Masyarakat dan pemerintah di Provinsi Papua berharap infrastruktur Palapa Ring segera beroperasi di daerah itu. Hal ini untuk membantu masyarakat, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh bagi ratusan ribu siswa.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Masyarakat dan pemerintah di Provinsi Papua berharap infrastruktur Palapa Ring segera beroperasi di daerah itu. Hal ini untuk membantu masyarakat, khususnya dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh bagi ratusan ribu siswa di Papua.
Palapa Ring merupakan jaringan serat optik nasional yang menghubungkan seluruh pulau besar di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Total panjang jaringan serat optik di darat dan laut adalah 12.148 kilometer. Infrastruktur yang rampung dibangun pada 2019 ini menjadi tulang punggung internet di Indonesia.
Tokoh masyarakat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Bonny Lanny, saat dihubungi dari Jayapura, Jumat (14/8/2020), mengatakan, banyak siswa di sekolah yang kesulitan belajar secara daring karena jaringan internet yang buruk.
Jayawijaya adalah kabupaten yang menjadi pusat ekonomi dan transit transportasi udara ataupun darat di kawasan Pegunungan Tengah Papua. Terdapat delapan kabupaten di kawasan tersebut.
Bonny mengungkapkan, anaknya termasuk pelajar di Wamena yang terpaksa harus mengambil materi tugas secara langsung dari guru di sekolah untuk dipelajari di rumah. ”Guru pernah menginstruksikan anak saya memotret hasil pekerjaan rumah dan dikirimkan secara daring. Saya pun mencoba mengirim materi itu berulang kali, tetapi tidak berhasil,” ungkapnya.
Bonny menuturkan, dirinya bersama masyarakat telah berulang kali berunjuk rasa ke operator telepon seluler yang beroperasi di Wamena dan Pemkab Jayawijaya terkait buruknya layanan internet itu. Namun, hingga kini belum ada solusi.
Ia berpendapat, seharusnya Palapa Ring segera beroperasi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Tujuannya agar anak-anak Papua di daerah pedalaman tidak tertinggal dalam materi pelajaran sekolah.
”Sudah terdapat tiga menara pemancar yang dibangun untuk fasilitas Palapa Ring di Wamena. Namun, fasilitas itu masih belum digunakan untuk meningkatkan akses internet di Jayawijaya,” katanya.
Berdasarkan data Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Papua, 14 kabupaten tidak melaksanakan pembelajaran jarak jauh selama pandemi. Salah satu penyebabnya adalah belum adanya jaringan internet di daerah-daerah tersebut.
Ke-14 daerah ini meliputi Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Yalimo, Mamberamo Tengah, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Lanny Jaya, Nduga, Asmat, Boven Digoel, Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Mamberamo Raya.
Sementara itu, dari hasil pendataan Pemerintah Provinsi Papua, 54 persen dari 608.000 pelajar tidak dapat belajar di rumah melalui media daring ataupun elektronik di tengah pandemi. Kondisi ini dipicu minimnya fasilitas jaringan internet, televisi, dan radio.
”Kami menginginkan pemerintah pusat segera mengaktifkan layanan Palapa Ring di Papua agar layanan internet dapat menjangkau seluruh wilayah Papua dengan memadai. Ini supaya para pelajar dapat mengikuti kegiatan belajar di rumah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait.