logo Kompas.id
Konsumsi Penyangga Resesi
Iklan

Konsumsi Penyangga Resesi

Berbagai program dirancang untuk menyubsidi sektor konsumsi. Namun, masih ada masalah dalam implementasinya yang perlu segera diperbaiki.

Oleh
A Prasetyantoko, Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ​
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qj-MN6Qg66wSocoQxApw82dnO3s=/1024x1637/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F20200805-H01-ARS-pertumbuhan-ekonomi-mumed_1596645905.png

Konsumsi adalah basic instinct. Dalam teori ekonomi Keynesian, konsumsi merupakan denyut nadi yang menentukan naik-turunnya siklus perekonomian. Maka, permintaan masyarakat menjadi fokus kebijakan ekonomi. Tanpa konsumsi, ekonomi akan mati sehingga upaya menghidupkannya kembali dengan cara menyubsidi konsumsi.

Pendapat ini begitu relevan saat ini. Badan Pusat Statistik baru saja mengumumkan pertumbuhan triwukan II-2020 mengalami kontraksi (negatif) 5,32 persen secara tahunan, turun drastis dari pertumbuhan triwulan I-2020 yang sebesar 2,97 persen. Realisasi pertumbuhan ini sedikit lebih buruk dari perkiraan meskipun kontraksi sudah diantisipasi. Pemerintah berupaya keras memitigasi agar pertumbuhan triwulan III-2020 tidak terkontraksi lagi sehingga Indonesia terhindar dari resesi.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000