Pemalang Catatkan Kasus Terbanyak Covid-19 di Pantura Barat Jawa Tengah
›
Pemalang Catatkan Kasus...
Iklan
Pemalang Catatkan Kasus Terbanyak Covid-19 di Pantura Barat Jawa Tengah
Kabupaten Pemalang mencatatkan kasus kumulatif terbanyak Covid-19 di wilayah pantura barat Jawa Tengah dengan 103 orang. Ledakan jumlah kasus terjadi setelah adanya tes massal akibat munculnya kluster pejabat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Kabupaten Pemalang mencatatkan kasus kumulatif Covid-19 terbanyak di wilayah pesisir pantai utara barat Jawa Tengah. Ledakan jumlah kasus positif terjadi setelah adanya pengetesan massal akibat kemunculan kluster pejabat di daerah tersebut.
Hingga Selasa (4/8/2020) malam, terdapat 103 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Pemalang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 43 orang masih dirawat, 53 orang sembuh, dan tujuh orang meninggal dunia.
Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Pemalang terjadi karena Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat, belakangan mengintensifkan tes massal. Tes massal dilakukan setelah ada sejumlah pejabat termasuk bupati yang terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa (21/7/2020).
”Sejak Rabu (22/7/2020) sampai dengan Jumat (31/7/2020) kami sudah melakukan tes cepat massal kepada 3.528 orang kontak erat para pasien positif Covid-19. Adapun tes usap juga dilakukan kepada lebih dari 1.000 orang,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pemalang Tutuko Rahardjo, Selasa.
Selain menggencarkan tes, pemerintah setempat juga akan melakukan operasi pengendalian kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Operasi tersebut akan digelar setiap hari selama dua pekan di tempat-tempat keramaian, seperti pasar, alun-alun, dan supermarket.
Tutuko menambahkan, gugus tugas juga akan kembali mengampanyekan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Kampanye itu akan dilakukan dengan menggunakan pengeras suara keliling hingga ke seluruh wilayah Pemalang.
Kampanye itu akan dilakukan dengan menggunakan pengeras suara keliling hingga ke seluruh wilayah Pemalang.
Beberapa waktu lalu, lanjut Tutuko, pihaknya mempertimbangkan kembali penerapan jam malam untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun, rencana itu akhirnya tidak jadi dilakukan dengan alasan ekonomi.
”Kami belum jadi menerapkan kembali jam malam karena (kebijakan) itu dampak ekonominya luar biasa. Sebagian warga Pemalang juga masih banyak yang mencari nafkah di malam hari,” kata Tutuko.
Selain Kabupaten Pemalang, ada daerah lain yang memiliki banyak kasus positif Covid-19 yakni, Kabupaten Batang. Hingga Selasa, kasus positif Covid-19 di Batang sebanyak 99 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 orang masih dirawat, 66 orang sembuh, dan sepuluh orang meninggal dunia.
Adapun daerah dengan kasus positif Covid-19 paling rendah adalah Kota Tegal. Hingga Selasa, Kota Tegal mencatatkan 14 kasus positif di daerahnya. Dari jumlah tersebut, delapan orang sembuh, empat orang meninggal dunia, dan dua orang dirawat. Dua orang tersebut tercatat sebagai warga luar Kota Tegal.
Di Kota Semarang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, peningkatan jumlah penyebaran Covid-19 terjadi hampir merata di Jateng. Dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, terdapat 25 daerah yang memiliki angka reproduksi efektif di atas satu.
"Kabupaten Jepara tertinggi dan kami pantau terus, termasuk Solo Raya dan eks Karesidenan Kedu jadi perhatian kami. Untuk itu, kami mengoptimalkan koordinator wilayah di enam eks karesidenan untuk membantu menyelesaikan persoalan-persoalan itu," kata Ganjar.
Dari 35 kabupaten dan kota di Jateng, terdapat 25 daerah yang memiliki angka reproduksi efektif di atas satu.
Ganjar terus mendorong kepala daerah di Jateng untuk menggencarkan tes massal di daerahnya. Tes massal dinilai penting untuk mengetahui tingkat penyebaran Covid-19 di suatu wilayah. Jika tingkat penyebarannya sudah diketahui, kasus akan lebih mudah dikendalikan.
”Sekali lagi saya ingatkan, jangan takut soal citra. Daerah yang sudah mulai menguning atau menuju hijau jangan senang dulu, sekarang penambahan ke merah hampir merata di semua daerah,” imbuh Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar sempat menyinggung ada kepala daerah di Jateng yang sengaja tidak melakukan tes Covid-19 agar tidak ada penambahan kasus di daerahnya. Ganjar kemudian menerjunkan tim untuk mengetes bagaimana penyebaran kasus Covid-19 di daerah yang dimaksud tersebut. Dari hasil tes usap, Pemerintah Provinsi Jateng mendapati tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Berdasarkan data Tanggap Covid-19 Provinsi Jateng, Kota Tegal merupakan daerah dengan jumlah kasus terendah. Pemerintah setempat mengklaim mereka terus melakukan tes. Kendati demikian, tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di daerah itu, sejak Juni. Adapun sejak Juli, tidak ada penambahan jumlah pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan.
Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, tidak adanya penambahan kasus di daerahnya terjadi karena kebijakan isolasi wilayah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar.