Kaget banget melihat berita tentang Covid-19 hari-hari ini. Rabu (5/8/2020), jumlah kasus positif di Indonesia sudah 115.056 orang. Jumlah ini membuat Indonesia berada di posisi ke-23 dunia.
Oleh
Editor
·3 menit baca
Kaget banget melihat berita tentang Covid-19 hari-hari ini. Rabu (5/8/2020), jumlah kasus positif di Indonesia sudah 115.056 orang. Jumlah ini membuat Indonesia berada di posisi ke-23 dunia, melampaui China (posisi ke-29) dengan 84.491 kasus.
Jujur saja, semula saya optimistis Indonesia bisa bebas Covid-19 secepatnya karena pada saat awal munculnya pandemi sudah mematuhi imbauan untuk di rumah saja dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Kenyataannya banyak yang melanggar protokol kesehatan, apalagi dalam era normal baru sekarang. Ada saja orang-orang yang berkegiatan di luar rumah beramai-ramai dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Sedih sekali melihat masyarakat yang tidak peduli pandemi ini.
Saya mohon sekali, untuk seluruh masyarakat, mari bersama-sama menyadari bahaya Covid-19. Jika ada kepentingan di luar rumah, tolong ikuti protokol kesehatan dari pemerintah, yaitu dengan memakai masker, menggunakan penyanitasi tangan, atau mencuci tangan sesering mungkin, serta menjaga jarak.
Mari kita bersama-sama memberantas pandemi ini agar hidup kembali normal seperti sebelumnya.
Defina Putri
Mahasiswa Beasiswa Unggulan Kemendikbud, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Obat Flu untuk Atasi Covid-19
Tulisan F Budi Hardiman, ”Melalui Pandemi Covid-19” (Kompas, 27 Maret 2020), mengajak kita melihat dari sisi harapan. Di antaranya tertulis, ”… penyakit memberi nafkah kepada penyembuhnya dan bencana menggerakkan rasa setia kawan”.
Selanjutnya, ”Begitu pula pandemi kali ini tidak sama sekali buruk. Covid-19 bukan hanya berbahaya. Dia juga membuka kesempatan”.
Sungguh suatu tulisan yang sangat menarik.
Saya sendiri, melalui Surat Kepada Redaksi, telah menulis dengan bertanya, mungkinkah kita menghidupkan kembali obat flu ”tempo doeloe”. Obat itu berbentuk tablet bersalut gula, mengandung Quinin HBR dan vitamin C, produksi Pabrik Kina Bandung, sebagai obat alih guna untuk Covid-19 (Kompas, 26 Mei 2020).
Sediaan kina pernah juga digunakan pada pandemi flu Spanyol 1918 (tulisan Ravando, Kompas, 27 Maret 2020). Sediaan kina juga dapat menambah tenaga/tonikum.
Saya menyadari betul bahwa untuk produksi sesuatu obat tidaklah sederhana. Namun, kita dapat membuat sediaan sederhana dalam bentuk rebusan kulit kina dengan takaran sebanding.
Mudah-mudahan ilmuwan Indonesia segera menemukan obat yang manjur untuk mengatasi Covid-19.
Ayub Zayusman
Jl Mulya Bakti, Leuwigajah, Cimahi Selatan
Tanggapan PT KAI
Terima kasih atas surat yang disampaikan Bpk/Sdr A Ristanto melalui Surat Kepada Redaksi harian Kompas berjudul ”Surat Sehat Penumpang KA” (Selasa, 4 Agustus 2020).
Terima kasih pula atas pilihan Anda untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi.
Kami sampaikan bahwa Surat Keterangan Sehat di Stasiun Pasar Senen dengan harga Rp 85.000 adalah khusus untuk layanan tes cepat Covid-19 sebagai salah satu syarat untuk menggunakan kereta api. Layanan tersebut merupakan hasil kerja sama PT KAI dengan Rajawali Nusindo yang telah melayani di 12 stasiun mulai 27 Juli 2020.
Adapun pemeriksaan di Klinik Mediska Tegal dengan tarif Rp 40.000 merupakan layanan pemeriksaan kesehatan secara umum. Layanan Klinik Mediska ditujukan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan pegawai dan keluarga serta masyarakat umum.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Contact Center KAI121 melalui surel cs@kai.id, atau telepon (021) 121, atau Media Sosial KAI 121. Dengan demikian, pertanyaan atau keluhan Anda dapat segera kami tindak lanjuti.
Terima kasih.
JONI MARTINUS
VP Public Relations PT KAI (Persero), Jl Perintis Kemerdekaan 1, Bandung 40117