Berkemah di alam liar memang mengasyikkan. Pemandangan indah, udara sejuk, dan bersih, serta ketenangan jauh dari hiruk pikuk kota, menjadi motivasi untuk berkemah.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·2 menit baca
Berkemah di alam liar memang mengasyikkan. Pemandangan indah, udara sejuk, dan bersih, serta ketenangan jauh dari hiruk pikuk kota, menjadi motivasi untuk berkemah. Begitu pula dituturkan penyanyi jazz yang baru saja mengeluarkan lagu singel ”NOvember” (dengan N dan O kapital), Diastika Lokesworo, Kamis (6/8/2020).
Diastika, yang kini bekerja sebagai periset di Harvard Green Cities and Buildings Research House, Amerika Serikat, senang bertualang. Saat libur, dia kerap mengajak teman berkemah dan berwisata ke sejumlah taman nasional di beberapa negara bagian di AS.
Mereka biasanya menyewa mobil SUV dan berkeliling ke sejumlah negara bagian, lalu mampir ke lokasi-lokasi berkemah yang ada di situ. Beberapa lokasi terkenal, seperti Great Smoky Mountains National Park di perbatasan Tennessee dan Carolina Utara atau Yellowstone National Park, Wyoming, sudah pernah disinggahinya.
Setiap kali berkemah, biasanya Diastika dan teman-temannya akan menginap setidaknya satu atau dua malam. Walau menyenangi suasana alam liar yang indah dan jauh dari keramaian, Diastika mengakui hobinya itu berisiko, terutama bertemu hewan buas.
”Di beberapa taman nasional masih banyak beruangnya. Kalau sedang kamping dan malam-malam dengar suara beruang menggeram dari kejauhan saja, saya sudah deg-degan. Makanya, di sana wajib membawa alat penyemprot (spray) pengusir beruang kalau sedang kamping,” ujar Diastika.
Namun, tak semua hewan liar menakutkan. Beberapa binatang, bagi Diastika, justru lucu dan imut-imut, misalnya rakun. Satu kali dia dan teman-temannya pernah memergoki seekor rakun tengah mencuri bekal makanan mereka. ”Pas saya sorot senter, rakun itu kebetulan memandang ke arah kami dan terdiam. Seperti pencuri tepergok. Tampangnya lucu,” ujar Diastika.