Kepolisian Daerah Jawa Timur menyelidiki kebakaran yang disertai ledakan di pabrik bioetanol PT Enero di Gempolkrep, Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (10/8/2020), yang menewaskan satu orang.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Timur menyelidiki kebakaran yang disertai ledakan di pabrik bioetanol PT Energi Agro Nusantara atau PT Enero di Desa Gempolkrep, Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (10/8/2020), yang menewaskan satu orang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, kebakaran yang disertai ledakan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Kebakaran baru bisa dipadamkan sekitar 3 jam kemudian.
Dari olah tempat kejadian perkara, peristiwa naas itu mengakibatkan seorang warga bernama Dian W dari Desa Kemantren, Gedeg, tewas di lokasi kejadian. Selain itu, sebanyak 10 orang terluka.
Dari sepuluh orang yang terluka tersebut, delapan orang dirawat di RSUD RA Basoeni, yakni Agung, Askan, dan Taufan Arfianto dari Lamongan, Askam dan Taufikhir Rohman dari Gresik, Ahmad Ikhsan dan Laudi Toriga dari Mojokerto, serta Rohim dari Bojonegoro. Sementara dua orang kritis dan ditangani di RS Gatoel, yakni Ali Suranto dari Surabaya dan Aulia Rahmad dari Sidoarjo.
”Kami belum bisa menarik kesimpulan penyebab kebakaran pabrik itu,” kata Trunoyudo saat dihubungi pada Senin malam.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mojokerto, pemerintah masih mendata dan memverifikasi laporan kalangan warga yang mengalami kerusakan rumah. Ada beberapa rumah dalam radius sampai 100 meter dari pabrik yang rusak pada bagian jendela, dinding, hingga langit-langit akibat ledakan tangki bioetanol itu.
Siaran pers dari PT Perkebunan Nusantara X sebagai induk dari Enero menyebutkan, tim dari perusahaan ini juga turut menyelidiki penyebab kebakaran pabrik bioetanol tersebut.
Menurut Ariel Hidayat dari Hubungan Masyarakat Enero, dalam siaran pers itu, lokasi kebakaran merupakan proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Barata Indonesia.
Informasi yang didapat, Barata sedang mengerjakan proyek peningkatan kapasitas produksi gula di Pabrik Gula Gempolkrep dari 6.500 TCD ke 8.000 TCD yang terintegrasi dengan pabrik bioetanol Enero di dekatnya.