Gelap malam masih tersisa ketika kami meninggalkan Hotel Taj Yeshwantpur, Bangalore, India, pada pertengahan September 2013. Tuk tuk atau bajaj yang disopiri Umesh mengantar kami memotret aktivitas pasar bunga Sri Krishna Rajendra.
Pasar yang berdiri sejak tahun 1928 ini sebenarnya sama seperti kebanyakan pasar tradisional lainnya yang menyediakan beraneka kebutuhan sehari-hari. Hanya saja, pasar yang terletak di daerah Kalasipalyam itu ramai oleh pedagang bunga pada pukul 03.00 sampai pukul 09.00.
Tepat pukul 04.30 kami tiba. Perlahan kaki melangkah dan berhati-hati, selain lampu temaram, jalanan masih basah karena hujan semalam serta banyak ”ranjau” sapi. Lalu lalang warga makin ramai, lalu lintas di jalanan juga sudah macet. Penumpang naik dan turun dari bus, sementara bajaj ngetem di ujung pasar. Suara klakson bajaj yang bersahutan menambah keramaian pasar.