Ketika Bintang Tenis Merasakan Turnamen ”Normal Baru”
›
Ketika Bintang Tenis Merasakan...
Iklan
Ketika Bintang Tenis Merasakan Turnamen ”Normal Baru”
Sejumlah petenis papan atas putri, seperti Simona Halep dan Serena Williams, akhirnya kembali ke lapangan setelah lima bulan absen. Mereka belajar beradaptasi dengan situasi ”normal baru” di dunia tenis.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Bintang-bintang tenis putri, seperti Serena dan Venus Williams, serta Cori ”Coco” Gauff akhirnya bisa merasakan kembali tampil dalam turnamen resmi Asosiasi Tenis Putri (WTA) setelah pandemi Covid-19 hampir saja mencoret agenda turnamen tenis sejak pertengahan Maret. Serena dan rekan-rekannya pun beradaptasi pada situasi baru turnamen.
Serena, Venus, dan Coco tampil dalam turnamen baru WTA di Lexington, Kentucky, Amerika Serikat, 10-16 Agustus. Serena melewati babak pertama dengan mengalahkan Bernarda Pera, 4-6, 6-4, 6-1, Selasa (11/8/2020).
Turnamen ini hanya berlevel WTA Internasional, level rendah dalam struktur turnamen WTA dengan hadiah total 202.250 dollar AS, lebih kecil daripada hadiah bagi petenis yang lolos ke babak keempat AS Terbuka, yakni 250.000 dollar AS. Meski demikian, WTA Lexington diikuti banyak petenis bintang, seperti Serena, Venus, dan Coco, juga dua kali juara Australia Terbuka, Victoria Azarenka.
Di Praha, Ceko, yang berjarak 7.422 kilometer dari Lexington, tunggal putri peringkat kedua dunia, Simona Halep, tampil dalam turnamen tanah liat, WTA Praha. Halep menang atas Polona Hercog, 6-1, 1-6, 7-6 (7-3), pada babak pertama.
Seperti WTA Lexington, WTA Praha juga berstatus WTA Internasional. Keduanya menjadi bagian dari turnamen pada pekan-pekan awal turnamen resmi WTA setelah masa vakum sejak pertengahan Maret karena pandemi Covid-19.
Turnamen putri dimulai kembali dengan penyelenggaraan WTA Palermo, Italia, 3-9 Agustus. Meski salah satu peserta mendapat hasil tes positif Covid-19 menjelang kejuaraan, turnamen tetap dilangsungkan. Petenis Perancis, Fionna Ferro, menjadi juara.
Ketika diketahui ada atlet yang terinfeksi virus, terdapat suara untuk membatalkan turnamen, tetapi panitia dan WTA memutuskan untuk tetap menggelarnya. ”Ini adalah lingkungan yang baru bagi kita. Kami harus terus belajar untuk beradaptasi pada situasi ’normal baru’,” komentar perwakilan WTA, ketika itu.
Dalam situasi ”normal baru”, WTA Lexington dan Praha pun digelar tanpa penonton. Hanya ada empat penjaga garis dan tiga pemungut bola dalam setiap pertandingan.
Halep dan Hercog mengenakan masker ketika memasuki lapangan. Serena dan Pera juga berdiri sekitar 2 meter dari wasit saat pengarahan menjelang pertandingan.
Kehati-hatian Serena dalam menjaga jarak saat pertandingan diperlihatkan ketika dia menunggu lawannya melewatinya dan memastikan Pera menjauh saat akan duduk pada jeda di antara dua gim. Sebelum turnamen, Serena pun bercerita bahwa dia membawa 50 masker untuk mengikuti turnamen di Lexington.
”Atmosfernya sangat tenang,” kata Serena berkomentar tentang suasana pertandingan pertamanya setelah terakhir kali membela AS dalam Piala Fed melawan Latvia, Februari.
Pada masa pendemi, ibu dari satu anak itu hanya berlatih di rumah. Suaminya, Alexis Ohanian, membuatkan tempat latihan kebugaran dan lapangan tenis di rumah mereka. Untuk menjaga kesehatan, Serena tak ambil bagian dalam turnamen-turnamen ekshibisi, salah satunya liga tenis AS, World Team Tennis, yang berlangsung 12 Juli-1 Agustus.
Petenis berusia 38 tahun itu sangat berhati-hati karena pernah mengalami penggumpalan darah dan penyumbatan pembuluh darah di paru-paru yang mengurangi kapasitas paru-parunya, ketika melahirkan Olympia, putri mereka, September 2017.
Setelah absen bermain selama lima bulan, Serena tak berekspektasi apa pun pada penampilannya di Lexington. ”Saya menjalani latihan dengan sangat baik, tetapi saya tahu, dalam pertandingan, saya harus tampil lebih baik dalam setiap babak. Saya membutuhkan lebih banyak waktu untuk kembali terbiasa dalam pertandingan,” katanya.
Lebih berat
Serena akan menjalani tes lebih berat ketika berhadapan dengan kakaknya, Venus, pada babak kedua, Kamis. Meski telah bersaing sebanyak 30 kali, mereka tak pernah berjumpa sejak babak ketiga AS Terbuka 2018 yang dimenangi Serena. Venus ke babak kedua setelah mengalahkan Azarenka, 6-3, 6-2.
”Melawan Azarenka pada babak pertama adalah tes yang bagus bagi saya setelah berbulan-bulan tak ada turnamen. Saya siap berhadapan dengan Serena,” katanya.
Coco, yang berhadapan dengan Aryna Sabalenka, pada babak kedua, Kamis dini hari WIB, sangat menikmati pertandingan melawan Caroline Dolehide meski kemenangan diraih dengan tak mudah, 7-5, 7-5.
”Tentu saja saya ingin menang, tetapi saya tak ingin memberi beban pada diri sendiri. Saya hanya akan menikmati setiap pertandingan dan tampil dengan baik pada setiap pertandingan,” ujar petenis berusia 16 tahun itu.
Di Praha, Halep mengakui masih membutuhkan pertandingan untuk menemukan kembali ritme penampilan terbaiknya. Petenis Romania ini mengalahkan Hercog pada match point ketujuh setelah bertanding selama dua jam 31 menit.
Halep bercerita, dia mengalami ketegangan pada otot punggung setelah set pertama. ”Setelah set kedua, saya merasa sangat lelah. Tetapi, saya tahu, Hercog juga berada dalam kondisi yang sama. Saya mencoba untuk tetap berjuang,” katanya dalam laman resmi WTA.
Petenis peringkat kedua dunia itu merasa emosional ketika akhirnya bisa kembali bertanding. Dia pun menghargai panitia yang telah berusaha menyelenggarakan turnamen dalam suasana baru.
Turnamen WTA Praha ini akan menjadi tolok ukur Halep untuk menentukan partisipasinya dalam AS Terbuka. Sejauh ini, sejumlah petenis top telah memastikan absen, seperti Rafael Nadal, Ashleigh Barty, Elina Svitolina, dan Stan Wawrinka.
Dengan telah terselenggaranya WTA Palermo dan berlangsungnya WTA Lexington dan Praha, pekan ini, tenis telah beradaptasi pada situasi baru yang menuntut banyak pengorbanan. Dalam skala yang lebih besar, Grand Slam AS Terbuka akan menjadi tolok ukur untuk persaingan petenis-petenis top dunia dalam ”turnamen baru”. (AFP/REUTERS)