Serena Williams Dihentikan Petenis Peringkat 116 Dunia
›
Serena Williams Dihentikan...
Iklan
Serena Williams Dihentikan Petenis Peringkat 116 Dunia
Serena Williams, petenis peringkat 9 dunia, kalah dari petenis di luar peringkat 100 besar dunia di perempat final turnamen WTA Lexington, Kentucky. Serena ditaklukkan Shelby Rogers yang berperingkat 116 dunia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
LEXINGTON, JUMAT — Saat memasuki lapangan untuk berhadapan dengan Shelby Rogers pada perempat final turnamen WTA Lexington, Kentucky, AS, Serena Williams membawa catatan bermain dalam 967 pertandingan profesional di nomor tunggal. Hanya empat kali dia kalah dari petenis di luar peringkat 100 besar dunia.
Namun, selesai pertandingan yang berlangsung pada Jumat (14/8/2020) siang waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia, jumlah kekalahan itu bertambah. Serena kalah dari Rogers, petenis peringkat ke-116 dunia, 6-1, 4-6, 6-7 (5).
Ini menjadi kekalahan pertama Serena dari petenis di luar 100 besar dunia sejak dikalahkan Virginie Razzano (peringkat ke-111) pada babak pertama Perancis Terbuka 2012.
”Saya cukup senang mengetahuinya, yaitu bahwa saya bermain dengan lebih baik dari sebelumnya,” komentar Serena yang langsung berlatih lagi bersama pelatihnya, Patrick Mouratoglou, setelah pertandingan.
Seperti yang dikatakan setelah mengalahkan kakaknya, Venus Williams, pada babak kedua, Kamis, Serena tak berorientasi pada hasil dalam penampilan pertamanya sejak membela Amerika Serikat melawan Latvia dalam Piala Fed, Februari. Serena “hanya” membutuhkan banyak pertandingan untuk menguji latihan yang dia lakukan pada masa pandemi Covid-19 saat turnamen dihentikan sejak pertengahan Maret.
Itu juga menjadi persiapan Serena untuk tampil dalam Grand Slam Amerika Serikat Terbuka (US Open) di New York, 31 Agustus-13 September. Petenis berperingkat kesembilan dunia itu berpeluang besar mendapat gelar Grand Slam ke-24 sepanjang karier, untuk menyamai prestasi Margaret Court sebagai petenis tunggal dengan trofi juara Grand Slam terbanyak. Itu karena empat petenis peringkat 10 besar dunia yang lain, yaitu Ashleigh Barty (1), Elina Svitolina (5), Kiki Bertens (7), dan juara bertahan Bianca Andreescu (6), telah memastikan absen.
Kekalahan dalam skor ketat dari Rogers, juga kemenangan dari Venus dan Bernarda Pera, masing-masing dalam tiga set, pada babak pertama dan kedua menjadi bekal bagi Serena yang kalah dalam final AS Terbuka pada dua tahun terakhir. Pada 2018, Serena dikalahkan Naomi Osaka, sementara Andreescu mengalahkannya pada 2019.
Bagi Rogers, kemenangan atas Serena bagai mimpi menjadi kenyataan. ”Itu menjadi mimpi bagi setiap anak saat mereka besar, melihat Serena bermain lalu bisa melakukan hal yang sama dengannya,” kata Rogers.
Rogers, yang baru kali ini berhadapan dengan Serena, merebut enam dari delapan poin terakhir dalam tiebreak setelah tertinggal lebih dulu, 1-3. Kemenangan itu tak hanya mengantarkan Rogers pada kemenangan ketiga, dalam karier, atas petenis peringkat 10 besar dunia, tetapi juga mengantarkannya pada semifinal pertama turnamen WTA sejak 2016.
Pada Maret 2018 hingga awal April 2019, Rogers tak tampil dalam turnamen WTA karena menjalani operasi lutut kiri. Dia berada pada peringkat ke-743 saat kembali ke arena pertandingan pada turnamen di negaranya sendiri, Charleston, AS. Kemenangan demi kemenangan yang didapat pada turnamen rendah, berlevel Sirkuit ITF, menaikkan posisinya ke urutan 116 pada saat ini.
