Mobil Internet Dukung Pembelajaran Jarak Jauh di Pelosok Purwakarta
›
Mobil Internet Dukung...
Iklan
Mobil Internet Dukung Pembelajaran Jarak Jauh di Pelosok Purwakarta
Keterbatasan akses internet menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di Purwakarta, Jabar. Layanan mobil internet disiapkan guna menunjang proses pembelajaran di daerah yang belum terjangkau.
Oleh
Melati Mewangi
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Keterbatasan akses internet menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Layanan mobil internet disiapkan guna menunjang proses pembelajaran di daerah yang belum terjangkau internet.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, 36 persen peserta didik jenjang SD masih mengikuti pembelajaran luring. Mayoritas yang terkendala adalah siswa dari SD negeri. Di Purwakarta, ada 33 SD swasta dan 378 SD negeri dengan total 99.782 siswa. Sementara siswa SD swasta yang belum terhubung pembelajaran daring hanya 451 siswa atau 5 persen.
Adapun total SMP di Purwakarta 107 unit, 78 di antaranya SMP negeri dan 29 unit adalah SMP swasta. Jumlah siswa yang terhubung secara daring sekitar 76 persen atau 29.767 siswa dari total seluruhnya 39.332 siswa. Sama seperti jenjang SD, persentase siswa SMP swasta yang terhubung daring juga lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah negeri.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Purwakarta Siti Ida Hamidah, Selasa (11/8/2020), mengatakan, pihaknya mengirim satu unit layanan internet bergerak atau mobil internet untuk berkeliling ke daerah-daerah pelosok yang masih kesulitan akses internet. Ini untuk membantu para pelajar melaksanakan PJJ.
Wilayah yang terkendala sinyal di antaranya Kecamatan Tegalwaru, Maniis, dan Sukasari. Kecamatan tersebut berjarak lebih dari 25 kilometer dari pusat kota Purwakarta. ”Dalam sehari, mobil bisa mengunjungi maksimal 5 desa sampai sore,” kata Ida.
Mobil internet ini dilengkapi televisi, laptop, tenda, handy talkie portabel, genset, dan modem yang dioperasikan oleh 4 tenaga ahli. Adapun konektivitas berbasis internet, kecepatan, dan jangkauannya diklaim cukup mumpuni untuk membantu pelayanan akses internet masyarakat.
Program pemasangan internet lewat jaringan fiber optik di setiap desa telah dilakukan Diskominfo sejak 2018. Akan tetapi, belum seluruhnya terpasang. Tahun ini, pandemi menjadi kendala pemasangan jaringan fiber optik di desa-desa. Pemasangan akan dilanjutkan menggunakan anggaran perubahan sekitar September 2020.
Sebelumnya, Pemkab Purwakarta mengizinkan pembelajaran tatap muka diadakan di tiga kecamatan zona hijau Covid-19 jika sudah memenuhi persyaratan yang ketat. Kecamatan yang masuk dalam zona hijau adalah Sukasari, Bojong, dan Tegalwaru. Ketiganya berjarak lebih dari 30 kilometer dari pusat kota Purwakarta.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, pembukaan sekolah harus melalui prosedur yang ditetapkan. Sekolah yang boleh dibuka adalah SMP, SMA, dan SMK di kecamatan berzona hijau. Jika penerapan sudah dilakukan, jenjang SD baru akan dibuka dua bulan setelahnya.
Ada sembilan variabel yang harus dipenuhi, antara lain ketersedian fasilitas kesehatan, sarana sanitasi, dan tes kesehatan tenaga pendidik. Semua variabel tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan izin membuka pembelajaran tatap muka.
Tim gugus tugas daerah bertugas mengecek kesiapan di lokasi. Jika memenuhi persyaratan, sekolah bisa dibuka kembali. Hingga kini, belum ada sekolah yang mengajukan permohonan tersebut.