Yoga Manjakan Wisatawan ”Staycation” di Banyuwangi
›
Yoga Manjakan Wisatawan...
Iklan
Yoga Manjakan Wisatawan ”Staycation” di Banyuwangi
Yoga kini dikemas dalam paket wisata sehat yang mulai ditawarkan bagi tamu-tamu ”staycation” yang menginap di sejumlah penginapan di Banyuwangi. Di masa pandemi, konsep wisata sehat seperti ini menjadi nilai tambah.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Sejumlah pengelola penginapan terus berlomba menjaring wisatawan untuk berkunjung dan berwisata di era transisi normal baru. Salah satunya dengan menggelar kelas yoga bersama yang dikemas dalam konsep wisata sehat. Paket wisata ini ditawarkan pengelola hotel di Banyuwangi, Jawa Timur, bagi tamu-tamu staycation, atau mereka yang berlibur hanya untuk menikmati fasilitas hotel.
Yoga yang dikenal sebagai olahraga meditasi kini mulai banyak digemari masyarakat dan menjadi gaya hidup baru. Peluang ini dimanfaatkan untuk memanjakan wisatan yang ingin beraktivitas tanpa harus pergi jauh dari lokasi penginapan.
Salah satu penginapan yang memanfaatkan peluang ini ialah Villa So Long Banyuwangi. Untuk kali pertama, penginapan berkonsep hotel butik atau modis ini menggelar Sun Rise Yoga, Minggu (9/8/2020).
”Kami ingin menawarkan wisata sehat kepada para tamu yang menginap di tempat kami. Tidak perlu pergi jauh-jauh, cukup di halaman hotel yang menghadap ke Selat Bali, para tamu bisa menikmati matahari terbit sambil beryoga. Pemandangan alam dapat, sehat juga dapat,” ujar Manager Villa So Long Mohammad Komari.
Konsep Sun Rise Yoga dipilih karena Villa So Long memiliki lokasi yang strategis di pesisir Selat Bali. Lokasi ini menjadi salah satu titik terbaik menikmati matahari terbit.
Hamparan rumput hijau dan pepohonan cemara membuat suasana pantai di Villa So Long lebih sejuk. Kesejukan itu berpadu dengan hangatnya sinar matahari yang baru saja terbit.
Komari mengatakan, Sun Rise Yoga diagendakan rutin setiap Minggu pagi. Villa So Long akan mengundang instruktur yoga yang akan memandu para tamu untuk berolahraga bersama.
”Kami juga sedang merancang ’Fullmoon Yoga’ saat malam bulan purnama. Yoga sengaja kami pilih karena masuk dalam olahraga yang bisa dilakukan di mana saja, termasuk di halaman hotel. Selain itu, kesehatan saat ini menjadi perhatian dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujarnya.
Instruktur yoga, Windy Pratiwie, mengatakan, lokasi dan waktu penyelenggaraan Sun Rise Yoga sangat mendukung. Pasalnya, udara pagi hari yang segar baik bagi kesehatan tubuh. Terlebih olahraga yoga banyak melatih pernapasan.
”Karena diselenggarakan di luar ruang saat pagi hari, para peserta akan sangat dimanjakan dengan kesegaran. Selain itu, waktunya juga tepat saat matahari terbit. Di dalam yoga, matahari menjadi salah satu sumber energi yang sangat besar,” ujarnya.
Windy mengatakan, yoga yang dipraktikkan para peserta merupakan healing yoga atau yoga untuk kesehatan. Gerakan-gerakan yoga ini membantu para peserta menjadi lebih segar dan bugar.
Gerakan-gerakan yoga ini membantu para peserta menjadi lebih segar dan bugar.
Selain Villa So Long, Didus Home Stay juga menyediakan layanan yoga bersama di lokasi penginapannya. Hal tersebut disampaikan pengelola Didu’s Home Stay, Maya Djoko Subagio.
”Kami memiliki pendapa ruang tengah yang bisa dimanfaatkan para tamu untuk aneka kegiatan. Salah satunya untuk yoga. Kami sediakan matras dan pemutar musik bagi tamu yang ingin menggunakannya,” ujar Maya.
Fasilitas yoga di penginapan, lanjut Maya, cukup digemari para tamu. Pasalnya, mereka masih bisa berolahraga tanpa harus bepergian jauh dari lokasi penginapan mereka. Lagi pula olahraga tersebut mudah, murah, dan tidak membutuhkan banyak peralatan.
Melalui aktivitas Yoga selama staycation, Maya berharap para tamu bisa benar-benar merasakan rekreasi. Para tamu diharapkan bisa tetap sehat sembari mencari kesegaran setelah penat dengan rutinitas kerja atau suntuk karena selama ini tidak bisa berlibur akibat pandemi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, konsep pariwisata sudah harus berubah menuju pariwisata yang sehat, aman, nyaman, dan bersih.
”Paradigma pariwisata ke depan akan berubah. Kita tak lagi hanya jualan pesona alam, seni-budaya, dan keramahan warga, tetapi juga gaya hidup sehat. Siapa yang bisa menwarkan pariwisata sehat, dia akan lebih unggul,” ujarnya.