Kasus Covid-19 di Kota Solok Meningkat Saat Normal Baru
›
Kasus Covid-19 di Kota Solok...
Iklan
Kasus Covid-19 di Kota Solok Meningkat Saat Normal Baru
Kasus positif Covid-19 di Kota Solok, Sumatera Barat, mengalami peningkatan sejak akhir Juli 2020. Peningkatan kasus diduga terkait aktivitas saat normal baru.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Kota Solok, Sumatera Barat, mengalami peningkatan sejak akhir Juli 2020. Peningkatan kasus diperkirakan dipicu oleh meningkatnya mobilitas dan berkurangnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pada masa normal baru.
Dari 38 orang tambahan kasus positif Covid-19 yang dilaporkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Minggu (9/8/2020), Kota Solok menyumbang kasus terbanyak dengan 14 orang. Sisanya 11 orang dari Padang, 7 orang dari Kabupaten Solok, 2 orang dari Agam, 2 orang dari Padang Pariaman, dan 2 orang dari Pariaman.
Tambahan kasus 14 orang ini beda-beda (tidak saling terkait). Ada yang hasil pelacakan kontak erat kasus sebelumnya, ada juga yang baru. Sebulan terakhir, kami masif mengirimkan sampel untuk survei ataupun tes wajib untuk ASN. Total 43 orang positif itu tidak ada gejala. (Nurzal Gustim)
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solok, Nurzal Gustim, Minggu, mengatakan, tambahan 14 orang positif Covid-19 itu merupakan laporan terbanyak dalam sehari. Sejak 18 Mei 2020, total 43 orang kasus positif Covid-19 di Kota Solok dengan delapan orang di antaranya sudah sembuh.
”Tambahan kasus 14 orang ini beda-beda (tidak saling terkait). Ada yang hasil pelacakan kontak erat kasus sebelumnya, ada juga yang baru. Sebulan terakhir, kami masif mengirimkan sampel untuk survei ataupun tes wajib untuk ASN. Total 43 orang positif itu tidak ada gejala atau OTG,” kata Nurzal, yang juga Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Solok.
Dihimpun dari data gugus tugas provinsi, sejak 9-24 Juli 2020 atau sekitar dua minggu tidak ada laporan kasus positif Covid-19 di Kota Solok. Pada 25 Juli 2020, kasus kembali ditemukan di Kota Solok dan paling banyak seminggu terakhir. Total kasus positif Covid-19 dalam periode 25 Juli-9 Agustus 2020 mencapai 37 orang atau lebih dari tiga perempat total kasus. Kota Solok saat ini termasuk zona oranye Covid-19.
Nurzal mengakui, selama masifnya kiriman sampel dari Kota Solok, jumlah kasus positif Covid-19 yang ditemukan di kota dengan penduduk sekitar 70.000 jiwa itu cenderung meningkat. Sementara itu, pemicu meningkatnya penularan Covid-19 diperkirakan akibat meningkatnya mobilitas dan mengendurnya kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan selama masa normal baru.
”Pemicunya tidak bisa dikatakan karena Idul Adha karena pengambilan sampelnya sudah dilakukan sebelum itu. Ini lebih karena normal baru. Meski sudah diedukasi, masyarakat menganggap normal baru kembali seperti biasa, protokol kesehatan kembali diabaikan,” ujar Nurzal.
Mobilitas meningkat
Sejak normal baru, kata Nurzal, mobilitas masyarakat meningkat. Obyek wisata di daerah lain sudah dibuka sehingga masyarakat yang merasa terkekang selama pembatasan sosial berkunjung ke sejumlah daerah. Begitu pula dengan kegiatan melibatkan orang banyak, seperti pesta pernikahan, yang sudah kembali dibolehkan. Jika protokol kesehatan diabaikan, risiko penularan tinggi.
Menurut Nurzal, sebaran Covid-19 di Kota Solok hampir merata di seluruh kelurahan. Dari 13 kelurahan di dua kecamatan di Kota Solok, tinggal satu kelurahan yang masih zona hijau. Walaupun demikian, kata Nurzal, belum ada kluster besar penularan Covid-19 di Kota Solok.
Nurzal melanjutkan, pemkot tidak bosan-bosan mengingatkan terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan walaupun mulai banyak masyarakat jenuh, apatis, cuek, atau menganggap Covid-19 sebagai konspirasi. ”Kami terus sosialisasi kepada masyarakat agar menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” kata Nurzal.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, melaporkan, dari total 1.929 sampel yang diperiksa Laboratorium Diagnostik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (1.891 sampel) dan Laboratorium Veteriner Bukittinggi (91 sampel), 38 orang dinyatakan positif Covid-19.
”Sementara itu, kesembuhan pasien Covid-19 setelah dua kali konversi negatif bertambah empat orang,” kata Jasman, yang juga Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Sumbar.
Hingga Minggu, total kasus positif Covid-19 di Sumbar mencapai 1.140 orang. Dari total kasus sejak 26 Maret 2020, sebanyak 805 orang sembuh, 34 orang meninggal, 123 orang dirawat di rumah sakit, isolasi mandiri 133 orang, isolasi di tempat karantina daerah 16 orang, dan isolasi di Badan Pengembangan SDM Sumbar 29 orang.
Hingga Minggu (9/8/2020), jumlah sampel atau spesimen yang telah diperiksa di Sumbar mencapai 80.542 spesimen dengan jumlah orang yang diperiksa mencapai 70.600 orang. Persentase kasus positif pada jumlah orang yang diperiksa sebesar 1,61 persen.