Selama ini, masalah besar bagi kaum lanjut usia di dunia adalah kehilangan komunitas di hari tua. Untuk menghilangkan kesepian itu, sebuah kompleks hunian di Bali dirancang khusus bagi para lansia.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·5 menit baca
Selama ini, masalah besar bagi kaum lanjut usia di dunia adalah kehilangan komunitas di hari tua. Teman sebaya sudah banyak yang pergi, kerabat juga demikian. Sementara anak-anak sibuk sendiri meniti karier. Untuk menghindari kesepian, sebagian orang memilih komunitas panti jompo.
Namun, saat ini ada alternatif pilihan bagi mereka yang sudah berusia lanjut tetapi masih dianugerahi kesehatan dan kemandirian. Sebuah kompleks hunian berkonsep cottage yang tengah dibangun di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali Utara.
Kamis (20/8/2020) siang lalu, sekitar 30 orang terlihat sabar menunggu panggilan pemberian nomor urut pemesanan (NUP) di salah satu sudut Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan. Mereka adalah calon penghuni Dream Home Air Sanih Resort Bali-Senior Home Living (SHL), nama kompleks tersebut.
Walaupun pelayanan untuk penghuni lanjut usia tetap disediakan, termasuk tenaga medis, sejak awal konsepnya dirancang bukan sebagai rumah jompo. - Handrawan Nadesul
”(Ini adalah) rumah pensiunan, tetapi bukan berkonsep rumah jompo. Walaupun pelayanan untuk penghuni lanjut usia tetap disediakan, termasuk tenaga medis, sejak awal konsepnya dirancang bukan sebagai rumah jompo. Makanya, syarat tinggal di rumah ini kelak usia minimalnya 45 tahun, tetapi tetap bisa mandiri,” kata dokter Handrawan Nadesul, pendiri Dream Home Air Sanih Resort Bali SHL, seusai peresmian pembangunannya di Jakarta, Kamis (28/8/2020).
Menurut rencana, akan dibangun 127 rumah di lokasi yang terletak di sebuah bukit setinggi 700 meter di atas permukaan laut itu. Tersedia dua tipe hunian di atas lahan seluas 4,5 hektar tersebut, yakni tipe berlahan 198 meter persegi dengan luas bangunan 86,6 meter persegi (2 kamar tidur), dan luas lahan 153 meter persegi dengan luas bangunan 56,6 meter persegi (1 kamar tidur).
Kedua tipe tersebut juga sudah dilengkapi furnitur alias fully furnished. Dibanderol dengan harga perkiraan Rp 900 juta hingga Rp 1,4 miliar per unit, calon penghuni seakan tinggal membawa koper untuk melangkah ke rumah baru ini. Pembangunan cottage ataupun fasilitasnya bakal diselesaikan Desember 2021.
Independen
Menurut Handrawan, gagasan membuat hunian khusus pensiunan ini sudah ada sejak lama. Lebih dari lima tahun lalu, dirinya dan teman-teman pensiunan seprofesinya yang memiliki lahan di Bali utara menggagas pembangunan rumah hari tua.
”Mengapa muncul gagasan ini? Pertama, kami, beberapa pensiunan dokter, ingin sekali menghabiskan hari tua di Bali. Kedua, fakta visa retirement di Bali kian tahun kian bertambah banyak, berarti semakin banyak orang luar negeri juga ingin menjalani hari tua di Bali, bahkan ada yang mengungkapkan kecintaannya hingga mengakhiri hayatnya secara baik di Bali,” ujar Handrawan.
Sejak awal, Dream Home Air Sanih Resort Bali berkonsep rumah hari tua independen, mandiri, dan bermartabat. Handrawan tak ingin konsep rumah bagi kaum senior ini disamakan dengan rumah jompo. Penghuninya tidak boleh merasa terasing atau malah merasa diasingkan.
”Kami merancang hunian ini bagi kaum lansia yang masih berjiwa independen, tidak memiliki ketergantungan bantuan tenaga perawat. Layanan kesehatan kedaruratan medik tersedia dengan layanan on call dengan rumah sakit terdekat. Ibaratnya, tinggal duduk manis, semua sudah tersedia. Tiap saat selalu bisa memilih aktivitas apa saja yang disukai dan dikehendaki secara bersama-sama,” ujar Handrawan.
Kami merancang hunian ini bagi kaum lansia yang masih berjiwa independen, tidak memiliki ketergantungan bantuan tenaga perawat.
Hampir 10 tahun menggulirkan konsep, akhirnya Handrawan berjumpa Sugiharto, Direktur PT Berkat Semesta Bangun Bersama selaku investor, dan Paulus Tan Sudarno selaku konsultan desain. Kesamaan misi membuat ketiganya mengukuhkan kerja sama pembangunan rumah hari tua itu.
Paulus mengatakan, tidaklah mudah merancang hunian di perbukitan. Keasriannya harus dipertahankan karena penghuninya kelak adalah orang-orang lanjut usia. Keasrian itu dipertahankan agar udara yang dihirup tetap segar.
Bukan hanya hunian yang dibangun di kompleks itu. Secara arsitektural, ada bangunan di pusat titik tertingginya yang bisa membuat orang melihat lebih luas lagi keasrian alam Bali utara. Sejauh mata memandang di atas bukit, bisa melihat Pantai Air Sanih yang berjarak dua kilometer atau menyusuri jalan menuju Goa Maria Air Sanih berjarak sekitar 900 meter.
Fasilitas
Hunian khusus lansia mandiri ini bakal dilengkapi lahan berkebun, danau buatan, dan beberapa gazebo untuk duduk-duduk dengan spot terbaik memandang lembah perbukitan dan laut. Tak lupa, trek untuk jogging atau sekadar jalan kaki. Selain itu, ada juga bangunan yang difungsikan sebagai rumah doa.
”Sejak awal, selain ada ketentuan persyaratan penghuni yang ditetapkan manajemen, status kepemilikan cottage ini juga sudah hak milik,” kata Paulus.
Resor di atas perbukitan itu dirancang lengkap dengan segala fasilitas yang dibutuhkan kaum senior dalam menempuh hari-harinya. Tersedia layanan makan setiap hari, aktivitas harian dalam ruang, sarana untuk kumpul-kumpul (gathering), olahraga, dansa, membaca, yoga, karaoke, dan berkebun.
Satu yang paling dianggap berharga adalah suasana ”everyday is holiday”, setiap hari adalah liburan. Pengelola berjanji pula menyiapkan program harian outing, entah jalan-jalan ke perdesaan, nonton atraksi, belanja kebutuhan ke pasar atau pergi ke segala tempat secara bersama-sama.
Tak jauh dari pusat kota Jakarta, sebetulnya model hunian bagi kaum senior ini juga sudah berdiri dan beroperasional cukup lama.
Salah satunya, Rukun Senior Living di daerah Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam konsep continuing care retirement community (CCRC), Rukun menawarkan rangkaian pelayanan terpadu sebagai solusi bagi setiap gaya hidup warga senior, dengan ragam hunian yang lengkap, termasuk vila, resor apartemen, dan senior care.
Tak jauh dari Jakarta pula, ada pula hunian terpadu eksklusif Senior Living D’Khayangan, Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Dengan berbagai varian pelayanan jasanya, keluarga bisa menentukan biaya hidupnya untuk tinggal di sana sesuai kemampuan keluarga. Tentu, tawaran kebersamaan hidup yang dibangun di tempat itu juga disediakan.