Peserta Dibatasi, Tour de Borobudur Digelar Setiap Akhir Pekan
›
Peserta Dibatasi, Tour de...
Iklan
Peserta Dibatasi, Tour de Borobudur Digelar Setiap Akhir Pekan
Tour de Borobudur digelar setiap akhir pekan dengan jumlah peserta dibatasi sekitar 30 orang. Komunitas pertama yakni para dokter. Pelepasan dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (15/8/2020).
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Ajang sepeda Tour de Borobudur 2020 digelar secara berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi Covid-19, kegiatan itu digelar setiap akhir pekan sejak 15 Agustus 2020 hingga 31 Oktober 2020. Peserta ialah komunitas yang dibatasi sekitar 30 orang per keberangkatan.
Komunitas pertama yang menjadi peserta Tour de Borobudur 2020 ialah para dokter. Pelepasan dilakukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Sabtu (15/8/2020). Peserta start dari depan Kantor Bank Jateng, Kota Semarang, dan finis di sekitar kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Ganjar menuturkan, pembatasan peserta dilakukan agar penerapan protokol kesehatan dapat berjalan optimal. ”Jadi, akhir pekan digelar lewat komunitas-komunitas. Yang pertama ini para dokter. Mereka juga kampanye (pakai masker dan jaga jarak) di setiap pit-stop,” kata Ganjar.
Ia berharap kegiatan seperti olahraga dan pariwisata tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19, tetapi dengan catatan semua dalam kondisi sehat. Selain itu, ketertiban dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan juga harus selalu dipastikan.
Bambang, dokter asal Bawen, Kabupaten Semarang, yang menjadi peserta Tour de Borobudur 2020, menuturkan, olahraga, termasuk sepeda, penting saat pandemi Covid-19. Salah satunya untuk menaikkan imunitas tubuh.
Kendati demikian, protokol kesehatan tetap harus dikedepankan. ”Jaga jarak dan jumlah (dibatasi) ini penting. Kami edukasi juga serta menjaga jarak dan mengikuti aturan lalu lintas. Bagaimana agar rombongan aman. Yang jelas, tetap semangat,” kata Bambang.
Jadi, akhir pekan digelar lewat komunitas-komunitas. Yang pertama ini para dokter. Mereka juga kampanye di setiap pit-stop.
Ia pun meyakini, Tour de Borobudur dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk hidup sehat dengan bersepeda. Namun, tanpa melupakan protokol kesehatan.
Sementara rute yang dilalui pada Tour de Borobudur 2020 yakni Kantor Pusat Bank Jateng-Lemah Abang-Bawen-Ambarawa-Jambu-Grabag-Borobudur. Total jarak dari start hingga titik akhir yakni sekitar 100 kilometer (km).
Ketua Panitia Tour de Borobudur 2020 Hendra Dharmanto menjelaskan, pihaknya benar-benar memperhitungkan penerapan protokol kesehatan. Baik dari start, check-point, maupun saat finis dan penyerahan medali, prinsip jaga jarak diberlakukan.
”Sekali berangkat sekitar 30 orang. Dengan penerapan protokol kesehatan, kami harapkan ini menjadi acara sepeda percontohan (di tengah pandemi Covid-19),” kata Hendra.
Ia menambahkan, titik akhir bisa berbeda-beda, tetapi tetap di sekitar kawasan Candi Borobudur. Pada Sabtu (15/8/2020), misalnya, titik akhir yakni di Bukit Dagi, sedangkan pada Minggu (16/8/2020) direncanakan di Manohara lama.
Selain para tenaga medis, nantinya juga akan ada gowes tematik, antara lain untuk para anggota TNI-Polri. Menurut rencana, juga akan ada gowes khusus pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta sesi gowes khusus bersama Ganjar Pranowo.