Pengusaha Pelayaran Tewas Setelah Empat Kali Ditembak Orang Tak Dikenal di Kelapa Gading
›
Pengusaha Pelayaran Tewas...
Iklan
Pengusaha Pelayaran Tewas Setelah Empat Kali Ditembak Orang Tak Dikenal di Kelapa Gading
Sugiarto (51) tewas di tempat setelah ditembak empat kali oleh orang tak dikenal pada Kamis (13/8/2020) siang. Polisi masih menyelidiki kasus itu untuk mengungkap para pelaku dan motif di balik peristiwa itu.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengusaha di bidang pelayaran bernama Sugiarto (51) tewas ditembak orang tak dikenal, di rumah toko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020) siang. Polisi menemukan empat selongsong peluru di lokasi penembakan. Pelaku dan motif penembakan masih diselidiki polisi.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Budhi Herdi mengatakan, korban tewas di tempat setelah empat kali ditembak dari arah belakang. Luka bekas tembakan dari hasil identifikasi polisi ditemukan di bagian kepala dan belakang.
”Sekitar pukul 12.00, ada kejadian penembakan yang mengakibatkan korban atas nama Sugiarto meninggal dunia di tempat. Dari analisis kami, korban mendapat empat tembakan dari arah belakang,” kata Budhi, di lokasi kejadian, Kamis siang.
Polisi masih menyelidiki jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Di lokasi kejadian, polisi menemukan empat selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata milik pelaku.
”Dari keterangan para saksi, penembaknya satu orang. Korban sudah kami bawa ke RSCM (Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo) untuk diotopsi sekaligus mengangkat peluru yang diduga bersarang di tubuh korban,” ucap Budhi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menambahkan, korban ditembak saat akan kembali ke rumah untuk makan siang. Korban yang kembali ke rumah dengan berjalan kaki itu, baru berjarak 50 meter dari kantornya saat ditembak orang tak dikenal.
”Sekitar 50 meter dari kantornya, tiba-tiba ada orang dari belakang mengacungkan senjata dan menembak korban sebanyak empat kali dan meninggal dunia. Dari keterangan saksi, pelaku penembakan satu orang, tetapi ada satu orang yang menunggu di motor dan kemudian mereka melarikan diri,” kata Yusri.
Kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara masih menyelidiki kasus tersebut. Penyelidikan itu bertujuan untuk memburu para pelaku dan motif di balik penembakan itu.
Ketua RW 024 Kelurahan Pegangsaan Dua, Sukamto, menambahkan, korban merupakan seorang pengusaha di bidang pelayaran. Ia memiliki kantor di wilayah RW 024, tetapi tempat tinggalnya di Perumahan Royal Gading Mansion.
”Dari pagi tidak ada kejadian aneh. Tetapi dari laporan petugas keamanan, pelaku sempat dikejar oleh petugas keamanan. Penembak kemudian melompati pagar dan di depan sudah ditunggu satu orang dengan sepeda motor,” kata Sukamto.
Pelaku sempat dikejar oleh petugas keamanan. Penembak kemudian melompati pagar dan di depan sudah ditunggu satu orang dengan sepeda motor.
Satu pintu masuk
Di lokasi penembakan di rumah toko Royal Gading Square, warga setempat, karyawan ruko, petugas keamanan, hingga petugas kebersihan mengaku tidak ada yang mengenal korban. Mereka juga enggan berkomentar terkait peristiwa penembakan itu.
Lokasi penembakan tepat berada di beranda rumah toko salah satu kantor advokat. Tempat itu masih terpasang garis polisi hingga Kamis, pukul 16.00. Suasana di sekitar ruko sekitar lokasi penembakan juga sepi. Beberapa rumah toko sudah menutup lebih awal kegiatan usahanya.
Adapun akses masuk ke ruko itu juga hanya bisa dilalui satu pintu di bagian depan. Di pintu masuk, terdapat posko penjagaan petugas keamanan. Sekitar satu jam Kompas berada di lokasi, setiap pengunjung yang akan masuk ke ruko itu terlebih dahulu melaporkan tujuan kedatangannya kepada petugas keamanan yang bersiaga di posko tersebut.
Menurut petugas kebersihan di salah satu ruko itu, saat terjadi penembakan, dia sedang berada di rumahnya di Rawa Badak, Jakarta Utara, untuk makan siang. Saat kembali ke tempatnya bekerja, kondisi di sekitar ruko sudah ramai karena peristiwa penembakan itu.
”Ruko ini memang setiap hari tidak terlalu ramai. Rata-rata pemiliki usaha di sini tinggalnya di bagian belakang. Kan, di area belakang ruko ada kompleks perumahan,” kata lelaki berusia 49 tahun itu, yang tak mau namanya disebut.