Buat Sendiri E-Brochure untuk Tawarkan Produk UMKM
›
Buat Sendiri E-Brochure untuk ...
Iklan
Buat Sendiri E-Brochure untuk Tawarkan Produk UMKM
Guna membantu pelaku UMKM terhubung dengan pasar digital, Kemenkop dan UKM bersama Smesco Indonesia menghadirkan program E-Brochure. Pelaku usaha bisa membuat sendiri brosur yang dapat dibagikan ke berbagai media sosial.
Oleh
SHARON PATRICIA
·3 menit baca
Seperti halnya menjajakan barang di etalase toko, kini pelaku usaha pun didorong memasarkan produk secara virtual di tengah kondisi pandemi Covid-19. Upaya digitalisasi ini dilakukan sebagai strategi agar usaha mikro, kecil, dan menengah dapat tetap bertahan.
Inovasi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memang diperlukan mengingat jumlah pelaku usaha yang go online masih relatif kecil. Padahal, perilaku konsumen kini sudah mulai beralih ke pembelajaan dalam jaringan (daring).
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) mencatat, jumlah pelaku UMKM di Indonesia mencapai 64 juta unit. Namun, baru 13 persen atau 8 juta unit dari total UMKM yang sudah terhubung dengan dunia digital.
Guna membantu pelaku usaha mengenal pasar daring, Kemenkop dan UKM bersama Smesco Indonesia mengeluarkan program E-Brochure. Progam ini bertujuan menjadi wadah pemasaran produk melalui media digital Smesco Indonesia yang akan dijadikan katalog produk UMKM seluruh Indonesia.
Kepala Bisnis Ritel Smesco Indonesia Krismayu Noviani Bandie menyampaikan, E-Brochure dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk memperluas akses pasar. Sebab, produk-produk UMKM yang tergabung dalam E-Brochure dapat dibagikan ke berbagai kanal media sosial, termasuk Whatsapp, Instagram, dan Facebook.
Pada setiap halaman E-Brochure, termuat 12 produk yang berisikan informasi gambar, nama, dan harga produk. Adapun pilihan ”Order Now” di setiap bagian bawah produk untuk memudahkan konsumen terhubung dengan penjual melalui Whatsapp.
Pemesanan kemudian akan diarahkan ke laman shop.smescoindonesia.com untuk menyelesaikan pembayaran secara digital. Harga yang tertera di E-Brochure pun sudah ditambahkan 10 persen untuk Pajak Pertambahan Nilai.
”Kami sudah mengumpulkan 3.000 sampai 4.000 UMKM untuk bergabung dalam E-Brochure besar Smesco Indonesia dengan perwakilan satu UMKM satu produk. Rencananya, program ini akan diluncurkan secara resmi oleh Menteri Koperasi dan UKM bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara dalam minggu ini,” kata Krismayu, Selasa (11/8/2020).
Krismayu menyampaikan paparan ini dalam webinar ”Tutorial E-Brochure Bersama Smesco Indonesia”. Produk dalam E-Brochure besar Smesco Indonesia dibagi menjadi tujuh kategori, yakni pakaian dan batik, kerajinan tangan, tenun dan songket, tas dan sepatu, herbal dan spa, makanan dan minuman, serta furnitur, yang dibantu penyebarannya melalui pasar daring di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM,Teten Masduki menyampaikan, program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk membantu UMKM terhubung ke pasar digital. Pemerintah menargetkan 10 juta UMKM terhubung ke pasar digital pada akhir 2020.
”Platform digital sederhana ini semoga bisa membantu UMKM yang belum terhubung ke dunia digital. Selain itu, kami juga mengupayakan melalui program edukasi, kurasi, yang bekerja sama dengan perusahaan platform e-dagang,” ujar Teten.
Tutorial
Ismail Abdullah dari bagian E-commerce tim pembuatan E-Brochure Smesco Indonesia menjelaskan, pelaku UMKM dapat membuat sendiri brosur yang khusus memuat produk-produk yang ingin dijual. Pelaku usaha dapat memulainya dengan mendaftarkan diri di laman e-brochure.smesco.id.
Awalnya, pelaku usaha akan diminta mengisi nama, alamat surat elektronik (e-mail), dan nomor telepon yang akan digunakan untuk berjualan. Setelah itu, dapat masuk ke fitur galeri untuk mengunggah foto produk yang dapat dilakukan dengan memilih lebih dari satu foto.
Foto produk yang telah terunggah kemudian dapat diberikan informasi dan deskripsi produk melalui fitur produk. Apabila produk sudah disimpan, pelaku usaha dapat memilih fitur brosur untuk membuat E-Brochure.
”Pada proses pembuatan E-Brochure, pelaku usaha dapat membuat sendiri desain muka dari tampilan brosur. Kalau semua sudah selesai, E-Brochure dapat diunduh dalam format .pdf sehingga memudahkan pelaku usaha menyebarkan informasi produk ke berbagai media sosial,” tutur Ismail.
Krismayu menegaskan, program E-Brochure sama sekali tidak meminta bayaran ataupun menggunakan sistem bagi hasil dari pelaku UMKM yang memanfaatkan program ini. Program dibuat untuk membantu UMKM lebih cepat beradaptasi dengan pasar daring di era pandemi Covid-19.
Catatan Kompas, hingga 7 Agustus 2020, anggaran pemulihan untuk koperasi dan UMKM baru terserap Rp 36,82 triliun atau 29,8 persen dari total alokasi sebesar Rp 123,46 triliun. Penyerapan pada akhir September atau awal Oktober diharapkan sudah terserap hingga 100 persen.