Kewalahan Hadapi Balon Api dari Gaza, Israel Persempit Gerak Nelayan Palestina
›
Kewalahan Hadapi Balon Api...
Iklan
Kewalahan Hadapi Balon Api dari Gaza, Israel Persempit Gerak Nelayan Palestina
Israel membatasi zona penangkapan ikan nelayan Palestina setelah warga Palestina di Gaza mengirim balon-balon api ke wilayah Israel. Militer Israel juga menggempur Hamas menggunakan artileri berat.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
GAZA, KAMIS — Kementerian Pertahanan Israel, Rabu (12/8/2020), mempersempit zona area penangkapan ikan yang diizinkan bagi nelayan Palestina, dari semula 15 mil laut atau 28 kilometer menjadi hanya 8 mil laut atau 14,8 kilometer. Pembatasan ini dilakukan, menurut Israel, menyusul serangan balon api yang terus terjadi ke wilayah Israel.
Rencana pemangkasan itu diberlakukan Kementerian Pertahanan Israel hingga waktu yang belum ditentukan. ”Pembatasan ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas berlanjutnya peluncuran balon pembakar dari Jalur Gaza ke wilayah Israel,” kata Kemenhan Israel dalam pernyataannya.
Selama beberapa hari terakhir, menurut Kemenhan Israel, terjadi kebakaran semak belukar di wilayah mereka setelah sejumlah balon api melayang ke beberapa lokasi.
Pernyataan Dinas Pemadam Kebakaran Israel menyebutkan, terdapat 60 titik api terjadi di wilayah kerja mereka, 24 titik api di antaranya diduga terjadi karena balon api yang diterbangkan oleh warga Palestina atau anggota kelompok Hamas.
Balon api itu biasa digunakan, tersusun dari kumpulan besar balon yang membawa pembakar, akan memicu kobaran api bila terjadi benturan. Selain balon, bahan-bahan itu biasanya juga diterbangkan dengan layang-layang.
Bahan peledak yang diikat ke balon dan layang-layang pertama kali muncul sebagai senjata di Gaza selama protes yang intensif pada tahun 2018. Balon-balon atau layang-layang itu terbang melintasi perbatasan setiap hari, menyebabkan ribuan kebakaran di pertanian dan komunitas Israel.
Badan pemadam kebakaran Israel di wilayah selatan melaporkan 60 kebakaran pada Selasa lalu akibat balon-balon tersebut, serta 24 kebakaran pada Rabu kemarin. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Serangan balon api ke wilayah Israel baru-baru ini dibalas dengan penggunaan pesawat tempur, helikopter serang, dan tank terhadap sejumlah sasaran Hamas, termasuk infrastruktur bawah tanah dan beberapa pos pengamatan. Tidak ada korban jiwa dalam serangan balasan tersebut.
Tidak hanya membatasi wilayah zona tangkap nelayan Palestina, Israel juga menutup jalur transportasi barang ke Jalur Gaza. Penutupan itu terjadi setelah serangan balon api dan anggota Hamas menembakkan sebuah roket ke laut.
Hari Kamis (13/8/2020), Israel juga mengumumkan penghentian impor minyak ke Jalur Gaza sebagai respons tambahan terhadap penerbangan balon-balon yang dipasangi bahan pembakar oleh warga Gaza. Sanksi minyak ini ”dijatuhkan karena terus berlangsungnya peluncuran balon-balon dilengkapi bahan pembakar dari Jalur (Gaza) ke teritorial negara Israel dan mengganggu stabilitas keamanan”, demikian pernyataan Kemenhan Israel.
Cara Gaza melawan
Roket-roket dari kelompok-kelompok di Jalur Gaza itu adalah ”pesan” bagi Israel untuk memberi tahu bahwa kelompok bersenjata di Gaza tidak akan ”tinggal diam” dalam menghadapi blokade dan ”agresi” Israel. Hal ini disampaikan oleh sumber yang dekat dengan Hamas.
Meskipun gencatan senjata tahun lalu didukung oleh PBB, Mesir, dan Qatar, kedua belah pihak bentrok secara sporadis dengan roket, tembakan mortir atau balon pembakar. Seorang analis Palestina mengatakan, tembakan dari Gaza sering bertujuan untuk menekan Israel agar memberi lampu hijau untuk transfer bantuan keuangan Qatar ke jalur itu.
Pemangkasan zona tangkap bagi nelayan Palestina sering dilakukan oleh Israel bila ada serangan balon api ke wilayah mereka. Februari lalu, pemangkasan juga terjadi, dari semula 15 mil laut menjadi 10 mil laut atau 14 kilometer dari garis pantai. Pada Mei 2019, Israel juga melakukan tindakan serupa. (AFP)