Resesi Singapura akan berpengaruh terhadap Indonesia. Negara itu merupakan investor terbesar di Tanah Air sejak 2014, menyumbang hampir sepertiga total investasi asing langsung ke Indonesia pada triwulan II-2020.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Dampak Covid-19 kian mencekam ekonomi kawasan, dengan kontraksi ekonomi Singapura triwulan II mendekati 42,9 persen dan pertumbuhan tahunan minus 13,2 persen.
Angka kontraksi ini lebih tajam dari prediksi semula, yakni 4,12 persen dan 12,6 persen. Dengan pertumbuhan minus ini, Singapura resmi memasuki resesi di triwulan II, menyusul kontraksi 3,3 persen triwulan I. Kontraksi lebih dalam perekonomian Singapura menambah suram prospek perekonomian kawasan, termasuk Indonesia. Singapura adalah investor terbesar dan mitra dagang ketiga terbesar Indonesia.
Kendati relatif berhasil mengendalikan laju penyebaran Covid-19 (dengan perkecualian Indonesia dan Filipina), sebagian besar negara ASEAN diprediksi terjerumus ke jurang resesi yang dalam pada tahun ini, khususnya Thailand, Singapura, Filipina, dan Malaysia. Penyebabnya: perekonomian yang sangat terbuka, dengan ketergantungan yang sangat besar pada ekspor/perdagangan dan sektor pariwisata.
Stimulus fiskal ekstensif tak mampu membendung kontraksi yang terjadi. Vietnam dan Indonesia, yang awalnya diprediksi masih tumbuh positif, juga tumbuh negatif di triwulan II. Pemulihan ekonomi kawasan diperkirakan tak terjadi secara cepat, diprediksi mengikuti pola huruf U.
Resesi Singapura akan berpengaruh terhadap Indonesia. Singapura merupakan investor terbesar Indonesia sejak 2014, menyumbang hampir sepertiga (28,8 persen) total investasi asing langsung ke Indonesia pada triwulan II-2020. Kanal transmisi dampak resesi Singapura lainnya adalah lewat perdagangan. Singapura saat ini mitra dagang ketiga terbesar Indonesia kendati kontribusi Singapura terhadap total ekspor Indonesia tak sampai 5 persen.
Posisi Singapura sebagai hub ekonomi kawasan juga menyebabkan resesi negara itu bisa berdampak pada ekspor Indonesia ke negara lain atau investasi negara lain ke Indonesia, yang dilakukan melalui Singapura. Resesi global dan memburuknya prospek ekonomi mitra dagang juga membuat upaya Indonesia untuk berkelit dari resesi di 2020 kian berat kendati ketergantungan pada ekspor dan turisme tak sebesar negara tetangga, dan pembatasan sosial yang diberlakukan juga tak seketat negara-negara tetangga.
Vietnam dan Indonesia, yang awalnya diprediksi masih tumbuh positif, juga tumbuh negatif di triwulan II.
Yang bisa dilakukan, mencegah agar resesi jangan terlalu dalam. Harapan ada pada perekonomian domestik. Dengan pertumbuhan triwulan II negatif, Indonesia dipastikan masuk jurang resesi jika triwulan III kembali negatif. Untuk mencegah ini, pemerintah berusaha menggenjot serapan anggaran Covid-19 serta menambah besaran dan cakupan stimulus di dua bulan tersisa, Agustus-September.
Namun, pengalaman lima bulan terakhir menunjukkan, stimulus tak mampu secara signifikan menggerakkan ekonomi selama upaya membendung penyebaran Covid-19 sendiri belum menunjukkan progres berarti. Masyarakat terus menahan diri berbelanja. Minat pelaku usaha memanfaatkan insentif juga rendah. Semakin lama kita gagal mengendalikan penyebaran Covid-19, semakin besar kerusakan ekonomi.
Kerja sama semua pihak untuk bersama melawan korona dan segera diujicobakannya vaksin Covid-19 di Indonesia diharapkan bisa membangkitkan segera kepercayaan dan mendorong pemulihan ekonomi dari pandemi secepatnya.