Siswa Tak Sanggup Beli Masker untuk Penuhi Protokol Belajar di Tolikara
›
Siswa Tak Sanggup Beli Masker ...
Iklan
Siswa Tak Sanggup Beli Masker untuk Penuhi Protokol Belajar di Tolikara
Pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar secara tatap muka belum terlaksana sepenuhnya di Kabupaten Tolikara, Papua. Padahal, sudah terdapat kasus positif Covid-19 di daerah tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar secara tatap muka di sejumlah daerah di Provinsi Papua menemui kendala. Di Kabupaten Tolikara, banyak siswa tak memakai masker saat belajar di sekolah karena tak sanggup membelinya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa (11/8/2020), mengatakan, semua sekolah sudah melaksanakan kegiatan belajar secara tatap muka selama sepekan terakhir.
Ia mengungkapkan, pihak sekolah hanya menyiapkan fasilitas untuk siswa mencuci tangan. Sementara banyak siswa yang mengikuti kegiatan belajar tanpa menggunakan masker. ”Banyak siswa tidak menggunakan masker karena harganya sangat mahal. Satu masker yang dijual di Tolikara seharga Rp 30.000, sementara mayoritas warga bermatapencarian sebagai petani,” kata Derwes.
Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tolikara tahun 2019, terdapat 50 sekolah dasar, 18 sekolah menengah pertama, 5 sekolah menengah atas, dan 1 sekolah menengah kejuruan. Jumlah siswa SD sebanyak 12.204, SMP 3.304 siswa, SMA 943 siswa, dan SMK 123 siswa.
Ia pun berharap adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah pusat untuk penyediaan alat pelindung diri dengan harga yang terjangkau bagi siswa dan guru.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom, Bambang Suhartawan, saat dihubungi terpisah, mengatakan, terdapat tujuh distrik atau kecamatan yang telah melaksanakan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.
Ketujuh distrik ini meliputi Arso Timur, Kesnar, Senggi, Towe, Waris, Web, dan Yabsi. Terdapat 34 sekolah dasar, 8 sekolah menengah pertama, dan 2 sekolah menengah atas di tujuh distrik ini.
”Kami telah menyiapkan seluruh fasilitas untuk menjamin protokol kesehatan dalam kegiatan belajar secara tatap muka di tujuh distrik ini. Anak-anak wajib menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker saat belajar di kelas,” ujar Bambang.
Juru bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, Silwanus Sumule, mengatakan, sangat berbahaya melaksanakan kegiatan belajar tatap muka tanpa menggunakan masker, seperti yang terjadi di Tolikara. Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Covid-19 Provinsi Papua, hingga Selasa malam, terjadi penambahan tiga kasus positif Covid-19 di Tolikara.
”Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Tolikara terkait pembukaan kegiatan belajar secara tatap muka tanpa menggunakan masker. Seharusnya protokol kesehatan diprioritaskan untuk menjaga keselamatan siswa dan guru,” kata Silwanus.