Tak Lulus Tes CPNS, Sejumlah Warga Rusak Tiga Kantor di Mappi
›
Tak Lulus Tes CPNS, Sejumlah...
Iklan
Tak Lulus Tes CPNS, Sejumlah Warga Rusak Tiga Kantor di Mappi
Sekitar 700 warga berunjuk rasa menolak hasil tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Keppi, ibu kota Kabupaten Mappi, Papua, Selasa (4/8/2020).
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sekitar 700 warga berunjuk rasa menolak hasil tes calon pegawai negeri sipil di Keppi, ibu kota Kabupaten Mappi, Papua, Selasa (4/8/2020). Massa meluapkan amarahnya dengan merusak kantor bupati, DPRD Mappi, dan Badan Kepegawaian Daerah.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polda Papua dan Polres Mappi, unjuk rasa dipicu kekecewaan massa karena hanya 400 peserta tes yang lolos menjadi CPNS. Sementara, jumlah pendaftar sekitar 5.000 orang.
Massa memulai aksinya setelah melihat hasil tes CPNS di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mappi pukul 06.30 WIT. Massa yang kecewa kemudian merusak kantor BKD. Massa lalu berunjuk rasa dengan berjalan kaki ke kantor DPRD dan kantor Bupati Mappi. Mereka pun merusak kedua kantor tersebut.
”Warga emosi karena tidak lolos tes CPNS sehingga merusak ketiga kantor ini. Kerusakan terparah di kantor BKD. Sementara, kantor Bupati dan DPRD hanya rusak ringan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Selasa sore.
Ahmad mengatakan, pemda dan Polres Mappi berhasil mengendalikan massa pada pukul 10.30 WIT. Bupati Mappi Kristosemus Agawemu pun bertemu dengan warga untuk menjelaskan proses seleksi CPNS tersebut. ”Massa pun menerima penjelasan bupati dan mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Situasi di Keppi sudah kondusif saat ini,” katanya.
Kepala Polres Mappi Ajun Komisaris Besar Cosmos Jeujanan, saat dihubungi dari Jayapura, mengatakan, massa berasal dari sejumlah kampung atau desa di Mappi. Ia mengungkapkan, jumlah aparat keamanan yang mengawal unjuk rasa itu tidak seimbang dengan jumlah massa.
”Kami hanya berjumlah 120 orang, sedangkan jumlah warga yang melakukan aksi perusakan tiga kantor sekitar 700 orang. Tak ada korban luka ataupun jiwa dalam konflik ini,” kata Cosmos.
Cosmos menambahkan, pihaknya masih bersiaga di sejumlah titik meskipun situasi keamanan telah kondusif. Penyidik telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara di tiga kantor tersebut. ”Sekitar 100 personel Polri bersiaga dan berpatroli di sejumlah lokasi untuk mengantisipasi aksi susulan massa,” katanya.
Marselinus (36), warga Mappi, mengatakan, situasi telah kondusif, tetapi sejumlah toko di pusat kota Keppi masih ditutup. ”Saat ini warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Kemungkinan pertokoan baru kembali dibuka besok,” katanya.
Aksi penolakan hasil tes CPNS sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang pada 30 Juli lalu. Sekitar 100 orang merusak kantor BKD Kabupaten Pegunungan Bintang di Oksibil.
Sementara itu, pada hari yang sama, seorang warga Kabupaten Yalimo bernama Zakarias Weremat menyerang tiga polisi dengan panah di Distrik Elelim. Zakarias diduga kecewa karena tak lolos tes CPNS.
Akibat penyerangan tersebut, Inspektur Dua Samuel Werinussa mengalami luka di lutut kanan dan Brigadir Kepala Godlief Yarisetouw mengalami luka di dada kiri. Sementara, pelaku dilumpuhkan dengan luka tembak pada lengan kanan, kaki kanan, kaki kiri, serta rusuk kanan.