Tren Penderita Naik, Thailand Tunda Buka Pariwisatanya
›
Tren Penderita Naik, Thailand ...
Iklan
Tren Penderita Naik, Thailand Tunda Buka Pariwisatanya
Selama enam bulan pertama tahun 2020, kedatangan wisatawan asing ke Thailand turun drastis hingga 66 persen menjadi hanya 6,69 juta orang.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
BANGKOK, KAMIS — Pemerintah Thailand memutuskan menunda pembukaan sektor pariwisatanya setelah negara-negara yang ditargetkan telah menunjukkan tren penambahan jumlah pasien Covid-19. Keputusan ini membuat ekonomi Thailand yang bergantung pada pariwisata semakin tertekan.
”Kami menunda diskusi tentang pengaturan perjalanan (wisata) negara-negara yang masuk dalam gelembung (perjalanan) untuk saat ini mengingat situasi wabah di negara lain,” kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Taweesin Wisanuyothin, Kamis (6/8/2020), di Bangkok, ibu kota Thailand.
Rencana untuk membuka sektor pariwisata Thailand dikeluarkan pemerintah pada Juni untuk membangkitkan kembali ekonomi warga.
Negara-negara yang masuk dalam target, di antaranya, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Australia, dan Selandia Baru, yang dinilai memiliki tingkat penyebarluasan Covid-19 rendah. Beberapa negara di Timur Tengah juga menjadi sasaran.
Para wisatawan dari negara tersebut mendapat beberapa keistimewaan. Salah satunya tidak harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari setibanya di Thailand. Namun, dengan catatan, mereka bisa menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 yang valid dari negara asalnya.
Selama enam bulan pertama tahun 2020, kedatangan wisatawan asing ke Thailand turun drastis hingga 66 persen menjadi hanya 6,69 juta orang. Para pengusaha yang terlibat dalam sektor ini mengingatkan pemerintah bahwa sektor ini akan kehilangan pendapatan hingga 1,6 triliun baht atau sekitar 51,5 miliar dollar AS hingga akhir tahun ini.
Sebagai perbandingan, Thailand memiliki catatan kedatangan turis asing hingga nyaris mencapai angka 40 juta orang pada 2019. Sektor ini menyumbang pendapatan hingga 1,93 triliun baht bagi Thailand pada tahun lalu.
Taweesin menyatakan, semula Pemerintah Thailand berharap turis asing dari Jepang, Hong Kong, dan Korea Selatan bisa terbang ke Thailand untuk membantu menggerakkan kembali sektor ini.
”Tetapi, sekarang penyebaran di negara-negara itu mencapai dua digit sehingga wacana ini ditunda,” kata Taweesin.
Dia mengatakan, menghidupkan kembali wacana pembukaan sektor pariwisata dari daerah gelembung perjalanan tergantung pada situasi di setiap negara. Gugus tugas akan memantau kondisi harian di negara-negara tersebut.
Sementara itu, Asosiasi Turis Phuket meminta pemerintah mengizinkan penerbangan pesawat sewaan atau carter dari negara gelembung perjalanan ke daerah tersebut.
Untuk mencegah penularan, turis dan pebisnis akan menjalani karantina selama dua pekan sebelum mereka keluar dan menikmati suasana Phuket atau Thailand secara keseluruhan.
Permohonan itu disampaikan Presiden Asosiasi Turis Phuket Bhummikitti Ruktaengam. Menurut dia, jika pilihan kebijakan itu disetujui, tingkat hunian 40-50 persen dinilainya cukup bagi hotel dan restoran untuk bertahan hidup dan mencegah pemutusan hubungan kerja.
Mengutip data worldometer.info, Thailand kini mencatat 3.330 kasus infeksi dengan 58 kasus kematian. Jumlah warga yang meninggal akibat Covid-19 tidak berubah selama beberapa waktu terakhir.
Dikutip dari laman The Bangkok Post, tidak ada penularan lokal selama lebih kurang 72 hari terakhir. Semua kasus baru yang tercatat oleh otoritas kesehatan berasal dari warga asing yang datang ke Thailand. (REUTERS)