logo Kompas.id
Media Sosial dan Solidaritas...
Iklan

Media Sosial dan Solidaritas Mikro

Dalam masa pandemi ini, media sosial, khususnya grup WA, alih-alih jadi pemecah belah warga, justru jadi pemersatu warga. Hal ini mungkin terjadi karena wacana-wacana yang dibangun seputar masalah kemanusiaan konkret.

Oleh
Budiawan
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/omg80xTdO52_FsJt23TvjN963MM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Ff119febb-a637-4ce8-8034-1fc48fbc9f79_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Paskalis Rony (28) dari Nyemiclub.Id menyerahkan pesanan ke salah satu pelanggannya di kawasan Jalan Majapahit, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak masyarakat di Nusa Tenggara Barat kehilangan pekerjaan sehingga harus mencari alternatif untuk bertahan hidup. Salah satunya berbisnis kuliner.

Berbagai platform media sosial telah menjadi ruang terbentuknya beragam komunitas virtual. Komunitas virtual itu sendiri muncul entah atas dasar ikatan pada suatu identitas yang sama, atau ikatan pada kepentingan/minat yang sama.

Salah satu komunitas virtual yang terbentuk atas dasar ikatan pada identitas yang sama adalah grup Whatsapp (WA) berbasis lingkungan tempat tinggal. Identifikasi sebagai sesama warga kampung yang sama, bahkan lingkungan rukun tetangga (RT) yang sama, menjadi salah satu dasar terbentuknya grup WA.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000