Program Pemuda Antikorona Disiapkan Guna Tekan Covid-19 di Kota Jayapura
›
Program Pemuda Antikorona...
Iklan
Program Pemuda Antikorona Disiapkan Guna Tekan Covid-19 di Kota Jayapura
Kota Jayapura menjadi satu-satunya daerah di Papua yang belum bisa memasuki tahapan adaptasi normal dalam masa pandemi Covid-19. Program Pemuda Antikorona disiapkan untuk meminimalkan penambahan kasus.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kota Jayapura menjadi satu-satunya daerah di Papua yang belum bisa memasuki tahapan adaptasi normal dalam masa pandemi Covid-19. Program Pemuda Antikorona disiapkan untuk meminimalkan penambahan kasus di kota itu.
Kota Jayapura memiliki kasus positif Covid-19 tertinggi di Papua. Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid Kota Jayapura, hingga Rabu malam, angka kumulatif positif Covid-19 sebanyak 1.834 orang.
Sebanyak 25 kelurahan kini berstatus zona merah Covid-19. Hal ini membuat Kota Jayapura menjadi satu-satu dari 29 kota/kabupaten di Papua yang belum siap memasuki masa adaptasi normal baru.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura mengatakan, pihaknya akan membantu Kota Jayapura menekan tingginya angka penyebaran Covid-19. Salah satu program yang disiapkan untuk memuluskan hal itu adalah Pemuda Antikorona.
”Program ini akan merekrut banyak pemuda dari setiap kelurahan untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. Masyarakat akan dilibatkan sebagai pilar utama menangani Covid-19 di Kota Jayapura,” kata Klemen.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano mengungkapkan, Pemprov Papua menyiapkan anggaran Rp 5 miliar untuk membantu Pemkot Jayapura menyewa Hotel Sahid. Hotel ini menjadi tempat karantina pasien positif Covid-19 di Kota Jayapura selama empat bulan terakhir.
”Tujuannya agar Kota Jayapura segera memasuki normal baru pada September mendatang,” tambahnya.
Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura Rustam Saru mengatakan, pihaknya akan menyiapkan sekitar 2.000 orang untuk terlibat dalam program Pemuda Antikorona. ”Jumlah orang yang terlibat dalam program di setiap kelurahan atau kampung tidak sama. Hal ini bergantung pada jumlah kasus positif Covid di daerah tersebut,” papar Rustam.
Masih bertambah
Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Papua bertambah sembilan orang pada Rabu. Selain itu, seorang dinyatakan meninggal sehingga total kematian menjadi 34 orang. Adapun jumlah warga yang memiliki gejala klinis Covid-19 tetapi belum ada hasil pemeriksaan sampel usap dan telah meninggal sebanyak 13 orang.
Total kasus Covid-19 di Papua sebanyak 3.096 kasus. Sementara jumlah pemeriksaan usap sebanyak 29.708 spesimen. Rasio pemeriksaan Covid-19 di Papua masih di bawah standar WHO, 1 orang per 1.000 penduduk per minggu. Dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa, standar pemeriksaan Covid-19 di Papua seharusnya 4.000 orang per minggu.