Max Verstappen mengakhiri dominasi para pebalap Mercedes dengan memenangi balapan seri Perayaan 70 Tahun Formula 1 di Silverstone, Inggris. Kemenangan pebalap Red Bull ini berkat strategi pemilihan ban yang jitu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
NORTHAMPTONSHIRE, MINGGU — Max Verstappen memunculkan tanda tanya saat mencetak waktu lap tercepat pada kualifikasi kedua, Sabtu, menggunakan ban berkompon keras yang membuat dirinya mengawali balapan dengan pilihan yang tak lazim. Namun, strategi yang sangat berani itu berbuah manis saat balapan, yakni podium tertinggi di Silverstone, Inggris, Minggu (9/8/2020).
Pebalap muda asal Belanda itu mengalahkan dua pebalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, yang masing-masing finis kedua dan ketiga. Verstappen menjadi satu-satunya pebalap di posisi start 10 terdepan yang menggunakan ban berkompon keras.
Pebalap lainnya menggunakan ban medium untuk mendapatkan daya cengkeram yang lebih baik serta jarak tempuh lebih panjang untuk mendapatkan posisi terbaik di awal balapan. Namun, Verstappen yang start dari posisi keempat bisa melesat dengan cepat saat start dan mendahului Nico Hulkenberg (Racing Point) untuk menempati posisi ketiga.
Verstappen terus menekan Hamilton dan Bottas sebelum memimpin balapan. Dia bahkan bisa memperlebar jarak hingga 16 detik dari Bottas di posisi kedua sebelum melakukan pit stop pada lap ke-26. Keunggulan waktu itu berkat ban keras yang memungkinkan Verstappen menjalani lebih banyak lap sebelum mengganti ban dibandingkan dengan para pebalap yang menggunakan ban medium, termasuk duo Mercedes.
Keunggulan waktu itu yang memungkinkan Verstappen bisa kembali masuk ke lintasan setelah pit stop persis di belakang Bottas. Pebalap berusia 22 tahun itu tak perlu lama untuk kembali memimpin balapan hingga finis.
Ini merupakan kemenangan kesembilan Verstappen di ajang F1, juga satu-satunya pebalap di luar Mercedes yang finis terdepan musim ini. Verstappen terakhir kali finis terdepan pada seri Brasil musim 2019. Hasil ini sekaligus kemenangan pertama Red Bull di Silverstone setelah 2012.
”Kami sangat cepat. Kami terus menekan. Kami memiliki hari yang sangat baik, kami memiliki strategi yang tepat. Saya terus menekan (Mercedes) dan mereka harus masuk pit (mengganti ban),” kata Verstappen kepada Formula 1.
Strategi Red Bull ini kemungkinan besar merupakan dampak dari penggunaan mesin yang telah mengalami perbaikan. Honda, pemasok mesin Red Bull, mengatakan, mesin baru ini lebih memudahkan untuk pengelolaan. Kondisi ini diyakini membuat RB16 lebih mudah disetel untuk menyesuaikan dengan pilihan ban yang keras tanpa mengalami masalah performa. ”Kami tidak memiliki banyak masalah dengan ban,” ujar Verstappen.
”Ini hasil yang sangat bagus, bisa menang di sini, dan saya sangat senang. Selama ini, kami tidak memiliki kesempatan menekan mereka (Mercedes) musim ini,” ujarnya.
Kepala Tim Red Bull Christian Horner juga memuji kepiawaian Verstappen dalam mengeksekusi strategi penggunaan ban itu. ”Ini performa yang mengagumkan, pace pada mobil, begitu mudah hari ini,” ujarnya.
”Max santai saat awal balapan. Kami bisa menghadapi mereka hari ini. Ada banyak yang dipelajari, mobil bekerja dengan sangat baik. Apa pun yang mereka bawa, Max bisa mengatasi mereka. Kami terkejut menjadi satu-satunya yang mencoba melakukan dengan ban berkompon lebih lunak (saat pit stop). Ini bisa jadi Mercedes mengalami ban yang terlalu panas karena downforce yang mereka bawa, jelas itu lebih dari kami,” tutur Horner.
Kubur asa
Kemenangan Verstappen ini sekaligus mengubur asa Bottas untuk memenangi balapan. Padahal, dia sudah memiliki modal sangat baik, yaitu start dari posisi terdepan. Ini ketiga kalinya Bottas start terdepan di Silverstone, tetapi gagal memenangi balapan. Pebalap asal Finlandia itu mengalami masalah yang sama dengan pekan lalu, yaitu ban yang terlalu panas sehingga cepat aus.
”Sangat mengecewakan, mengawali balapan dari posisi terdepan dan berakhir di posisi ketiga, tidak ideal. Begitu saya mulai menekan, ban-ban mulai rontok,” ujar Bottas yang tergeser oleh Verstappen ke posisi ketiga klasemen pebalap. Adapun Hamilton masih bertahan di puncak klasemen.
Hamilton juga mengalami masalah yang sama dengan temperatur ban yang terlalu tinggi. Namun, dia masih bisa menemukan kecepatan di akhir balapan dan mendahului Bottas untuk finis kedua. Saat dia masih di posisi ketiga, Mercedes memberikan instruksi bahwa mereka bisa bebas bersaing, tetapi tidak boleh merugikan tim.
”Tantangan yang sangat besar. Jelas kondisi yang terlalu panas (pada ban) yang kami alami hari ini tidak diperkirakan. Saya yakin tim akan bekerja sekeras yang mereka bisa karena kami tidak pernah mengalami ini sebelumnya,” ujar sang juara dunia enam kali, yang seusai seri kelima ini menyamai rekor Michael Schumacher finis di posisi podium dalam 155 balapan.
Balapan di Silverstone itu juga menjadi momen penting bagi pebalap Ferrari, Charles Leclerc, yang bisa finis keempat. Dia hanya melakukan sekali pit stop seperti yang dilakukan oleh Esteban Ocon dan Kimi Raikkonen. Leclerc menjalani balapan dengan sangat bagus hingga bisa memperbaiki posisi, dari posisi kedelapan hingga finis keempat.
”Saya sangat senang hari ini. Bagi saya, ini seperti kemenangan. Tahun lalu, kelemahan saya adalah pengelolaan ban. Jadi, luar biasa senang dengan posisi keempat ini,” tutur Leclerc yang kini di posisi keempat klasemen pebalap dengan 45 poin.