Angka reproduksi efektif Covid-19 di Kota Jayapura terus menurun hingga angka 0,5. Apabila angka ini bertahan, Kota Jayapura dapat melaksanakan normal baru pada awal bulan depan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Kota Jayapura, Papua, terus menurun dalam dua pekan terakhir. Parameter yang menunjukkan tingkat penularan kasus itu turun dari 2,7 menjadi 0,5 atau angka ideal untuk pelaksanaan normal baru di ibu kota Provinsi Papua tersebut.
Informasi ini dipaparkan dalam rapat penanganan Covid-19 antara pemerintah daerah setempat dan seluruh ketua paguyuban masyarakat di Kota Jayapura, Senin (10/8/2020). Rapat dipimpin Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano didampingi wakilnya, yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, Rustam Saru.
Benhur mengatakan, menurunnya reproduksi efektif Covid-19 di Kota Jayapura karena kerja keras tim gugus tugas bersama pihak keamanan untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. Angka reproduksi efektif menunjukkan jumlah orang yang tertular dari setiap pasien positif. Angka 1 berarti satu pasien positif menularkan pada satu orang lain, dan seterusnya.
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura dalam dua pekan terakhir rutin melaksanakan razia pembatasan kegiatan sosial di seluruh distrik atau kecamatan mulai pukul 18.00 WIT. Seluruh pertokoan dan tempat usaha lainnya wajib ditutup untuk mencegah berkumpulnya orang.
Sementara itu, lanjut Benhur, faktor lain menurunnya angka reproduksi karena tingkat kesembuhan warga yang positif Covid-19 telah mencapai angka 50 persen. Hingga Senin malam, angka kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura mencapai 1.885 orang. Jumlah ini meliputi 923 orang masih dirawat, 940 orang sembuh, dan 22 orang meninggal.
”Kami berharap masyarakat bersinergi dengan tim gugus tugas agar menjaga angka reproduksi Covid tidak meningkat lagi. Caranya adalah patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker dan mencuci tangan,” kata Benhur.
Ia mengatakan, Kota Jayapura bisa menerapkan normal baru pada 1 September mendatang jika reproduksi efektif tetap berada di bawah angka satu. ”Apabila angka reproduksi Covid tetap di bawah angka 1 hingga minggu ketiga bulan ini, maka warga yang memiliki tempat usaha dapat beraktivitas hingga pukul 20.00 WIT,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, di tempat yang sama, mengatakan, Kota Jayapura diperkirakan telah mencapai masa puncak penyebaran Covid-19 pada Juli lalu, yakni mencapai 931 kasus positif.
”Kunci utama agar penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan adalah kesadaran masyarakat melaksanakan protokol kesehatan. Kami berharap warga tetap waspada karena lima distrik di Kota Jayapura masih masuk kategori zona merah,” kata Sri.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua Donald Aronggear mengatakan, pemerintah daerah setempat harus menyiapkan regulasi agar warga bisa disiplin melaksanakan protokol kesehatan di Kota Jayapura. Ia berpendapat, Kota Jayapura menjadi daerah dengan kasus tertinggi di Papua. Hal ini juga berdampak pada sebanyak 240 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
”Kami berharap agar delapan rumah sakit penanganan Covid-19 di Jayapura dilengkapi fasilitas pemeriksaan sampel usap. Tujuannya untuk mencegah penularan terhadap tenaga kesehatan ataupun pasien,” katanya.