Pendapatan Iklan Youtube Melambat akibat Pandemi Covid-19
›
Pendapatan Iklan Youtube...
Iklan
Pendapatan Iklan Youtube Melambat akibat Pandemi Covid-19
Kebutuhan layanan ”streaming” meningkat, tetapi pendapatan Youtube justru turun. Apa penyebabnya?
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun kebutuhan layanan streaming meningkat di tengah pandemi, sumber penting pendapatan Youtube ikut terdampak. Perusahaan layanan berbagi video asal Amerika Serikat ini mencatat pendapatan iklan melambat menjadi 3,8 miliar dollar AS atau setara Rp 55,92 triliun pada kuartal kedua tahun ini akibat bisnis iklan menurun.
Pendapatan iklan Youtube itu turun sedikit dibandingkan kuartal I/2020 yang memperoleh lebih dari 4 miliar dollar AS. Namun, pendapatan itu lebih tinggi dibandingkan saat Youtube menghasilkan 3,6 miliar dollar AS pada kuartal II/2019. Kondisi ini menunjukkan, Youtube tumbuh cepat meskipun situasi global berdampak pada penjualan iklan serta permintaan konsumen terhadap barang dan jasa.
Chief Financial Officer (CFO) Alphabet Inc. Ruth Porat mengatakan, meskipun melambat, bisnis sebenarnya kembali tumbuh setelah pasar iklan turun pada pertengahan Maret. Pada kuartal kedua ini terlihat adanya peningkatan bisnis iklan secara bertahap karena peningkatan lebih jauh akan terjadi pada Juli tahun ini.
Youtube adalah cabang layanan dari Google LLC. Adapun Google LLC adalah anak perusahaan Alphabet Inc.
”Para analis melihat peningkatan pendapatan kuartal Youtube dari tahun ke tahun didorong oleh pertumbuhan iklan tanggapan langsung yang substansial, diimbangi oleh penurunan terus menerus dari iklan bermerek, meskipun iklan bermerek mulai meningkat pada akhir kuartal,” kata Porat, yang juga CFO Google, dikutip dari Billboard, Jakarta, Selasa (4/8/2020).
Iklan tanggapan langsung adalah iklan yang membuat audiens mengambil tindakan setelah melihat iklan. Sementara itu, iklan bermerek (brand) adalah iklan untuk membangun merek suatu produk.
Terlepas dari melandainya pendapatan iklan Youtube pada kuartal ini, pengamat melihat Youtube akan mencatat rekor pendapatan iklan baru pada tahun ini meskipun pandemi tengah berlangsung. Laporan pendapatan iklan Youtube dari Alphabet Inc. menunjukkan tren peningkatan secara konsisten.
Youtube memperoleh pendapatan iklan sebesar 8,1 miliar dollar AS pada 2017 dan naik menjadi 11,1 miliar dollar AS pada 2018. Jumlah itu tumbuh menjadi 15,1 miliar dollar AS pada 2019.
Pendapatan berlangganan
Pada Februari 2020, Alphabet Inc. melaporkan, penawaran sejumlah layanan berlangganan, termasuk Youtube Music dan Youtube TV, memiliki annual run rate atau perkiraan pendapatan tahunan sebesar 3 miliar dollar AS. Youtube TV, misalnya, telah memiliki lebih dari 2 juta pelanggan. Namun, Alphabet Inc. tidak melaporkan perkembangan layanan berlangganan tersebut pada kuartal kedua.
”Layanan berbayar YouTube memiliki permintaan kuat. Karena YouTube TV semakin berskala, kami akan melihat lebih banyak peluang. Di AS, pasar TV adalah bagian besar dari pasar iklan, jadi jika kami dapat berinvestasi di sini dan meningkatkannya, peluang akan menjadi lebih berarti dari waktu ke waktu,” kata CEO Alphabet Inc. Sundar Pichai.
Secara keseluruhan, pendapatan Alphabet Inc. sebesar 38,3 miliar dollar AS pada kuartal II/2020. Jumlah ini turun dibandingkan pendapatan sebesar 41,1 miliar dollar AS pada kuartal sebelumnya pada tahun yang sama dan sebesar 38,9 miliar dollar pada kuartal II/2019.
Porat mengatakan, perusahaan akan mewaspadai penurunan pendapatan itu meskipun tren pasar iklan membaik. ”Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kami sudah keluar dari ’hutan’ mengingat kondisi ekonomi makro,” tuturnya.