Olympique Lyon bertekad melanjutkan kejutan di Liga Champions musim ini. “Les Gones” harus berjuang ekstra keras untuk menumbangkan Manchester City di babak perempatfinal, Minggu dini hari WIB.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
LISABON, JUMAT – Di atas kertas, Olympique Lyon adalah lawan yang tidak sebanding dengan Manchester City. Kondisi itu justru memberi keuntungan bagi Lyon untuk tampil tanpa beban dan bertekad memberikan penyesalan kepada Manchester City yang memiliki ambisi besar untuk meraih trofi Liga Champions musim ini.
Laga perempatfinal Liga Champions antara "Citizens" melawan Lyon di Stadion Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, Minggu (16/8/2020) pukul 02.00, menampilkan potret kesenjangan harga pemain hingga kualitas kedua tim. Berdasarkan data Transfermarkt, City merupakan tim dengan nilai pasar tertinggi di Liga Champions musim 2019-2020. Seluruh skuad City memiliki nilai 1,07 miliar euro (Rp 18,8 triliun), sedangkan Lyon hanya berada di urutan ke-20 dengan total nilai pasar 358,75 juta euro (Rp 6,3 triliun).
Selain itu, “Les Gones”, julukan Lyon, mengalami musim terburuk selama 22 tahun di Liga Perancis karena hanya berada di peringkat ketujuh ketika Liga Perancis dihentikan secara prematur di pekan ke-28. Di musim ini prestasi Lyon hanya mampu menjadi runner-up di Piala Liga Perancis akibat kalah adu penalti dengan skor 5-6 dari Paris Saint-Germain. Alhasil, sudah delapan tahun Lyon kemarau gelar.
Hal itu berbanding 180 derajat dengan City yang selalu meraih gelar domestik dalam tiga musim terakhir. Meskipun gagal mempertahankan gelar Liga Inggris, “Citizens” tetap mampu membawa pulang trofi Community Shield dan Piala Liga di musim 2019-2020.
Di Liga Champions, Lyon adalah tim yang paling sedikit mencetak gol dari delapan tim di babak perempat final. Dalam delapan laga, “Les Gones” hanya mampu mencetak 11 gol, sedangkan City menjadi tim ketiga terproduktif dengan raihan 20 gol. Selain itu, Lyon juga hanya mampu dua kali tidak kebobolan dari delapan pertandingan yang telah dijalani. Secara total, gawang Lyon yang dikawal Anthony Lopes telah 10 kali kebobolan.
Meski begitu, Lyon masih berhak optimis jelang menghadapi City. Sebab, “Les Gones” mampu menembus babak perempat final setelah menyingkirkan juara Liga Italia, Juventus, lewat keunggulan agregat gol tandang setelah mengakhiri dua laga dengan skor agregat 2-2. Permainan seperti dua laga melawan Juventus itu yang telah disiapkan Pelatih Lyon Rudi Garcia.
Dengan kualitas pemain yang memiliki kesenjangan tinggi, Lyon akan menerapkan pola permainan yang fokus pada pertahanan kokoh dan berharap mencetak gol melalui peluang bola mati, baik tendangan bebas maupun sepak pojok. Dua gol Lyon ke gawang Juventus diciptakan melalui proses sepak pojok dan tendangan penalti.
Pola pertahanan ketat itu setidaknya pernah menjadi mimpi buruk bagi City di musim ini. "Citizens" mengalami kekalahan atas Arsenal di semifinal Piala FA dan Southampton di laga ke-33 Liga Inggris. Arsenal dan Southampton memang tidak mampu mengimbangi City yang mampu menguasai bola lebih dari 70 persen, tetapi kedua tim itu berhasil menjaga gawang tidak kebobolan dan mencuri gol kemenangan lewat serangan balik.
“Statistik City yang lebih baik dibandingkan kami tidak perlu kami perhatikan. Kami harus berani, bertahan dengan baik, kemudian kami harus memanfaatkan setiap penguasaan bola sebaik mungkin dan melakukan segala hal untuk mencetak gol,” ujar Garcia dilansir laman klub, Jumat (14/8/2020).
