Pencarian Helikopter Hilang Kontak di Paniai Dilanjutkan
›
Pencarian Helikopter Hilang...
Iklan
Pencarian Helikopter Hilang Kontak di Paniai Dilanjutkan
Tim penyelamat gabungan masih mencari keberadaan helikopter jenis Bell 212 PK-USS yang hilang kontak di pedalaman Paniai, Kamis kemarin. Ada tiga penumpang dalam helikopter itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pencarian helikopter Bell 212 milik PT Nasional Utility Helicopter dengan nomor registrasi PK-USS yang hilang kontak sejak Kamis dilanjutkan pada Jumat (18/9/2020). Helikopter yang membawa bahan makanan ini hilang kontak di sekitar Kampung Lebah, daerah pedalaman Kabupaten Pania, Papua.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, Jumat pagi, mengatakan, helikopter dilaporkan hilang kontak saat dalam perjalanan dari Kilometer 100 Distrik Siriwo menuju Kampung Ndeotadi di Paniai pada pukul 10.47 WIT, Kamis (17/9).
Helikopter jenis Bell 212 ini terbang dari Nabire pukul 6.30 WIT dengan tujuan ke sejumlah kampung di Nabire dan Paniai. Heli mengangkut bahan makanan dan seharus sudah kembali ke Nabire pukul 12.00 WIT. Heli ditumpangi tiga awaknya, yakni Kapten Endy Nawalaga, Kapten Erik Kurniawan, dan Aswar Jamal selaku teknisi.
Tim gabungan yang terdiri Basarnas, kepolisian, dan TNI telah mencari helikopter tersebut via udara pada Kamis pukul 15.35 hingga pukul 16.00 WIT di Kampung Lebah. Pencarian dilakukan dengan pesawat jenis karavan milik maskapai Smart Air, tetapi tim belum menemukan helikopter tersebut.
”Pencarian terpaksa dihentikan pada pukul 16.00 WIT karena kondisi cuaca buruk. Awan tebal menutupi daerah yang menjadi lokasi terakhir helikopter sebelum hilang kontak,” kata Ahmad. Tim SAR gabungan yang terdiri dari delapan orang kembali melakukan pencarian helikopter via udara pada Jumat ini mulai sekitar pukul 08.00 WIT.
Pencarian terpaksa dihentikan pada pukul 16.00 WIT karena kondisi cuaca buruk.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Biak Gusti Anwar Mulyadi saat dihubungi mengatakan, sebanyak dua anggotanya ikut dalam proses pencarian helikopter tersebut. Sebab, Nabire masuk dalam wilayah operasi SAR Biak.
”Kami akan berupaya maksimal mencari keberadaan helikopter tersebut. Mudah-mudahan operasi pencarian tidak terkendala cuaca pada Jumat ini,” ucap Gusti.
Anggota staf Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Perwakilan Papua, Norbert Tunjanan, juga terus memantau perkembangan pencarian helikopter PK-USS di sekitar lokasi hilang kontak.
Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan Kantor Pelayanan Navigasi atau Airnav Nabire, alat pemancar sinyal atau emergency locator transmitter (ELT) sempat berbunyi pada frekuensi 121,5 megahertz (mHZ) sebelum heli itu hilang kontak.
”Seharusnya pesawat mencari helikopter tersebut mendapatkan pancaran sinyal ELT. Sebab, ELT beroperasi selama 24 jam,” ujar Norbert.