logo Kompas.id
Pengabaian Kebebasan Sipil...
Iklan

Pengabaian Kebebasan Sipil Bisa Ciptakan Iklim Otoritarian

Pengekangan kebebasan sipil dinilai negatif bagi demokrasi. Sebab, watak politik otoritarian, antara lain, ditandai dengan makin solidnya lembaga politik kekuasaan dan makin terkekangnya kebebasan sipil.

Oleh
RINI KUSTIASIH
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/phJWZYdzJ0eVrOknViXPVEKieHE=/1024x584/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F1da0b7eb-bf97-4ad3-8b90-160c60d5ad4b_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Aliansi Masyarakat untuk Keadilan Demokrasi menggelar aksi menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2019). Aksi tersebut menyerukan penundaan RKUHP karena berpotensi mengancam kebebasan berpendapat bagi masyarakat sipil.

JAKARTA, KOMPAS — Indeks Demokrasi Indonesia 2019 memberi sinyal peringatan mengenai skor kebebasan sipil yang menurun. Kondisi ini membawa kekhawatiran pada kecenderungan pengabaian pada kebebasan sipil yang mendukung terciptanya kembali iklim otoritarian.

Dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2019 yang dirilis Badan Pusat Statistik, Senin (3/8/2020), skor agregat IDI naik 2,53 poin dibandingkan tahun 2018. Dari tiga aspek yang diukur IDI, dua aspek membaik, yakni aspek hak-hak politik dan lembaga demokrasi. Skor aspek hak-hak politik tahun 2019 ialah 70,71, naik 4,92 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun aspek lembaga demokrasi naik 3,48 poin menjadi 78,73 (Kompas, 4/8/2020).

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000