Musim reguler NBA telah rampung. Blazers dan Grizzlies menuju ”play in” untuk mengambil satu tiket ”play off” tersisa di Wilayah Barat. Delapan kemenangan beruntun tak cukup membuat Suns bertahan di musim ini.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, JUMAT — Portland Trail Blazers memastikan diri lolos ke turnamen play in seusai menaklukkan Brooklyn Nets dalam laga bertensi tinggi, 134-133. Sempat tertekan di perempat ketiga, Blazers yang dipimpin Damian Lillard menunjukkan mental baja dengan bangkit pada menit-menit terakhir.
Semua mata tertuju ke Blazers vs Nets pada laga terakhir musim reguler, Jumat (14/8/2020), di Orlando. Laga ini merupakan penentu tim mana yang berhak lolos ke turnamen play in.
Jika menang, Blazers lolos. Sementara itu, kalau kalah, mereka akan terdepak oleh Memphis Grizzlies dan Phonenix Suns. Keduanya sukses merebut posisi ke-8 dan ke-9 seusai menang meyakinkan beberapa jam sebelum laga Blazers vs Nets.
Kondisi ini pun memberi tekanan besar di tubuh Lillard dan rekan-rekan. Beban wajib menang itu mulai tampak di perempat ketiga. Setelah bermain apik di paruh pertama, akurasi tembakan mereka tiba-tiba menurun drastis. Banyak kesempatan tiga angka terbuka gagal dimanfaatkan oleh C J McCollum dan Gary Trent Jr.
Blazers pun memulai perempat terakhir dengan ketinggalan cukup jauh, 100-107. Di tengah tekanan, Lillard membangunkan rekan-rekannya dengan mencetak tiga angka dari jarak sangat jauh, dari logo NBA, di tengah lapangan. Tembakan tidak wajar itu seperti menunjukkan Lillard dan Blazers punya mentalitas juara untuk memenangi laga ini.
Blazers mulai mengambil alih momentum. Tembakan itu mengguncang pertahanan Nets. Pelatih Nets, Jacque Vaughn, menginstruksikan skuadnya menjaga Lillard dengan dua orang sejak dari tengah lapangan.
Gravitasi yang diciptakan Lillard pun membuat lubang besar karena pemain Blazers lain minim penjagaan. Situasi itu dimanfaatkan Blazers. Mereka menggunakan pemain center, Jusuf Nurkic, untuk menghasilkan poin mudah dari dekat keranjang. Dua menit tersisa, Blazers berbalik unggul, 132-130.
Nets, meski sudah lolos ke play off Wilayah Timur, tidak mau mengalah. Mereka terus memberikan perlawanan serius lewat pemain andalan mereka, Caris LeVert, yang total mencetak 37 poin dan 9 asis.
Di detik-detik terakhir, forward veteran Blazers, Carmelo Anthony, yang tampil di bawah standar, gagal memastikan kemenangan tim. Dia tidak mampu memasukkan tembakan tiga angka tanpa dijaga seorang pun. Blazers masih unggul tipis 134-133.
Penguasaan bola terakhir pun milik Nets. Nasib laga ini berada di tangan mereka. Levert dipilih sebagai eksekutor. Dia melakukan lemparan dua angka dengan langkah mundur. Namun, tembakan itu memantul keluar setelah membentur bibir keranjang. Pantulan itu beriringan dengan bel penanda waktu berakhir.
Hasil ini mengantar Blazers kembali menduduki peringkat ke-8. Mereka akan menghadapi peringkat ke-9 Grizzlies di turnamen play in. Kedua tim ini akan memperebutkan satu tiket tersisa di babak play off. Untuk lolos, Blazers hanya butuh sekali menang atas Grizzlies, sedangkan Grizzlies butuh dua kali menang.
Lillard, lagi-lagi menjadi pahlawan dengan raihan 42 poin dan 12 asis. Pelatih Blazers Terry Stots menilai, lemparan tiga angka dari jarak sekitar 10 meter oleh Lillard sukses mengubah permainan.
Keputusan menembak itu dikatakan sangat tepat walaupun peluang bola tidak masuk sangat besar. ”Sejujurnya, dia sedang berada dalam permainan terbaiknya. (Saat itu), kami tidak mampu memasukkan beberapa tembakan. Dan, itulah Dame (Lillard),” ucap Stots selepas laga.
Blazers yang nyaris tidak memiliki peluang lolos sebelum liga dilanjutkan, sekarang justru punya kans paling tinggi. Lillard menilai, mereka sedang dalam kondisi terbaik untuk menghadapi play in. ”Kami seperti sedang berada dalam kondisi terbaik dari semua hal,” ucapnya.
Kesuksesan Blazers sekaligus memupuskan harapan dari Phoenix Suns yang mencatatkan rekor kemenangan 100 persen di Orlando. Hasil menang delapan kali beruntun tidak berarti bagi Suns karena hanya finis peringkat ke-10.
Padahal, mereka sempat menempati peringkat ke-9 setelah mengalahkan Dallas Mavericks, 128-102, Jumat pagi. Namun, kemenangan itu tidak cukup karena mereka memulai kelanjutan musim dengan peringkat yang jauh di bawah tim lain.
Tentunya ini sangat mengecewakan bagi Suns yang tampil sebagai tim terbaik selama di ”gelembung Orlando”. Tim berisikan kekuatan pemain muda ini sangat solid, dipimpin oleh bintangnya, Devin Booker.
Meski begitu, Booker tidak menyesali apa pun. Sebab, mereka datang tanpa ekspektasi lolos ke play off. ”Kami hanya punya satu tujuan, untuk bisa semakin baik. Dan, kami berhasil melakukan itu. Kami berhasil menunjukkan hal yang tepat sejak datang ke sini (Orlando),” kata guard yang menyumbang 27 poin saat melawan Mavericks itu. (AP)