Sejak musim 2013-2014, Atletico Madrid hampir selalu diganggu Cristiano Ronaldo ketika ingin menjuarai Liga Champions. Setelah tidak ada lagi Ronaldo yang jadi penghalang pada musim ini, mereka justru diganggu Covid-19.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·5 menit baca
MADRID, SENIN — Tempat latihan Atletico Madrid di Majadahonda, Madrid, Spanyol, tampak sepi, Senin (10/8/2020) pagi waktu setempat. Skuad ”Los Rojiblancos”, yang seharusnya menggunakan fasilitas latihan itu untuk berlatih menghadapi RB Leipzig pada laga perempat final Liga Champions Eropa, justru tengah mengurung diri di rumahnya masing-masing.
Latihan pada Senin kemarin terpaksa dibatalkan karena dua pemain Atletico, yaitu Angel Correa dan Sime Vrsjalko, dinyatakan positif Covid-19. Hasil dari tes usap yang dilakukan klub pada Sabtu (8/8/2020) itu pun menjadi pukulan bagi Atletico yang akan menjalani laga penting kontra RB Leipzig di Lisabon, Portugal, Jumat (14/8/2020) dini hari WIB.
Jadwal latihan tim, termasuk rencana keberangkatan ke Portugal, menjadi berantakan akibat kejadian itu. Mereka sebenarnya akan terbang ke Lisabon pada Senin kemarin. Akan tetapi, itu harus ditunda karena menunggu hasil tes lanjutan. Setelah hasilnya keluar, kemarin, Atletico merasa lega karena pemain dan staf lainnya dinyatakan negatif. Mereka pun dapat melanjutkan rencana terbang ke Portugal pada Selasa (11/8/2020) ini.
Dalam kesempatan terpisah, seorang juru bicara UEFA sudah menyatakan bahwa laga Atletico kontra Leipzig tidak akan terganggu. ”Laga itu akan tetap berlangsung seperti yang sudah dijadwalkan. Saya tidak bisa berkomentar lebih banyak lagi,” ujarnya.
Meski demikian, konsentrasi Atletico sempat buyar dan jadwal latihan pun terganggu menjelang laga krusial ini. Namun, inilah konsekuensi yang harus ditanggung setiap tim peserta agar Liga Champions musim ini bisa berjalan lancar dan tuntas pada akhir Agustus.
Akibat pandemi, format kompetisi Liga Champions pada musim ini telah dimodifikasi. Seluruh laga, mulai dari perempat final hingga final, akan digelar di satu tempat yang steril, yaitu Portugal.
Setiap tim bakal menjalani satu laga pada setiap babak perempat final dan semifinal karena tidak ada lagi sistem kandang-tandang. Artinya, setiap tim dituntut tidak melakukan kesalahan karena mereka tidak lagi punya kesempatan untuk menebus kesalahan itu pada laga kedua.
Hal ini menjadi syarat mutlak dari UEFA agar fase gugur Liga Champions musim ini bisa berjalan lancar dan tuntas pada akhir Agustus. Setiap individu yang ada dalam rombongan tim peserta harus ”steril” dari Covid-19 sebelum memasuki area karantina di Portugal. Konsep ini akan gagal jika setiap rombongan tim peserta tidak menjalankan tes Covid-19 sebelum berangkat.
Kehilangan momentum
Pada Senin sore waktu Spanyol, skuad Atletico dikabarkan sudah bisa kembali berlatih. Kini, mereka harus bisa segera memulihkan konsentrasinya agar tidak kehilangan momentum berharga pada musim ini. Sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19, Atletico telah tampil gemilang dengan menyingkirkan sang juara bertahan, Liverpool, dengan agregat 4-2 pada babak 16 besar, Maret lalu.
Atletico telah berhasil menyingkirkan rintangan terbesar yang menghalangi jalurnya untuk menjadi juara Liga Champions musim ini. Mereka pun bisa berharap Leipzig kehilangan sebagian kekuatannya karena penyerang andalan mereka, Timo Werner, sudah bergabung ke Chelsea. Peluang untuk melaju lebih jauh ke babak semifinal sebenarnya sudah terbuka lebar.
Kalau saya menjadi jurnalis, tentu saya juga akan memilih Atletico sebagai tim favorit. Ini normal karena Atletico adalah tim kelas berat di Eropa dan punya banyak pengalaman.
”Kalau saya menjadi jurnalis, tentu saya juga akan memilih Atletico sebagai tim favorit. Ini normal karena Atletico adalah tim kelas berat di Eropa dan punya banyak pengalaman. Sedangkan kami tim yang masih muda,” kata pelatih RB Leipzig, Julian Nagelsmann, dikutip Marca.
Ganjalan dari Ronaldo
Jika dilihat dari masa lalunya, Atletico musim ini juga sudah terbebas dari sosok yang selalu menjegal langkah mereka sejak musim 2013-2014, yaitu Cristiano Ronaldo. Sejak enam tahun lalu, Ronaldo hampir selalu menjadi sosok sentral dari tim yang berkali-kali menyingkirkan Atletico, yaitu Real Madrid dan Juventus, di kompetisi itu.
Ronaldo dan Real setidaknya dua kali membuyarkan mimpi Atletico meraih ”Si Kuping Lebar”, julukan trofi Liga Champions, pertamanya. Ironisnya, kegagalan itu terjadi pada partai final, yaitu 2014 dan 2016.
Setelah Ronaldo hijrah dari Real, Atletico sempat mengira telah terbebas dari jerat teror penyerang asal Portugal itu. Pemain berjuluk ”CR7 ” itu tidak berkutik ketika datang bersama Juventus di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, untuk menjalani laga babak 16 besar Liga Champions, musim lalu.
Pada laga itu, Juve kalah 0-2 dari Atletico. Namun, Ronaldo lantas membalasnya lewat tiga gol pada laga kedua di Turin. Atletico pun tersingkir kala itu.
Kini, Ronaldo dengan Juventus maupun tim lamanya, Real, telah tersingkir.
Ketika Ronaldo sudah tersingkir, Atletico masih menghadapi Covid-19 sebagai ”musuh” yang bisa jauh lebih berbahaya. Namun, untuk sementara ini, mereka masih bisa mencegah penyakit itu menyebar lebih luas di skuadnya.
Atletico sebenarnya telah ”diperingatkan” akan bahaya virus korona baru saat bertandang ke Stadion Anfield untuk melawan Liverpool pada laga kedua babak 16 besar, Maret lalu. Laga tersebut dituding telah memicu penyebaran Covid-19 yang lebih luas ketika para pendukung Atletico datang ke Liverpool. Saat itu, jumlah kasus Covid-19 di Spanyol sedang menanjak.
Menurut Sky Sports, Pemerintah Kota Liverpool bersama Universitas Liverpool dan Universitas John Moores sampai menggelar investigasi terhadap laga tersebut. Data yang diperoleh menunjukkan, ada peningkatan jumlah kasus Covid-19 yang drastis di Liverpool pada periode 22 Maret hingga 29 Maret jika dibandingkan daerah sekitarnya. Sementara laga Liverpool kontra Atletico itu berlangsung pada 12 Maret.
Namun, laga Atletico kontra Leipzig nantinya bakal berbeda karena protokol kesehatan telah diterapkan. Tidak ada pula penonton di stadion. Kedua tim hanya butuh fokus untuk saling mengalahkan demi tiket ke semifinal.(AFP/REUTERS)