Satu hal yang membedakan dengan menu nasi padang biasa hanya lah gunungan nasi dengan pewarna alami dari bunga telang.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·4 menit baca
Sebagai bagian dari khazanah kuliner Nusantara, nasi tumpeng dikenal identik dengan sejumlah ritual adat, khususnya dalam tradisi budaya Jawa. Secara hakikat hidangan ini merepresentasikan ekspresi ungkapan syukur seseorang atas segala rahmat dan anugerah.
Dalam praktiknya ungkapan syukur, lazimnya juga disimbolkan dengan prosesi pemotongan puncak tumpeng untuk kemudian potongannya diserahkan kepada orang yang dihormati atau dituakan. Penyerahan sajian lengkap beserta tujuh jenis lauk pauk, yang memang menjadi semacam pakem pendamping tumpeng.
Setelah itu, biasanya baru lah para tamu undangan bisa menikmati bagian tumpeng lain sebagai bentuk ekspresi ikut bergembira dan bersyukur bersama. Puncak tumpeng tidak dinikmati semua orang. Walau ada juga yang meyakini, sebenarnya bukan puncak tumpeng yang seharusnya dipotong, namun bagian bawahnya yang disendok.
“Dengan menghidangkan tumpeng mini, seperti yang kami buat, para tamu juga bisa ikut merasakan dan menikmati bersama-sama bagian puncak tumpeng masing-masing. Jadi biar tumpeng besarnya tadi untuk seremonial saja,” kata Pandu Priambodo, Brand Manager Virtus Culinary Indonesia, Rabu (2/9/2020).
Menurut Pandu sudah sejak tahun 2014 pihaknya menggagas dan memproduksi sajian khas istimewa ini di bawah brand “Tumpeng Mini”. Ide awalnya berangkat dari pengalaman sang pemilik sekaligus pendiri perusahaan katering dan produsen makanan dan minuman, Ade Indra.
Dalam salah satu acara pesta yang diikuti, tambah Pandu, Ade melihat kotak hidangan berisi nasi kuning lengkap dengan sejumlah lauk. Hidangan itu disuguhkan ke para tamu dalam kemasan dan isi yang menurutnya biasa saja.
Padahal, menurut Ade, sajian khas tradisional macam itu sebetulnya masih bisa dinaikkan kelasnya. Caranya lewat variasi menu, cara penyajian, dan kemasan yang tepat. Isian lauk pauknya pun juga bisa divariasikan dengan beragam pilihan menu khas Nusantara yang kaya.
Rasa Indonesia
Hingga kini Tumpeng Mini telah menghadirkan setidaknya delapan jenis varian tumpeng, dengan menu-menu khas tradisional asal sejumlah daerah. Tak hanya itu, penamaan masing-masing varian pun dibuat menarik, enak didengar, dan mudah diingat lantaran berima.
“Selama ini kan dari yang sering kita diajarkan, nama adalah doa. Jadi ibarat menamai anak, dalam penamaan (menu makanan) kami juga tidak mau sembarangan,” ujar Pandu.
Beberapa nama menu seperti Tumpeng Langgi Pringgodani, Tumpeng Bali Kintamani, dan Tumpeng Padang Jam Gadang. Ada pula yang dinamai Tumpeng Gudeg Uleg, Tumpeng Rawon Omah Pawon, Tumpeng Saung Bandung, Tumpeng Bogana, dan Tumpeng Rodo Manado.
Sesuai penamaannya setiap tumpeng mewakili dan berisi hidangan serta sambal khas istimewa masing-masing daerah. Seperti Tumpeng Bali Kintamani, yang diperkaya dengan beberapa jenis lauk khas Pulau Dewata seperti Sate Lilit, Ayam Bumbu Bali, dan Sambal Matah. Sementara untuk Tumpeng Langgi Pringgodani terdiri dari sejumlah lauk khas seperti Empal Suwir dan Serundeng.
Menurut Pandu, Tumpeng Langgi adalah menu paling populer dipesan para pelanggan mereka. Saat dicicipi, dominan rasa manis khas hidangan Jawa Tengah, terutama Solo, memang sangat terasa medok.
Rasa manis dari daging empal suwir berkolaborasi apik dengan aroma khas dan cita rasa gurih manis dari serundeng, yang berbahan parutan kelapa. Adapun Tumpeng Bogana, yang pastinya mengadaptasi hidangan Nasi Bogana khas Tegal, Jawa Tengah, berisikan sejumlah menu wajibnya seperti Tumis Kacang Panjang, Sambal Goreng Ati, dan Serundeng.
Sementara, Tumpeng Padang Jam Gadang berisi sejumlah kelezatan khas, yang biasa ditemukan di rumah makan atau restoran Padang. Sebut saja lauk Rendang Sapi yang telah mendunia, Perkedel Kentang, Ayam Bakar Bumbu Padang, Telor Dadar, dan Rebusan Daun Singkong lengkap dengan Sambal Hijau beraroma khas.
Satu hal yang membedakan dengan menu nasi padang biasa hanya lah gunungan nasi dengan pewarna alami dari bunga telang. Pewarna alami itu menjadikan penampilan tumpeng berwarna ungu sehingga tampak lebih cantik sekaligus menggugah selera.
Bagi mereka penyuka pedas beberapa jenis tumpeng mini seperti Tumpeng Padang Jam Gadang, Tumpeng Bali Kintamani, dan Tumpeng Rodo Manado, adalah pilihan yang harus dicoba. Ketiganya punya ciri khas dominan rasa pedas yang klasik dan unik. Juga menu-menu berbumbu aromatik serta berempah.
Sementara mereka yang tak terlalu suka rasa pedas bisa memilih tumpeng mini versi hidangan khas Jawa Tengah, yang dominan bercita rasa manis walau juga sebetulnya bersambal. Beberapa pilihan seperti disebut sebelumnya, Tumpeng Langgi Pringgodani, Tumpeng Bogana, dan juga Tumpeng Gudeg Uleg.
Pada Tumpeng Gudeg Uleg dominasi rasa manis berasal terutama dari kombinasi lauk Ayam Bakar Bumbu Gudeg, Gudeg Nangka Jogja, Telur Dadar Kecap, dan Tempe Bacem. Sementara Tumpeng Saung Bandung terbilang relatif netral dengan kelezatan, yang diperkuat dengan Ikan Asin Teri Kacang, Empal Gepuk, dan Tahu Susu Lembang.
Hingga kini ada setidakya delapan pilihan menu tumpeng mini, yang bisa dipesan dengan harga memadai. Tak hanya beragam pilihan menu khas tradisional beberapa daerah, bentuk dan kemasannya pun bisa disesuaikan.
Selain itu nasinya pun bisa disajikan dalam bentuk lain semisal hati atau bintang. Dengan begitu, pesanan makanan bisa disesuaikan dengan karakter acara, seperti pesta ulang tahun atau acara makan-makan syukuran lainnya.