Partai-partai politik mulai menggerakkan mesinnya untuk memastikan calon yang mereka usung atau dukung dapat meraih kemenangan dalam Pilkada 2020. Ini menjadi sasaran antara untuk dapat memenangi Pemilu 2024.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai-partai menengah mulai bergerak untuk memastikan raihan kemenangan dalam Pilkada 2020 dapat menjadi jembatan bagi perolehan suara partai di Pemilu 2024. Sekalipun tidak semua partai dapat mengajukan calon dari kader sendiri karena keterbatasan suara di daerah, sejumlah partai menimbang untuk mengusung calon yang memiliki potensi kemenangan terbesar.
Sejumlah partai menengah berkoalisi dengan partai besar atau pemenang untuk meraih kemenangan dalam Pilkada 2020. Koalisi antara lain dijalin antara Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dalam konferensi pers seusai kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono kepada Ketua DPR Puan Maharani, Kamis (6/8/2020), di Jakarta, kedua pimpinan partai itu menyatakan ada kerja sama di antara kedua partai dalam penyelenggaraan Pilkada 2020.
Puan mengatakan, selain membicarakan penanganan pandemi Covid-19, pertemuannya dengan Agus atau AHY itu juga membicarakan kerja sama atau koalisi antara PDI-P dan Demokrat di sejumlah daerah dalam Pilkada 2020.
”Di dalam Pilkada 2020 ini, alhamdulillah ada kerja sama antara PDI-P dan Partai Demokrat untuk mendukung calon di beberapa tempat,” katanya.
Agus mengatakan, pihaknya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir. Ia optimistis hal itu bisa dicapai dengan semangat kebersamaan dan bersatunya elemen bangsa, termasuk antara Partai Demokrat dan PDI-P.
”Kami juga membahas dan membicarakan karena memang ini pertemuan pertama. Kami sampaikan salam hormat untuk Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Semoga beliau selalu sehat walafiat. Tadi saat kami berbicara ternyata banyak kebersamaan antara PDI-P dan Demokrat di berbagai pilkada. Mudah-mudahan kerja sama dan sinergi ini bisa terus dipelihara,” katanya.
PDI-P dan Partai Demokrat antara lain bekerja sama dalam Pilkada Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat.
PDI-P dan Partai Demokrat antara lain bekerja sama dalam Pilkada Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat.
Secara terpisah, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, untuk Pilkada 2020, semua struktur partai digerakkan, mulai dari pusat sampai dengan daerah untuk memastikan kemenangan bagi kader partai yang diusung. Untuk Pilkada 2020, dari 270 pilkada yang diselenggarakan, Demokrat menjadi pengusung calon kepala daerah di 250 daerah. Rinciannya, 9 pilkada provinsi dan 241 pilkada kabupaten/kota. Dari 250 pasangan calon kepala daerah itu, sekitar 80 pasangan di antaranya belum menerima surat keputusan atau rekomendasi.
”Kami menargetkan kemenangan 35 persen di dalam pilkada. Namun, kami optimistis di lapangan nanti capaiannya akan lebih besar,” kata Kamhar.
Demokrat menilai Pilkada 2020 sebagai sasaran antara bagi target selanjutnya, yakni Pemilu 2024. Kamhar mengatakan, mesin partainya akan bekerja optimal memenangkan setiap calon kepala daerah yang diusung. Sebab, pilkada ini sekaligus menjadi momen pemanasan mesin politik. Sejak awal, partainya berhati-hati dalam merekrut dan melakukan seleksi terhadap calon kepala daerah yang diusung dalam Pilkada 2020. Sekitar 61 persen calon yang diusung oleh Demokrat adalah kader mereka sendiri.
”Kami menerapkan standar seleksi yang ketat karena kami meyakini sistem seleksi yang ketat dan pilihan calon yang tepat sudah merupakan 70 persen kemenangan. Kami mendengarkan masukan dan aspirasi anggota DPR, atau mengundang kader-kader utama Demokrat untuk memberikan pandangan dinamika politik. Selain itu, kami juga melihat hasil survei,” ujarnya.
Kami menerapkan standar seleksi yang ketat karena kami meyakini sistem seleksi yang ketat dan pilihan calon yang tepat sudah merupakan 70 persen kemenangan. (Kamhar Lakumani)
Sementara itu, partai menengah lainnya, Partai Amanat Nasional (PAN), kini dalam proses penyelesaian penyerahan rekomendasi. Dari 270 daerah yang menyelenggarakan pilkada, PAN bisa mengusung 190 pasangan calon kepala daerah.
”Hampir sekitar 80 persen rekomendasi telah kami berikan, tetapi sebentar lagi selesai, dan akhir Agustus nanti sebelum pendaftaran, kami pastikan rekomendasi itu tuntas diberikan,” kata Ketua DPP PAN Yahdil Abdul Harahap.
Yahdil mengatakan, komunikasi politik menjadi basis partai untuk mengusung calon kepala daerah. Calon yang diusung PAN harus memiliki komitmen memperjuangkan rakyat. Mereka juga harus memiliki komunikasi yang baik dengan struktur DPD dan DPW. Terlebih lagi tidak semua calon adalah kader partai. Untuk mereka yang bukan kader partai, PAN mensyaratkan komitmen pada komunikasi politik itu sebagai hal yang utama.
”Calon yang akan menjadi kepala daerah itu harus bisa melakukan komunikasi politik dengan Fraksi PAN di Dewan Perwakilan Daerah sekalipun mereka bukan kader PAN. Sebab, ada pula aspirasi dari rakyat melalui PAN yang harus disampaikan kepada pemerintah daerah yang diusung oleh PAN,” katanya.
Yahdil menargetkan PAN menargetkan lebih dari 50 persen calon kepala daerah yang diusungnya akan memenangi kontestasi.