”Enam bulan setelah operasi, saya sempat berpikir tak akan bisa bermain lagi. Saya bersyukur, pada akhirnya bisa bertanding lagi,” ujar Rogers.
Pada pertandingan semifinal, Rogers akan berhadapan dengan petenis peringkat ke-63 dunia, Jil Teichman. Petenis Swiss itu menang, 6-2, 6-4, atas petenis tuan rumah, Cici Bellis.
Pada laga semifinal lain di pul bawah, akan terjadi pertemuan sesama petenis AS, Jennifer Brady dan Cori ”Coco” Gauff. Setelah tertinggal, 4-6, 2-4 (30-40), dari Ons Jabeur, Coco membalikkan keadaan menjadi kemenangan, 4-6, 6-4, 6-1.
”Dua lawan sebelumnya adalah petenis dengan pukulan keras, jadi ketika berhadapan dengan lawan yang pukulannya banyak menipu, sangat menyulitkan,” ujar Coco, merujuk pada permainan Jabeur, dalam www.tennis.com.
Dari turnamen WTA Praha, Ceko, petenis peringkat kedua dunia, Simona Halep, juga lolos ke semifinal setelah menang atas petenis Polandia, Magdalena Frech, 6-2, 6-0. Halep, yang ditempatkan sebagai unggulan pertama, masih menanti lawan pada semifinal, antara Irina-Camelia Begu dan Sara Sorribes Tormo. Pertandingan mereka ditunda karena hujan saat Begu unggul, 6-2, 0-1. Semifinal lain mempertemukan Elise Mertens dan Karolina Pliskova.
Final ATP tanpa penonton
Asosiasi Tenis Profesional (ATP) mengumumkan akan menggelar turnamen Final ATP di London, Inggris, 15-22 November, tanpa penonton. Final ATP adalah turnamen di pengujung musim yang hanya bisa diikuti delapan petenis terbaik, masing-masing, di tunggal dan ganda. Poin mereka dihitung dari penampilan pada musim 2020.
”Berdasarkan arahan dari Pemerintah Inggris Raya terkait pandemi Covid-19 pada saat ini, ATP akan menggelar turnamen Final ATP tanpa kehadiran penonton. Penggemar tenis yang telah membeli tiket akan menerima pengembalian uang,” pernyataan resmi ATP yang disampaikan Jumat.
Meski demikian, ATP berharap akan ada perubahan situasi yang membuat Pemerintah Inggris Raya mengizinkan kehadiran penonton, dengan menerapkan jarak sosial, pada turnamen nanti. Jika itu terjadi, penjualan tiket akan diulang.
Untuk Final ATP 2020, tiga petenis telah dipastikan lolos, yaitu Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Dominic Thiem. Namun, petenis memiliki hak untuk tak tampil, apalagi dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Nadal misalnya, memutuskan absen di AS Terbuka karena merasa belum aman untuk melakukan perjalanan internasional.
Final ATP, yang pertama kali diselenggarakan pada 1970 digelar di The O2, London, sejak 2009. Pada 2001-2005, turnamen ini digelar di Turin, Italia.
Roger Federer menjadi petenis tersukses dengan enam gelar juara, diikuti Djokovic, Ivan Lendl dan Pete Sampras, masing-masing, dengan lima gelar.
Seiring dengan keputusan menggelar Final ATP tanpa penonton, ATP juga mengumumkan jadwal baru turnamen setelah dihentikan sejak pertengahan Maret. Awal persaingan petenis putra akan dimulai pada turnamen ATP/WTA Cincinnati, 22-28 Agustus, sebagai turnamen pemanasan menuju AS Terbuka.
Untuk lebih memudahkan kontrol atas semua partisipan, ATP/WTA Cincinnati akan digelar di tempat yang sama dengan AS Terbuka, di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York.
Setelah AS Terbuka, persaingan akan berlanjut ke lapangan tanah liat, dimulai ATP 250 Kitzbuhel, 8-13 September. Setelah itu ada ATP Masters 1000 Roma, ATP 500 Hamburg, lalu Grand Slam Perancis Terbuka, 27 September-11 Oktober. (AP/REUTERS)