38 Orang Positif Covid-19, Pimpinan DPRD Jabar Usulkan Isolasi Total
›
38 Orang Positif Covid-19,...
Iklan
38 Orang Positif Covid-19, Pimpinan DPRD Jabar Usulkan Isolasi Total
Sebanyak 38 orang di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19. Pimpinan DPRD mengusulkan semua anggota DPRD, pegawai, dan staf melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sebanyak 38 orang yang beraktivitas di lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19. Pimpinan DPRD Jabar mengusulkan semua anggota DPRD, pegawai, dan staf melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Sebanyak 38 orang tersebut terdiri dari 7 anggota DPRD, 9 pegawai negeri sipil (PNS), dan 22 pegawai non-PNS. Mereka terkonfirmasi positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap, Rabu (12/8/2020).
Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh mengusulkan semua wakil rakyat dan pegawai di DPRD Jabar melakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Tujuannya untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas.
”Agar tidak ada keraguan, harus dites (usap) semua yang pernah kontak. Selain itu, isolasi mandiri secara menyeluruh,” ujar Soleh, saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).
Soleh menilai, isolasi menyeluruh sangat diperlukan. Pasalnya, meski tidak kontak fisik secara langsung dengan orang yang positif Covid-19, virus korona baru dapat menular melalui perantara.
Terlebih, beberapa hari terakhir, anggota DPRD melakukan sejumlah kegiatan bersama, di antaranya rapat paripurna, rapat komisi, dan aktivitas di alat kelengkapan Dewan lainnya. Meskipun berada di ruangan berbeda, penularan Covid-19 tetap berpotensi terjadi melalui orang lain.
Isolasi menyeluruh sangat diperlukan. Sebab, meski tidak kontak fisik secara langsung dengan orang yang positif Covid-19, virus korona dapat menular melalui perantara.
”Loncatnya (berpindahnya) virus ini tidak kelihatan. Jadi, tidak bisa menyatakan dirinya aman (dari Covid-19),” ujarnya.
Soleh mengusulkan, setelah isolasi mandiri selama 14 hari, anggota DPRD dan pegawai melakukan tes usap. Hal ini untuk memastikan orang yang kembali bekerja di Kantor DPRD Jabar tidak terpapar Covid-19.
Soleh menambahkan, pihaknya saat ini sedang membahas Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (RKUAPPAS). ”Kami akan menggelar rapat dengan pimpinan eksekutif mencari formulasi kerja agar tehindar dari Covid-19. Aspek kesehatan menjadi prioritas,” ucapnya.
Sekretaris DPRD Jabar Ida Wahida Hidayati mengatakan, 277 orang di DPRD Jabar mengikuti tes usap, Rabu (12/8/2020). Hasilnya, 38 orang terkonfirmasi positif.
”Kami baru menerima hasil tesnya tadi sore. Mereka yang positif sudah melakukan isolasi. Anggota Dewan isolasi di rumah masing-masing, sementara pegawai dibawa ke Gedung BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Jabar,” jelasnya.
Gedung DPRD Jabar ditutup, Jumat malam. Namun, Ida belum dapat memastikan batas waktu penutupan tersebut. ”Statusnya akan diumumkan besok (Sabtu) oleh pimpinan. Kami juga sedang melacak kontak, tidak hanya di kantor, tetapi juga di rumah dan tempat berkegiatan lainnya,” ujarnya.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar Siska Gerfianti mengatakan, penelusuran kontak dilakukan dengan rasio 1:30. Artinya, setiap kasus positif Covid-19 akan dilacak 30 orang yang berinteraksi paling intens dengannya.
Pada akhir Juli lalu, 40 orang di Gedung Sate, kompleks Kantor Gubernur Jabar, juga terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 40 orang itu terdiri dari 17 pegawai negeri sipil (PNS) dan 23 staf pendukung. Mereka tersebar di beberapa biro pemerintahan.