Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Dirawat di Rumah Sakit
›
Pelaksana Tugas Wali Kota...
Iklan
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Dirawat di Rumah Sakit
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution dirawat di rumah sakit setelah melakukan perjalanan dari Jakarta. Pemeriksaan PCR telah dilakukan dan saat ini menunggu hasil.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution dirawat di rumah sakit setelah melakukan perjalanan dari Jakarta beberapa waktu lalu. Pemeriksaan dengan reaksi berantai polimerase atau PCR telah dilakukan dan sedang menunggu hasil.
”Plt Wali Kota Medan dirawat di Rumah Sakit Umum Royal Prima karena merasa kurang enak badan, bukan karena dia positif (Covid-19),” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit Hasibuan, Rabu (5/8/2020).
Alwi mengatakan, kondisi Akhyar cukup baik. Namun, Alwi menyebut tidak tahu secara detail gejala seperti apa yang dialami oleh Akhyar. Pelaksana Tugas Wali Kota Medan itu pun sudah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Menurut Alwi, Akhyar merupakan orang yang cukup paham tentang penyakit Covid-19 sehingga dia memilih dirawat di rumah sakit sambil menunggu kondisinya membaik dan hasil uji PCR keluar. Akhyar juga mengantisipasi kondisinya karena baru melakukan perjalanan dari pusat penularan Covid-19 di Jakarta.
”Kami sangat menghargai sikap beliau. Jika mengalami gejala Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari episentrum penularan, lebih baik melakukan isolasi secara mandiri ataupun di rumah sakit,” kata Alwi.
Alwi pun meminta masyarakat agar semakin waspada pada penularan Covid-19 yang semakin meluas di Sumut. Ia meminta masyarakat mematuhi protokol Covid-19, khususnya memakai masker di tempat publik, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau memakai cairan antiseptik.
Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, kasus positif di Sumut kini mencapai 4.261 kasus. Sebanyak 1.716 di antaranya telah sembuh dan 210 meninggal. Saat ini juga dirawat 515 pasien suspek Covid-19.
Rasio kasus positif di Sumut pun terus meningkat dan kini mencapai 18 persen dari 23.589 spesimen yang telah diperiksa. Peningkatan rasio kasus positif tersebut juga menggambarkan penularan yang terus meluas.
Tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 pun terus bertambah di Sumut. Pada Selasa, dr Ahmad Rasyidi Siregar SpB meninggal karena Covid-19 saat dirawat di Rumah Sakit Siloam Dhirga Surya, Medan. ”Gugur lagi senior kami, dr Ahmad Rasyidi Siregar,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan Wijaya Juwarna.
Wijaya mengatakan, sudah 10 dokter yang meninggal karena Covid-19 di Sumut, enam di antaranya berada di Medan. Ia pun meminta masyarakat agar berperan untuk mengurangi penularan Covid-19 dengan menerapkan protokol Covid-19 secara lebih disiplin.
Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol Covid-19 perlu ditingkatkan untuk menekan kasus yang terus bertambah. ”Kasus positif terus bertambah, tetapi tempat-tempat publik di Medan malah semakin ramai. Sekarang ini seperti tidak ada pandemi,” kata Baskami.
Baskami pun meminta pemerintah agar meningkatkan sosialisasi bahaya Covid-19, khususnya di Medan dan Deli Serdang. Dua daerah itu menjadi episentrum utama penularan Covid-19 di Sumut.