Di tengah situasi pandemi yang tak pasti, kebiasaan baru untuk menjaga kesehatan diri menjadi hal yang mutlak dilakukan. Masker, cairan antiseptik, hingga alat makan pribadi tak lagi boleh ketinggalan.
Oleh
Riana A Ibrahim dan Fransisca Romana Ninik
·4 menit baca
Di tengah situasi pandemi yang tak pasti, kebiasaan baru untuk menjaga kesehatan diri menjadi hal yang mutlak dilakukan. Masker, cairan antiseptik, hingga alat makan pribadi tak lagi boleh ketinggalan. Kreativitas membesut peranti kebiasaan baru pun bermunculan dengan menawarkan produk yang estetis.
Semula tak ada dalam rencana untuk memproduksi masker dan berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan orang di musim pandemi ini. Jenama Melekat Sejiwa milik penyanyi Hedi Yunus, yang merupakan rebranding dari Hediyunus.co, ini fokus pada produk pakaian, baik untuk perempuan, laki-laki, maupun anak-anak.
”Tapi awal pandemi ini, penjualan drop 40 persen. Langsung berpikir gimana nih menyiasatinya. Muncul ide untuk buat masker. Dengan bahan yang sudah ada, bikin masker. Pattern sudah jelas temanya, akhirnya diubah sedikit saja dari sisi produksi,” ujar Hedi saat dihubungi, Selasa (4/8/2020).
Empat motif masker berbahan katun organik pun dilempar ke publik. Ada Kasih dengan dominasi hijau lembut berpadu sentuhan merah hati. Kemudian Merona yang abstrak kemerahan. Ada juga Rintik yang bercampur putih, biru, dan sentuhan kuning. Lalu Sebumi yang didominasi warna hijau. Masker ini dibanderol seharga Rp 55.000 per satuan.
Di luar prediksi, masker yang dipromosikan juga lewat jejaring rekan-rekan Hedi mendapat sambutan baik. Inovasi pun dilakukan dengan menggandeng kelompok musik RAN untuk berkolaborasi. Pada penjualan gelombang pertama, sekitar 1.500 masker yang diproduksi langsung terjual habis hanya 2-4 menit setelah dilempar ke marketplace dan lewat situs mereka. ”Website sempat nge-jam,” ungkapnya.
Pembelian masker ini juga sekaligus mengajak para pembeli berdonasi untuk para pekerja musik yang terdampak pandemi. Animo yang besar ini membuat kolaborasi dengan RAN berlanjut lagi untuk gelombang kedua. Selain RAN, akan ada juga kolaborasi lain yang dipersiapkan. Tema juga disesuaikan. Selama ini, produk Melekat Sejiwa bergerak melalui tema, seperti tema lingkungan, keluarga, atau persahabatan.
Berlanjut ke produk lain, yaitu Kit Naung yang berisi 1 pouch alat makan, yang terdiri dari sendok, garpu, sumpit, pisau, sedotan berbahan bambu disertai alat pembersihnya, 1 pouch katun organik kecil yang muat untuk cairan antiseptik, 1 masker organik, 1 sapu tangan katun organik, dan 1 kartu ucapan jika ingin dijadikan hadiah untuk orang terdekat.
Bagi yang hanya memerlukan perlengkapan makan, Melekat Sejiwa juga menawarkan Kit Lahap. Aneka perlengkapan kebiasaan baru ini nyatanya mampu menembus pangsa pasar dan mendongkrak angka penjualan. ”Enggak menyangka juga. Tapi ternyata diminati. Ini cara kami juga untuk mengajak masyarakat tetap menjaga kesehatan dan menjaga bumi karena bahan yang ramah lingkungan,” kata Hedi.
Tetap relevan
Mengambil momen perayaan 9 tahun Ikat Indonesia by Didiet Maulana, lini tersebut mengeluarkan koleksi bertajuk New Normal Essentials berupa paket tas dompet (pouch) dan masker senada dengan motif perpaduan tenun ikat dan lurik. Paket tersebut ditambah dengan cairan antiseptik serba guna dan sabun cuci tangan dari bahan alami.
”Kami berpikir, apa ya yang bisa tetap memberikan peluang bagi perajin untuk terus berkarya di masa pandemi ini. Akhirnya kami memutuskan meluncurkan koleksi yang relevan, dengan harapan memberikan optimisme dan spirit berjuang,” ujar Didiet, saat peluncuran New Normal Essentials, Rabu (29/7/2020).
Ragam corak dalam tas dompet dan masker pernah dipakai dalam koleksi-koleksi sebelumnya. Menurut Didiet, motif itu menjadi semacam penanda dan pola khas Ikat Indonesia.
Tak sebatas fungsional saat pandemi seperti sekarang, koleksi New Essential tetap membawa napas keberagaman dan kekayaan wastra Nusantara. Dalam warna dan polanya, terselip cerita tentang keelokan alam dan kekayaan budaya Tanah Air.
Dengan interpretasi modern, motif tenun ikat dan lurik pada masker dan tas dompet diharapkan bisa menceriakan hari-hari pemakainya.
”Ini juga sebagai representasi dari filosofi kami untuk mengikat keberagaman Indonesia,” imbuh Didiet.
Didiet menjelaskan, koleksi tersebut menunjukkan kekayaan alam Indonesia melalui warna-warna alam yang hangat dan sejuk. Misalnya sentuhan warna biru menggambarkan pesona bahari. Adapun warna coklat identik dengan unsur bumi yang melambangkan kesuburan tanah Indonesia sebagai negara agraris.
”Biru memberikan rasa ketenangan jiwa, sementara coklat memberikan kehangatan dan kenyamanan,” katanya.
Ada empat corak dalam koleksi New Normal Essential. Sadira menyajikan paduan warna ungu, putih, dan magenta dengan garis horizontal yang menghasilkan tampilan tegas dan ekspresif. Nida menampilkan warna cerah dan terang dengan garis diagonal untuk nuansa tenang dan lebih netral.
Kayana menggunakan warna monokrom dengan tampilan klasik yang selaras untuk beragam busana. Daliya memainkan motif kontras abu-abu, hitam, dan putih, untuk tampilan yang tak lekang waktu.
Dari segi fungsi, tas dompet tersebut dilengkapi tali pegangan tangan sehingga mudah dibawa. Dengan lapisan anti-air transparan, tas dompet juga mudah dibersihkan selepas digunakan di luar rumah, terutama untuk menjaga dari debu dan kuman yang menempel.
Tas dompet bisa dipakai untuk menyimpan masker, cairan pembersih serbaguna, dan sabun cuci tangan. Tak hanya peralatan untuk aktivitas luar ruangan, tas dompet bisa juga digunakan untuk menyimpan barang-barang lain, termasuk perlengkapan rias.
Sebagai sentuhan akhir koleksi New Normal Essentials, terdapat sabun cuci tangan dan antiseptik serbaguna dengan bahan minyak atsiri kayu cendana. Botol wadah cairan tersebut juga dibalut dengan kertas motif tenun ikat.
”Dengan koleksi New Normal Essentials, kami mengajak masyarakat untuk mendukung para perajin di daerah di Indonesia, sembari tetap menjaga kesehatan,” ujar Didiet.