Sejumlah kampus masih menyiapkan ospek untuk tahun ajaran 2020/2021. Ospek daring menjadi pilihan di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah universitas sedang merancang pengenalan kampus kepada mahasiswa baru atau maba secara daring. Bagi maba, pengenalan kampus secara daring lebih baik. Mereka tak perlu dag-dig-dug saat bertemu senior. Namun, kesempatan untuk bersosialisasi bersama teman baru menjadi terbatas.
Maba Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Fellisitas Yessy (17), sudah memulai kuliah daring pada pekan ini. Tiga hari sebelumnya, dia mengikuti ospek fakultas secara daring.
”Aku membayangkan ospek itu kita dikumpulkan, terus panas-panasan. Bersyukur banget karena ospeknya online. Namun, ya, kecewa juga karena tidak bisa bertemu teman baru secara langsung,” katanya ketika dihubungi, Rabu (5/8/2020).
Mahasiswa kedokteran ini menerangkan, materi ospek berkisar tentang pengenalan kehidupan kampus. Maba disuruh bikin kelompok. ”Dan sejauh ini, aku hanya kenal teman-teman kelompokku,” kata Fellisitas, menambaahkan.
Tiga hari perkuliahan daring berjalan, Fellisitas mengaku capai. Dia harus menatap layar selama perkuliahan. Saat waktu istirahat tiba, dia hanya di rumah saja. ”Kalau kuliah tatap muka, jam istirahatnya, kan, kita bisa nongkrong sama teman-teman,” ujarnya.
Materi ospek berkisar tentang pengenalan kehidupan kampus. Maba disuruh bikin kelompok. Dan, sejauh ini, aku hanya kenal teman-teman kelompokku.
Sementara itu, Lutfi Harjanto (18) sedang menunggu hasil ujian tulis berbasis komputer (UTBK) di Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia pun sedang mengikuti tes jalur mandiri di lima perguruan tinggi negeri sebagai alternatif lain jika tidak lulus UTBK.
Dari informasi yang dia terima, ospek akan digelar secara daring. ”Kalau ospek daring, itu aman, ya. Kan, enggak perlu merasa dag-dig-dug karena bertemu senior. Tetapi, jadi susah kenalan sama teman-teman baru,” ujar calon maba yang mengambil jurusan perencanaan wilayah ini.
Di Universitas Trisakti, Jakarta, Kompas menemui sejumlah mahasiwa tahun akhir. Mereka sedang mendaftar untuk sidang skripsi, salah satunya Hengki (22). Mahasiswa ekonomi ini menuturkan, belum ada maba yang tampak di kampus. Perkuliahan daring pun belum mulai.
Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Trisakti, Dino Ardiansyah, kegiatan ospek sedang dirancang. Formatnya semivirtual. Artinya akan tetap ada panggung di kampus untuk pawai pengenalan unit kegiatan mahasiswa. Pawai ini akan disiarkan melalui aplikasi rapat virtual dan ditonton oleh maba.
Dia menjelaskan, ospek semivirtual ini tak lepas dari situasi Indonesia yang masih berjuang melawan pandemi Covid-19. Dengan demikian, pertemuan tatap muka dihindari agar jarak fisik terjaga. Namun, nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan pentingnya hak asasi manusia tetap dijelaskan kepada maba melalui daring.
Di kantin Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti, meja dan tempat duduk dipasang garis berkelir kuning. Tidak boleh ada yang duduk di situ. Pemesan harus membawa langsung makanan dan minumannya, bisa bersantap di bawah pohon atau di bangku taman. Langkah ini merupakan upaya untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Praospek
Sementara itu, Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah memulai praospek untuk maba lulusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Prestasi Nasional, dan maba sekolah vokasi IPB. kegiatan praospek terdiri dari
Talent Mapping, Pelatihan 7 habits, dan Bela Negara. Ospek untuk mahasiswa secara keseluruhan diagendakan 1-5 September mendatang.
Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti menjelaskan, praospek diikuti oleh 4.133 maba. Ini belum jumlah keseluruhan maba IPB. Sebab, masih ada maba dari jalur mandiri yang sedang menunggu hasil tes. Menurut dia, semua kegiatan ospek berjalan secara daring. ”Kami
full daring karena tidak mau mengambil risiko terjadinya penularan Covid-19,” ujarnya.
Untuk maba, kata Yatri, akan diberikan materi yang bisa dipaparkan secara daring. Materi praktikum akan diajarkan pada awal tahun depan. Kendati demikian, ada juga beberapa jurusan yang sudah mendesak untuk melakukan praktikum, seperti kedokteran hewan. ”Untuk jurusan yang sudah mendesak harus praktikum, kami bongkar kurikulumnya. Jadi jadwal praktikumnya diajarkan di akhir semester nanti,” katanya, menambahkan.