Kekompakan dan persatuan ASEAN penting untuk kawasan dan kerja sama UE-ASEAN. UE juga menilai, penting untuk menjaga hubungan antara kedua kawasan.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Uni Eropa dan ASEAN meluncurkan sejumlah program kerja sama baru, Kamis (13/8/2020), di Jakarta. Program-program itu penting untuk semakin meningkatkan hubungan kedua kawasan.
Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans mengatakan, kini kawasan sama-sama menyaksikan persaingan geopolitik Amerika Serikat dan China yang berdampak pada banyak negara. ”Kami menilai ASEAN sebagai kekuatan yang bersatu,” ujarnya.
Kekompakan dan persatuan ASEAN penting untuk kawasan dan kerja sama UE-ASEAN. UE juga menilai, penting untuk menjaga hubungan kedua kawasan seperti lewat program yang diluncurkan Kamis ini.
”Program ini mencakup isu keberlanjutan dan perubahan iklim. Melawan perubahan iklim tidak bisa (dilakukan) sendiri,” katanya.
Isu keberlanjutan dan perubahan iklim menjadi salah satu fokus kebijakan luar negeri UE. Dalam berbagai forum, UE menekankan pentingnya kedua isu dan terus mengingatkan bahwa isu-isu adalah masalah bersama.
Isu-isu, antara lain, terangkum dalam tiga kerja sama UE-ASEAN yang dimulai pada 2020. Kedua kawasan menyepakati kerja sama senilai 5 juta euro untuk program urbanisasi berkelanjutan.
Ada pula dukungan 5 juta euro untuk pembuatan sistem pemanfaatan hasil hutan yang berkelanjutan. Selain itu, disediakan 3 juta euro untuk memperkuat kemampuan dan penerapan standar audit.
”Saya senang mengumumkan tiga kerja sama UE-ASEAN hari ini. Program-program ini akan akan menguntungkan warga ASEAN dengan cara mendukung kota yang hijau dan cerdas, tata kelola kehutanan yang berkelanjutan, serta pemerintahannya hanya transparan dan bertanggung jawab,” kata Driesmans.
Menurut Driesmans, UE dan ASEAN menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kemitraan dan kerja sama meski ada pandemi yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi global.
”Dalam masa sulit ini, kita menunjukkan bahwa kerja sama, bukan menutup diri, adalah cara untuk menyelesaikan tantangan, termasuk perubahan iklim dan pandemi,” tutur Driesmans.
Sebelum ini, UE telah mengucurkan 800 juta euro ke ASEAN untuk penanganan pandemi Covid-19. Dana itu dipakai untuk penguatan sistem layanan kesehatan, sanitasi, dan penanggulangan dampak sosial pandemi.
Selain empat kerja sama itu, UE-ASEAN juga terus mengembangkan kerja sama sektor pendidikan. Hal itu dilakukan lewat Hari Beasiswa ASEAN-UE. Sejumlah perguruan tinggi ASEAN dan UE menyelenggarakan pameran daring dan disaksikan oleh lebih dari 2.000 orang.
Lewat pameran tersebut, perwakilan perguruan tinggi menawarkan aneka program pendidikan dan peluang beasiswa.
Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi mengatakan, pendidikan adalah salah satu sarana meningkatkan hubungan UE-ASEAN. Pergerakan pelajar di dalam dan di antara kedua kawasan meningkatan hubungan antarpenduduk kedua kawasan.
”Bahkan di tengah pandemi, kegiatan ini (pameran pendidikan dalam rangka Hari Kerja Sama dan Beasiswa UE-ASEAN) menunjukkan komitmen kuat ASEAN dan UE untuk terus meningkatkan kerja sama pendidikan,” ujarnya.
”UE menjadi mitra ASEAN selama 43 tahun. Dalam empat dekade, kita terus bekerja sama untuk mewujudkan komunitas ASEAN yang dinamis, tangguh, berkelanjutan, dan inklusif,” katanya lagi.