Selain itu, Garcia memuji prestasi yang telah ditorehkan Pep Guardiola selama melatih Barcelona, Bayern Muenchen, dan City. Garcia pernah berhadapan dengan Guardiola di fase grup Liga Champions musim 2014-2015. Ketika itu, Garcia masih menangani AS Roma, sedangkan Guardiola melatih Bayern. Dari dua pertemuan, Roma kalah dua kali dengan skor 0-2 dan 1-7.
“Guardiola adalah salah satu pelatih terbaik di dunia yang akan selalu meminta skuadnya bermain sempurna ketika menguasai atau kehilangan bola. Oleh karena itu, jika kami mampu menampilkan daya juang dan performa terbaik, maka Lyon bisa berharap melaju ke babak selanjutnya,” ujar pelatih berusia 56 tahun itu.
Gelandang Lyon, Bruno Guimaraes, yang merupakan debutan di Liga Champions musim ini, mengakui City adalah klub yang sangat kuat dan memainkan sepakbola indah. Menurut dia, seluruh pemain Lyon harus kompak dan menghindari sekecil apapun kesalahan untuk mampu meredam permainan menyerang “Citizens”.
“Laga melawan City adalah laga terpenting kami di musim ini. Impian saya dan rekan setim adalah bisa bermain kembali di Liga Champions di musim depan, sehingga kami hanya memiliki satu pilihan yaitu memenangkan laga di Portugal,” kata Guimaraes yang bergabung dengan Lyon pada Januari 2020.
Adapun Lyon pernah lolos ke babak semifinal Liga Champions pada musim 2009-2010. Kala itu, langkah Lyon untuk menembus babak final dihentikan oleh Bayern Muenchen dengan agregat skor 0-4.
Pelengkap
Liga Champions adalah satu-satunya trofi yang belum diraih Manajer City Pep Guardiola sejak memulai petualangan di Inggris pada musim 2017-2018. Meskipun telah merasakan seluruh piala di “Negeri Ratu Elizabeth”, Guardiola hanya mampu membawa City melaju hingga babak perempat final di dua edisi Liga Champions sebelumnya. “Citizens” berturut-turut tumbang dari sesama wakil Inggris, yaitu Liverpool dan Tottenham Hotspur.
Secara kualitas dan statistik City memang jauh berada di atas Lyon, tetapi Guardiola enggan menganggap sebelah mata Lyon. “Lyon mampu lolos ke perempat final, maka mereka merupakan tim berkualitas di Eropa. Kami tidak boleh meremehkan siapapun di fase gugur,” kata Guardiola.
Sepaham dengan sang manajer, bek sayap City, Kyle Walker, juga menilai Lyon memiliki kualitas baik karena mampu mengalahkan Juventus di babak 16 besar. Menurut Walker, trofi Liga Champions akan menjadi pelengkap yang sempurna bagi City setelah mampu meraih seluruh gelar di Inggris dalam tiga musim terakhir.
“Secara pribadi saya pun telah meraih gelar Liga Inggris yang menjadi ambisi saya ketika dua musim lalu bergabung dengan City. Kini, saya dan seluruh skuad City ingin meningkatkan klub ke level baru di Eropa,” tutur Walker yang dibeli City dari Tottenham pada bursa transfer musim panas 2017.
Joe Bray, kolomnis Manchester Evening News, menilai dua laga fase grup melawan Lyon di musim lalu harus menjadi pelajaran bagi Guardiola untuk meramu strategi ketika menghadapi “Les Gones”. Di musim lalu, Lyon mampu mengalahkan City di Stadion Etihad dengan skor 2-1, lalu menahan imbang “Citizens” 2-2 di Perancis.
Menurut Bray, strategi permainan yang diterapkan Guardiola ketika menghadapi Real Madrid tidak menjamin akan memberikan kemenangan mutlak ketika menghadapi Lyon. Hal itu disebabkan Lyon bermain total bertahan, sedangkan Real bermain lebih terbuka dengan pola menyerang.
“City harus tampil disiplin dan sabar untuk membuka celah di lini pertahanan Lyon. Di sisi lain, City juga harus mewaspadai gerakan cepat pemain depan dan serangan kolektif Lyon ketika menguasai bola agar tidak mengulangi kesalahan di musim lalu,” tulis Bray. (AFP/REUTERS/SAN)