Ledakan dahsyat yang menyebabkan ratusan orang meninggal dan terluka diduga disebabkan oleh amonium nitrat. Namun, penyebab pasti ledakan masih diselidiki.
Oleh
Editor
·3 menit baca
Ledakan dahsyat yang menyebabkan ratusan orang meninggal dan terluka diduga disebabkan oleh amonium nitrat. Namun, penyebab pasti ledakan masih diselidiki.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menegaskan, dugaan sementara penyebab ledakan adalah simpanan 2.750 ton amonium nitrat. Bahan kimia yang biasa dipakai untuk pupuk dan bom pertambangan itu disita pemerintah, dan disimpan sejak 2014 di gudang pelabuhan tanpa langkah-langkah pengamanan. Ledakan pada Selasa (4/8/2020) itu begitu kuat hingga terasa di Cyprus, 180 kilometer dari Beirut. ”Saya akan mengejar siapa yang bertanggung jawab, meminta bertanggung jawab dan menghukumnya,” katanya.
Kepala Keamanan Lebanon Mayor Jenderal Abbas Ibrahim meminta semua pihak berhenti berspekulasi bahwa itu adalah tindakan teroris. Mantan agen CIA yang pernah bertugas di Timur Tengah, Robert Baer, menonton video ledakan dahsyat itu. Dia menyatakan, ada amunisi dan propelan militer di antara asap yang mengepul. ”Saya melihat bola oranye itu (dari api), dan itu jelas, seperti saya katakan, adalah sebuah peledak militer,” ujarnya.
Laporan sementara menyebutkan, akibat ledakan itu sedikitnya 100 orang meninggal dan 4.000 warga terluka. Lebanon, negara yang kerap dilanda krisis politik dan akibat pandemi Covid-19 mengalami krisis ekonomi, kini ibu kotanya menghadapi kerusakan dahsyat. Gubernur Beirut Marwan Abboud mengatakan, lebih dari 100 orang hilang, termasuk beberapa petugas pemadam kebakaran. ”Beirut belum pernah mengalami seperti apa yang dialami kemarin,” katanya.
Presiden Michel Aoun menyatakan masa berkabung tiga hari dan menyiapkan 100 miliar lira (66 juta dollar AS) untuk dana darurat. Presiden juga merekomendasikan dua pekan keadaan darurat. ”Orang-orang bertanya ke pos-pos darurat tentang orang-orang yang mereka cintai dan sulit untuk mencari pada malam hari karena tidak ada listrik,” ujar Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan.
Ledakan akibat amonium nitrat juga pernah terjadi di Pelabuhan Texas City, AS. Saat itu, sekitar 2.000 ton amonium nitrat yang diangkut kapal SS Grandcamp tersulut dan meledak. Korban jiwa mencapai 567 orang dan lebih dari 5.000 orang menderita luka-luka dan sekitar 500 rumah hancur.
Meski tak sebesar Beirut, ledakan besar juga pernah terjadi di gudang mesiu marinir Cilandak pada Oktober 1984.
Meski tak sebesar Beirut, ledakan besar juga pernah terjadi di gudang mesiu marinir Cilandak pada Oktober 1984. Kerusakan yang ditimbulkan akibat ledakan itu cukup parah hingga membuat warga sekitar panik dan ketakutan. Bahkan, dilaporkan ada selongsong peluru yang jatuh di gedung bioskop di Cipulir, sekitar 10 kilometer dari Cilandak.
Menyimpan bahan yang mudah meledak memang membutuhkan tata kelola dan penanganan khusus. Kita berharap, ledakan dahsyat di Beirut murni disebabkan oleh terbakarnya amonium nitrat, bukan sebab lain seperti dugaan Baer. Dunia dan khususnya warga Beirut menunggu hasil investigasi pemerintah untuk memastikan penyebab ledakan dan siapa yang bertanggung jawab atas bahan sitaan itu.