Badai Sally Luluh Lantakkan Kawasan Pesisir Tenggara AS
›
Badai Sally Luluh Lantakkan...
Iklan
Badai Sally Luluh Lantakkan Kawasan Pesisir Tenggara AS
Sebuah lembaga riset memperkirakan, kerusakan akibat badai Sally di kawasan pesisir tenggara Amerika Serikat ini bisa menyebabkan kerugian 8 miliar-10 miliar dollar AS (sekitar Rp 117,8 triliun-Rp 147,3 triliun).
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
PENSACOLA, JUMAT — Masyarakat yang tinggal di kota-kota pesisir tenggara Amerika Serikat, dari Alabama sampai ujung pantai Florida, mulai membersihkan rumah, puing, dan mengumpulkan barang-barang yang berceceran setelah badai Sally menghantam wilayah itu. Badai Sally membuat jalanan kota berubah menjadi sungai, pohon-pohon tumbang, dan jaringan listrik di 400.000 rumah terputus. Satu orang dilaporkan tewas.
”Semua jendela dan pintu rumah kami bolong. Rumah kami goyang-goyang seperti kapal. Seram sekali,” kata Matt Wilson, warga Pantai Orange, Alabama, yang termasuk daerah dengan kerusakan paling parah, Rabu (16/9/2020).
Banjir terparah melanda jalanan kota Pensacola, Florida, yang berpenduduk 52.000 orang. Pada saat puncak badai, angin sangat kencang dan membawa semua isi rumah keluarga Wilson keluar entah ke mana. Beruntung, Wilson sempat mengungsikan keluarganya ke tempat yang aman sesaat sebelum puncak badai. ”Semua barang di rumah terbawa badai. Ketika mengungsi, kami harus melewati jalanan yang sudah seperti sungai,” ujarnya.
Banjir besar yang tidak biasa terjadi ini disebabkan pergerakan badai Sally yang lambat. Badai itu bertahan di pantai selama berjam-jam hingga menyebabkan hujan deras. Meski sudah meninggalkan Alabama, badai Sally tetap menyebabkan hujan deras di wilayah North Carolina dan South Carolina yang juga berpotensi menimbulkan tornado.
Chuck Watson dari lembaga Riset Enki, yang memonitor badai-badai tropis dan membuat permodelan dampak kerugian yang diakibatkan menyebutkan, kerusakan akibat badai Sally bisa menyebabkan kerugian senilai 8 miliar-10 miliar dollar AS (sekitar Rp 117,8 triliun-Rp 147,3 triliun) atau jauh lebih besar daripada perkiraan semula, yakni 2 miliar-3 miliar dollar AS.
Banyak warga Florida kaget dan tidak siap menghadapi bencana karena badai Sally tiba-tiba berbelok tajam ke arah timur dan langsung menghantam apa pun yang ditemuinya. Akibatnya, warga tak punya cukup waktu untuk menutup jendela dan menyiapkan persediaan makanan-minuman. Jeff Gardner (47) dan keluarganya, misalnya, kaget karena tiba-tiba berada di tengah-tengah badai.
”Kami bertahan di dalam rumah, tetapi di bawah tanah. Untung rumah tak hancur. Tetapi, suara anginnya sepanjang malam menakutkan,” kata Gardner.
Warga Navarre, David Triana (57), mengatakan bahwa tidak ada yang tahu dan siap menghadapi badai berkategori 2 itu.
Namun, Gubernur Alabama Kay Ivey mengaku sudah memberikan peringatan dan imbauan kepada warga untuk bersiap. Bahkan, ia sudah menyatakan status darurat sejak sebelum badai datang, Senin lalu. ”Badai ini bergerak pelan, tetapi daya hancurnya dahsyat. Akan butuh waktu lama untuk memulihkan listrik, air bersih, dan layanan dasar lainnya,” ujarnya.
Bergerak ke timur
Badai Sally bergerak ke arah timur laut, Kamis, dan dikhawatirkan juga akan membuat jalanan kota-kota lain banjir. Ketinggian banjir diperkirakan sampai 1,5 meter, seperti di Pensacola, Florida, dan memutus jalanan serta jembatan-jembatan. ”Banjir karena hujan deras dan angin terus melanda. Untung surutnya cepat, jadi kami bisa bersih-bersih rumah. Warga kota lain harus siap-siap,” kata Preity Patel (41), warga Pensacola.
Selama satu tahun terakhir ini, kata Matt Lane (23) dari perusahaan listrik New Hampshire, sering terjadi badai berturut-turut. Sally adalah nama badai ke-18 di Atlantik untuk tahun ini saja. Badai Sally juga merupakan badai tropis kedelapan yang menghantam AS. Selain badai Sally, ada tiga badai lain dengan nama yang berbeda di Atlantik.
Intensitas badai meningkat kekuatan dan dampak kerusakannya sejak 1980-an. Para peneliti di Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS menilai ini terjadi karena iklim yang semakin panas. (REUTERS/AFP)