logo Kompas.id
Pematuk Rezeki Itu Korona,...
Iklan

Pematuk Rezeki Itu Korona, Bukan Ayam

Kami harus terus "obah ben tetep bakoh". Kami harus tetap bekerja agar ekonomi tetap kuat. Jangan mengeluh dengan pandemi. Kami harus melawannya dengan kreativitas dan inovasi.

Oleh
M PASCHALIA JUDITH J/SHARON PATRICIA/ERIKA KURNIA
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IWq1IRMdDwvl5tVa7DYy0JtCs2M=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200805_100628_1596630451.jpg
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J

Kaspuri (tengah), pedagang sayur keliling, sedang melayani pembelinya di kawasan Cisalak Pasar, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020).

Peribahasa ”jangan bangun kesiangan, nanti rezekinya dipatuk ayam” tak berlaku di tengah pagebluk Covid-19. Sudah bangun pagi, rezeki malah dipatuk korona.

Ada ataupun tiadanya pandemi Covid-19, Kaspuri (47), pedagang sayur keliling, tetap bangun pukul 03.30. Sekitar dua jam sebelum matahari terbit pun, dia sudah berada di pasar untuk membeli sayur-mayur, buah, ataupun aneka pangan sumber protein untuk dijajakan. Bedanya, dia lebih sering menunggu pembeli di suatu titik dan tidak terlalu banyak berkeliling.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000