PAUD Holistik Integratif di Kabupaten Kupang Bakal Direplikasi
›
PAUD Holistik Integratif di...
Iklan
PAUD Holistik Integratif di Kabupaten Kupang Bakal Direplikasi
Pendidikan anak usia dini holistik integratif yang sudah berlangsung empat tahun di Kabupaten Kupang bakal menjadi replikasi PAUD di Indonesia karena dinilai sukses menghantar anak usia dini belajar kreatif dan mandiri.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
OEMALASI, KOMPAS — Pendidikan anak usia dini holistik integratif yang sudah empat tahun dilaksanakan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, bakal direplikasi di seluruh Indonesia. Program PAUD Holistik Integratif ini dinilai sukses mengantar anak usia dini belajar kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Hingga kini, menurut Staf Ahli Bupati Kupang Bidang Kesejahteraan Masyarakat Alexander Matta, Minggu (9/8/2020), di daerah ini ada 8.764 anak usia dini yang mendapatkan pelayanan PAUD HI dari Unicef, kerja sama dengan Pemerintah Selandia Baru, Yayasan Alfa-Omega, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Pemkab Kupang. Seluruh anak tersebar di 100 PAUD di 27 kecamatan.
Keberhasilan Kabupaten Kupang mengembangkan pendidikan anak usia dini holistik integratif yang sudah berlangsung empat tahun merupakan salah satu alasan untuk menjadikan replikasi PAUD di Indonesia.
Semoga apa yang dihasilkan di Kabupaten Kupang menjadi cerita baik dalam pengembangan PAUD HI di seluruh NTT dan Indonesia. Jika PAUD HI ini benar-benar diterapkan sesuai rencana, suatu saat generasi muda Indonesia memiliki karakter yang kuat di bidang sumber daya manusia dan pembangunan secara keseluruhan.
Di NTT, khususnya di Kabupaten Kupang, kini ada 8.764 anak usia dini tersebar di 100 PAUD HI. Setelah dilakukan evaluasi, mempelajari, dan melihat kenyataan di lapangan selama 4 tahun, karakter baik anak usia dini pun terbentuk di dalam PAUD HI terbawa sampai di rumah.
Perkembangan luar biasa dialami anak usia dini di 27 kecamatan di wilayah itu, salah satu alasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen PAUD untuk replikasi program ini ke depan. Tahap awal akan diterapkan PAUD HI di beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia sambil evaluasi untuk peningkatan, penyesuaian, dan perbaikan.
Hal ini diungkap Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Direktorat Jenderal PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Hasbi dalam lokakarya webinar tentang Praktik Baik Penyelenggaraan Program PAUD HIdi Kabupaten Kupang, Kamis (6/8/2020).
Menurut Hasbi, ada banyak hal yang telah dihasilkan sebagai best practices yang perlu menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain. Ini sebagai peluang untuk mengembangkan PAUD bagi anak-anak Indonesia yang berkualitas dan berkarakter membangun, mandiri, kreatif, inovatif, dan menghormati perbedaan.
Apalagi Indonesia sudah memiliki banyak peraturan dan petunjuk praktis yang digunakan untuk membangun PAUD di Indonesia. Sudah banyak kemajuan dalam pengembangan PAUD HI. Misalnya, peraturan presiden tentang PAUD HI, peraturan nasional tentang PAUD HI, dukungan dana pemerintah untuk implementasi PAUD HI, dan proses akreditasi nasional yang bermuara pada PAUD HI.
”Khusus Kabupaten Kupang, ini terobosan yang luar biasa. Mari belajar dari daerah ini sebagai percontohan untuk cerita baik perkembangan PAUD HI,”katanya.
Ia mengatakan, selama 4 tahun berlangsung, sudah 200 guru dan 100 kepala PAUD dilantih khusus untuk pengembangan PAUD sesuai standar HI. Pemkab Kupang telah mengangkat 27 mentor PAUD HI dengan sistem kontrak daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan guru PAUD HI agar lebih dipacu dalam mengabdi dan melayani anak-anak usia dini.
Menurut Kabid Pendidikan dan Pengembangan Anak dan Remaja Unicef Indonesia Hiroyuki Hattori, dukungan dan kerja sama yang luar biasa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemprov NTT, Pemkab Kupang, dan Pemerintah Selandia Baru, sehingga PAUD HI bisa terselenggara sesuai rencana di Kabupaten Kupang.
Cerita baik
”Semoga apa yang dihasilkan di kabupaten Kupang menjadi cerita baik dalam pengembangan PAUD HI di seluruh NTT dan Indonesia. Jika PAUD HI ini benar-benar diterapkan sesuai rencana, suatu saat generasi muda Indonesia memiliki karakter yang kuat di bidang sumber daya manusia dan pembangunan secara keseluruhan,” ujarnya.
Data yang dihimpun dalam survei setelah 4 tahun berlangsung PAUD HI, terjadi peningkatan pesat. Misalnya, koordinasi satuan PAUD HI dengan layanan kesehatan. Sudah 87 persen satuan PAUD menjadi model, mendapat kunjungan dari posyandu. Frekuensi kunjungan pun beragam, tergantung rutinitas kunjungan dan layanan kesehatan saat kunjungan.
Sosialisasi mengenai makanan bergizi sudah dilakukan secara rutin 60 persen, pemantauan berat badan anak (60 persen), pemberian vitamin (60 persen), dan pemberian makanan bergizi 27 persen. Anak-anak juga sudah mengonsumsi buah dan sayur merupakan hasil panen dari kebun PAUD setempat.
Mayoritas PAUD sudah memiliki akses air bersih, yang berdampak pada budaya hidup bersih anak-anak dengan selalu mencuci tangan, dan selalu membuang sampah pada tempatnya. Anak-anak sudah mandiri mengurus diri di dalam toilet (WC) secara higienis.
Lebih tertib
Pola hidup bersih anak-anak saat di PAUD HI justru ditularkan anak-anak sampai ke orangtua dan seluruh anggota keluarga. Mereka tidak suka kalau rumah mereka pun kotor, anggota keluarga buang sampah sembarangan, atau kamar WC keluarga tidak terawat. Ini suatu kemajuan luar biasa.
Hasil dari pelatihan dan monitoring guru memperlihatkan para guru PAUD HI memiliki skor mengajar dan mengabdi rata-rata lebih tinggi dibandingkan PAUD non-model. Guru PAUD HI model dapat mendemonstrasikan kualitas mengajar yang jauh lebih meyakinkan anak dan anak-anak mudah menuruti, kemudian berkreasi sendiri.
Hasil penilaian siswa memperlihatkan bahwa siswa dari PAUD HI model memiliki kemampuan dan keterampilan lebih tinggi dibanding nonmodel. Melalui PAUD HI model ini keterlibatan masyarakat dan orangtua lebih kuat dalam proses perencanaan dan pengembangan PAUD HI.
Melalui program ini, kapasitas dan pemangku kepetingan di tingkat kabupaten telah meningkat, ditandai dengan penerbitan Perbub Nomor 17 Tahun 2019 tentang pelaksanaan program PAUD HI.