logo Kompas.id
Calon Tunggal dan Politik...
Iklan

Calon Tunggal dan Politik Dinasti Batasi Akses Warga

Sejumlah hal diusulkan untuk mencegah politik dinasti dan calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah. Politik dinasti dan calon tunggal mengancam kualitas demokrasi.

Oleh
INGKI RINALDI
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BpZP-La1pqeMyplLmbWT-0siNLA=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fbbe0a278-c50a-47f7-83bf-0b571b76082b_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Sejumlah figur yang hendak maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan 2020 mengenalkan diri melalui spanduk dan baliho, seperti di Jalan Pondok Cabe Raya, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/8/2020). Pemungutan suara Pilkada 2020 akan digelar pada 9 Desember 2020.

JAKARTA, KOMPAS — Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi atau Perludem mengusulkan sejumlah hal untuk mencegah politik dinasti dan calon tunggal yang jumlahnya terus meningkat di pemilihan kepala daerah. Upaya pencegahan perlu diambil karena keduanya mengancam kualitas demokrasi.

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, dalam diskusi virtual bertajuk ”Pilkada: Antara Dinasti dan Calon Tunggal”, Selasa (4/8/2020), mengatakan, politik dinasti dan calon tunggal merupakan hal kontroversial, sekalipun konstitusional. Pasalnya praktik tersebut membatasi akses warga negara pada pengisian jabatan publik melalui pemilu dalam sebuah negara demokrasi.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000