Brasil Sepakati Uji Klinis Vaksin Korona dengan Rusia
›
Brasil Sepakati Uji Klinis...
Iklan
Brasil Sepakati Uji Klinis Vaksin Korona dengan Rusia
Setelah Filipina. kini Negara Bagian Parana, Brasil, yang ingin turut serta dalam uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 buatan Rusia. Langkah ini kemungkinan diikuti oleh Negara Bagian Bahia, Brasil.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BRASILIA, KAMIS — Negara Bagian Parana, Brasil, menandatangani kesepakatan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 buatan Rusia, Kamis (13/8/2020). Namun, para pejabat di Parana menekankan bahwa vaksin tersebut harus aman dan efektif.
Langkah Parana itu menyusul Filipina yang sebelumnya sudah menjajaki kemungkinan uji klinis vaksin Covid-19 buatan Gamaleya Research Institute, Rusia, yang diberi nama Sputnik V.
Para pejabat kesehatan di Parana menyebutkan, vaksin tersebut harus mendapatkan izin dari otoritas Brasil dan menyelesaikan uji klinis fase III sebelum diproduksi di Brasil.
Direktur Parana Technology Institute (Tecpar), Jorge Callado, mengatakan, apabila disetujui, produksi vaksin Covid-19 itu kemungkinan baru bisa dilakukan pada semester kedua tahun 2021.
”Ini adalah nota kesepahaman dalam alih teknologi yang sangat obyektif yang memungkinkan kita bekerja bersama,” kata Callado yang menandatangani kesepakatan dengan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dalam jumpa pers virtual.
Kesepakatan itu juga memungkinan Tecpar untuk tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk kebutuhan Brasil, tetapi juga ke negara-negara lain di Amerika Latin. Callado menambahkan, dengan kesepakatan itu, Rusia akan membagi hasil uji klinis fase I dan II dengan otoritas kesehatan Parana.
Sebelum bisa memproduksi sendiri, Tecpar kemungkinan akan mengimpor vaksin Covid-19 dari Rusia apabila regulator kesehatan federal Brasil, Anvisa, memberikan izin.
Duta Besar Rusia untuk Brasil Sergey Akopov mengatakan, tujuan kerja sama dengan Negara Bagian Parana ”untuk saling membantu dalam pengembangan, pengujian, dan produksi vaksin”.
Selain dengan Parana, Kedutaan Besar Rusia juga berada dalam tahap pembahasan dengan Negara Bagian Bahia, Brasil, untuk menjajaki kesepakatan serupa.
Sebelumnya, Selasa (11/8/2020), Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia telah memberikan izin edar vaksin Covid-19 buatan Gamaleya Research Institute yang diberi nama Sputnik V.
Rusia menjadi negara pertama di dunia yang memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19.
Akan tetapi, para pakar kesehatan dunia dan otoritas pengawas obat di sejumlah negara menyebut langkah Rusia itu ”sembrono” sebab sejauh ini vaksin tersebut belum selesai melalui tahap uji klinis fase III untuk menguji keamanan dan efikasinya.
Brasil sendiri menjadi salah satu negara yang menjadi lokasi uji klinis fase III beberapa calon vaksin Covid-19 dari sejumlah negara. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya kasus Covid-19 di negara Amerika Latin itu. Uji klinis fase III yang menguji keamanan dan efikasi calon vaksin membutuhkan ribuan partisipan sehingga negara dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi akan menjadi lokasi uji klinis yang tepat.
Saat ini ada dua calon vaksin Covid-19 yang sedang menjalani uji klinis di Brasil, yaitu calon vaksin dari Oxford University/AstraZeneca dan Sinovac Biotech.
Rabu (12/8/2020), Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan penambahan 55.155 kasus Covid-19 baru dan 1.175 kasus meninggal baru. Dengan begitu, total kasus Covid-19 di Brasil sejak pandemi berlangsung sebanyak 3,1 juta kasus dengan kasus meninggal mencapai 104.201 kasus. Brasil dengan itu menempati urutan kedua setelah AS yang menjadi negara dengan kasus terbanyak di dunia.
Selain warga Brasil, virus korona penyebab Covid-19 juga menginfeksi sejumlah tokoh politik, termasuk Presiden Jair Bolsonaro. Bahkan, nenek ibu negara Michelle Bolsonaro juga meninggal karena Covid-19. Gubernur Sao Paulo Joao Doria dan istrinya juga positif Covid-19. (AFP/REUTERS)