara Bagian Victoria di Australia melaporkan 671 kasus baru Covid-19 dan tujuh pasien meninggal dalam sehari pada Minggu (2/8/2020). Penambahan tersebut adalah yang terbanyak selama ini. Otoritas Melbourne, ibu kota Negara Bagian Victoria, sampai memberlakukan kebijakan bagi penduduknya untuk tinggal di rumah selama enam minggu mendatang. Jam malam diterapkan pukul 20.00 sampai pukul 05.00. Ada hampir 5 juta penduduk kota tak boleh keluar rumah kecuali untuk bekerja dan merawat atau dirawat.
Pemerintah Vietnam sekarang juga menghadapi tantangan tak mudah gara-gara lonjakan kasus positif Covid-19. Menurut Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, negaranya berada di titik yang menentukan dalam peperangan melawan Covid-19. Padahal, sebelumnya negara itu dipuji berkat upayanya menangani Covid-19 sehingga lebih dari tiga bulan tidak tercatat ada penularan domestik di Vietnam.
Vietnam, yang berpenduduk 96 juta orang, mengonfirmasi setidaknya 621 orang terinfeksi, dengan 6 kematian. Ledakan kasus positif Covid-19 di Vietnam yang ditengarai berawal dari kota Danang, salah satu pusat tujuan wisata, menyebabkan penyebaran ke setidaknya 10 tempat, termasuk ibu kota negara, Hanoi, dan pusat bisnis Ho Chi Minh.
Paramedis dengan mengenakan pakaian pelindung mengumpulkan sampel darah dari seorang wanita yang kembali dari Da Nang di pusat pengujian cepat Covid-19 di luar Hanoi, Vietnam, Kamis (30/7/2020).
Patut dicatat, umumnya kenaikan jumlah kasus di sejumlah negara terjadi saat otoritas mulai melonggarkan pembatasan sosial. Penerbangan dibuka, sementara restoran dan bar juga diizinkan beroperasi lagi. Protokol kesehatan yang tidak sepenuhnya dijalankan menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya ledakan kasus. Memang tak mudah rasanya untuk berdisiplin menjaga jarak dan mengenakan masker saat berkumpul di restoran bersama kerabat atau teman sambil asyik berbicara panjang lebar.
Di negara yang selama ini dikenal berhasil menekan penularan saja, lonjakan kasus bisa terjadi, apalagi di negara yang lemah penegakan protokol kesehatannya. Kebijakan pengurangan pembatasan sosial yang diambil pemerintah negara itu jelas memicu ledakan kasus.
Pelonggaran atau pencabutan karantina memang harus diambil supaya perekonomian kembali bergairah. Namun, hal yang paling pokok tetaplah menekan penyebaran Covid-19. Dengan tingkat penularan yang tinggi, upaya apa pun untuk menggerakkan roda ekonomi tak akan optimal. Langkah drastis yang dilakukan otoritas Negara Bagian Victoria di Australia perlu dipahami dalam perspektif itu.
Siapa pun tak boleh menyerah kalah dalam menghadapi Covid-19. Saat ledakan kasus terjadi, jangan ragu untuk mengambil tindakan tegas guna mengakhiri penularan. Hanya dengan cara ini pemulihan ekonomi berjalan baik dan kepercayaan terbangun.
