Pekerja Konservasi TWNC Terpapar Covid-19, Empat Desa Sekitar Dipantau
›
Pekerja Konservasi TWNC...
Iklan
Pekerja Konservasi TWNC Terpapar Covid-19, Empat Desa Sekitar Dipantau
Pekerja di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation, Lampung, terpapar Covid-19. Pemerintah berupaya mengantisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2 itu ke empat desa terpencil di sekitar kawasan konservasi tersebut.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pekerja di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation di Lampung terpapar Covid-19. Pemerintah berupaya mengantisipasi penyebaran virus SARS-CoV-2 itu ke empat desa terpencil di sekitar kawasan konservasi tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat Tedi Zadmiko mengatakan, dari hasil tes usap, terdapat 38 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Selain karyawan, virus SARS-CoV-2 juga sudah menyebar ke istri dan anak karyawan yang merupakan warga Desa Way Haru, Kecamatan Bangkunat, Pesisir Barat.
Tedi menjelaskan, sebagian besar kasus positif Covid-19 di kawasan TWNC merupakan orang tanpa gejala. Saat ini mereka sedang menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan petugas kesehatan. ”Ada yang dibawa ke Jakarta dan ada yang diisolasi di Pulau Bule,” ujar Tedi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (4/8/2020).
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat juga tengah berupaya mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 ke empat desa terpencil yang berada di sekitar kawasan TWNC. Antisipasi dilakukan dengan melakukan tes cepat terhadap warga desa yang pernah berkontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
”Kami sudah melakukan tes cepat terhadap 16 orang. Tes ini akan terus diperluas untuk mengendalikan penularan Covid-19,” katanya.
Selain itu, pemerintah juga segera menurunkan petugas untuk memberikan sosialisasi protokol pencegahan Covid-19 kepada warga setempat. Akses transportasi dan komunikasi yang sulit ke daerah itu masih menjadi kendala utama bagi pemerintah untuk menjangkau wilayah tersebut.
Camat Bangkunat Darmadi mengatakan, terdapat empat desa terpencil di sekitar TWNC, yakni Way Haru, Bandar Dalam, Siring Gading, dan Way Tias. Akses kesehatan di empat desa berpenduduk sekitar 8.000 jiwa itu masih minim. Saat ini, empat desa tersebut hanya memiliki fasilitas kesehatan berupa dua puskesmas pembantu dengan tenaga medis kurang dari 10 orang.
Akses kesehatan di empat desa berpenduduk sekitar 8.000 jiwa itu masih minim.
TWNC merupakan kawasan konservasi yang dikelola PT Adhiniaga Kreasi Nusa. Kawasan seluas 48.153 hektar itu selama ini menjadi salah satu wilayah konservasi harimau sumatera di Lampung.
Saat dikonfirmasi, Adam Hasibuan selaku dokter di Tambling Wildlife Nature Conservation membenarkan adanya penularan Covid-19 di wilayah itu. Kasus berawal dari meninggalnya satu karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada 29 Juli 2020.
Awalnya, karyawan itu mengeluh demam dan batuk seminggu setelah libur. Dia lalu dibawa ke rumah sakit rujukan di Bandar Lampung karena kondisinya memburuk. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Perusahaan langsung melakukan pemeriksaan terhadap seluruh karyawan dan keluarga. Selain itu, perusahaan juga mendatangkan tiga tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat ke TWNC untuk menangani Covid-19.
Dari hasil penelusuran, sejumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengaku tidak pernah kontak langsung dengan karyawan yang meninggal akibat Covid-19. Selama ini, mereka diketahui memiliki riwayat kontak dengan orang dari luar wilayah itu saat mengikuti kegiatan pembagian bantuan sosial.
William selaku perwakilan dari TWNC menambahkan, perusahaan berkomitmen mengendalikan dan mencegah penularan Covid-19. Selama ini, tamu dan karyawan yang masuk ke wilayah itu sudah menjalani tes cepat. Aktivitas di perusahaan yang bergerak di bidang konservasi itu juga menerapkan protokol kesehatan.
Menurut dia, kegiatan konservasi di wilayah itu tetap berjalan normal. Pihaknya belum berencana melakukan tes cepat terhadap satwa liar yang ada di kawasan TWNC.
Kegiatan konservasi di wilayah itu tetap berjalan normal.
Terkait hal ini, Pelaksana Tugas Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Ismanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola TWNC. Untuk sementara, kegiatan konservasi, seperti patroli dan pemantauan satwa liar melalui kamera trap, akan terus berjalan. Namun, kegiatan yang mengumpulkan banyak warga akan dibatasi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung, hingga Selasa, jumlah pasien positif Covid-19 di Lampung sebanyak 297 orang. Dari jumlah itu, 13 orang meninggal akibat Covid-19.
Adapun angka positif (positivity rate) yang ditemukan dalam pemeriksaan spesimen di Lampung, Senin, sebesar 14,16 persen. Angka itu jauh lebih tinggi dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni maksimal 5 persen.
Sementara jumlah orang yang diuji dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR) baru 2.096 orang. Dengan jumlah penduduk Lampung mencapai 8,4 juta, jumlah orang yang diperiksa Covid-19—sesuai standar WHO, yakni 1 orang per 1.000 penduduk per minggu—semestinya mencapai 8.400 orang per minggu.