Kompetisi Sepak Bola dan Basket Dipastikan Berlanjut
›
Kompetisi Sepak Bola dan...
Iklan
Kompetisi Sepak Bola dan Basket Dipastikan Berlanjut
Setelah tertunda cukup lama, kompetisi sepak bola Indonesia Liga 1 dan 2 serta kompetisi bola basket Liga Basket Indonesia atau IBL akan dimulai lagi Oktober. Mereka komitmen menggelar dengan protokol kesehatan ketat.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Setelah tertunda sejak muncul pandemi Covid-19 pada Maret, kompetisi sepak bola profesional Indonesia Liga 1 dan Liga 2, serta kompetisi bola basket profesional Indonesia Liga Basket Indonesia atau IBL dipastikan akan berlanjut mulai Oktober ini. Kepastian didapat setelah masing-masing operator mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora serta Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Kepastian itu didapat setelah Menpora Zainudin Amali, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional sekaligus Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI Mochamad Iriawan, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PB Perbasi) Danny Kosasih, dan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah melakukan nota kesepahaman kelanjutan kompetisi sepak bola dan bola basket. Kesepahaman itu dilakukan secara daring, Kamis (17/8/2020).
Iriawan mengatakan, Liga 1 akan dimulai kembali per 1 Oktober dan akan dipusatkan di Pulau Jawa, tepatnya di Yogyakarta. Klub dari luar Jawa memiliki homebase di sekitaran Yogyakarta, seperti Malang (Jawa Timur), Magelang, Sleman, dan Bantul. Sementara itu, klub-klub asal Jawa memilih homebase di Yogyakarta.
Adapun Liga 2 akan dimulai kembali per 17 Oktober dan dipusatkan di empat tuan rumah untuk empat grup yang ada, yakni Medan (Sumatera Utara), Pekanbaru (Riau), Bandar Lampung (Lampung), dan Cilacap (Jawa Tengah). Liga 1 dan Liga 2 akan digelar tanpa penonton. ”Pemusatan lokasi gelaran ini (di Liga 1 dan Liga 2) bertujuan untuk meminimalisir mobilitas pemain dan memudahkan untuk melakukan sterilisasi lokasi. Semua untuk meminimalisir potensi penularan Covid-19,” ujarnya.
Danny menuturkan, IBL juga akan dimulai pada Oktober ini. Berdasarkan keterangan IBL, kompetisi bola basket tertinggi nasional itu akan dimulai lagi 13-27 Oktober dan dipusatkan di Mahaka Square Arena Kelapa Gading, Jakarta Utara. IBL pun dilaksanakan tertutup atau tanpa penonton.
PSSI maupun Perbasi sama-sama komitmen untuk menjaga betul gelaran kompetisi kali ini berlangsung dengan protokol kesehatan ketat. ”Dokumen kesepahaman ini akan menjadi pegangan kami, Perbasi, IBL, hingga klub untuk menjalani latihan dan pertandingan sesuai protokol kesehatan yang berlaku. Kami akan patuh agar tidak menimbulkan klaster baru,” kata Danny.
Terus dipantau
Agar penyelenggaraan kompetisi sepak bola dan bola basket itu berjalan sesuai prokol kesehatan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 akan terus memantau berlangsungnya gelaran tersebut. Untuk itu, Doni mengutarakan, pihaknya meminta operator atau penyelenggara kedua kompetisi berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan daerah lokasi pertandingan.
”Kami berharap operator Liga 1 dan Liga 2 serta IBL untuk benar-benar mentaati perjanjian yang telah dibuat. Ini semua demi menjaga keselamatan atau kesehatan semua pihak yang terlibat dalam kelanjutan kompetisi-kompetisi tersebut,” tuturnya.
Salah satu yang paling diingatkan Doni, antara lain semua personel klub dan perangkat pertandingan melakukan tes PCR atau swab. Tes itu harus dilakukan secara berkala. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga meminta hanya orang-orang yang sehat yang berpartisipasi. Orang-orang yang memiliki penyakit bawaan, diharapkan tidak turut terlibat.
Apalagi 85-92 persen kematian Covid-19, itu dipicu oleh penyakit bawaan korban. ”Selama pandemi ini, tidak ada tempat yang benar-benar aman. Kita semua bisa terancam dan bisa mengancam. Oleh karena itu, kita semua wajib untuk selalu waspada dan meminimalisir semua potensi penyebaran/penularan yang ada,” ujar Doni.
Secara keseluruhan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memberikan izin kelanjutan kompetisi sepak bola dan bola basket untuk memberikan hiburan maupun kampanye kepada masyarakat mengenai pentingnya olahraga. Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kebugaran ataupun imunitas tubuh guna menangkal infeksi Covid-19.
Kendati demikian, masyarakat pun harus paham bahwa kompetisi-kompetisi itu dilaksanakan tanpa penonton. Guna mendukung keamanan dalam gelaran, penyelenggara maupun penggemar sepak bola atau bola basket benar-benar memastikan masyarakat tidak hadir atau mendekati lokasi pertandingan. ”Penyelenggara juga perlu berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat agar masyarakat patuh nonton dari rumah saja, dari televisi,” kata Doni.
Menurut Doni, pihaknya juga meminta penyelenggara memaklumi jika ada perkembangan kasus Covid-19 di lokasi pertandingan. Kalau angka kasus meningkat di lokasi bersangkutan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap izin yang telah diberikan dan berharap penyelenggara siap untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. ”Olahraga memang penting tetapi kesehatan jauh lebih penting,” pungkasnya.
Kelanjutan pembinaan
Zainudin menyampaikan, kelanjutan kompetisi amat penting. Kehadiran kembali kompetisi bisa melanjutkan pembinaan. Lebih-lebih kompetisi sudah lama tertunda karena mendukung upaya pemerintah di awal masa wabah Covid-19 beberapa bulan lalu.
Di sisi lain, Indonesia akan menghadapi sejumlah kompetisi internasional di tahun depan, seperti sepak bola ke Piala Dunia FIFA U-20 2021 di Indonesia dan bola basket ke kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia. ”Guna menghadapi ajang internasional itu, Indonesia perlu kompetisi untuk melanjutkan pembinaan atlet,” tuturnya.
Khususnya menghadapi Piala Dunia FIFA U-20 2021, tambah Zainudin, pemerintah telah menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2020 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Piala Dunia U-20 2021 atau Inafoc dan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Kedua aturan itu terbit 15 September 2020.
Kedua aturan tersebut bertujuan untuk percepatan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Saat ini, fokus pemerintah percepatan penyiapan arena di enam lokasi, yakni Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang, Sumatera Selatan), Stadion Gelora Bung Karno (DKI Jakarta), dan Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat).
Lalu, ada Stadion Manahan Solo (Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur), serta Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar (Bali). ”Persiapan arena ini butuh waktu cukup panjang, seperti penanam rumput di lapangan pertandingan maupun latihan yang butuh waktu untuk tumbuh dan siap digunakan,” ujarnya.
Selain itu, Zainudin mengatakan, pihaknya fokus pula melengkapi struktur organisasi Inafoc. Saat ini, Inafoc memiliki Ketua Pengarah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Ketua Inafoc yang fokus kepada penyelenggaraan secara umum adalah Zainudin sendiri dan wakilnya Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto.
Adapun Ketua Bidang Penyiapan Arena Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah Basuki Hadimuljono, serta Ketua Bidang Prestasi Mochamad Iriawan. ”Kami masih ingin melengkapi lagi struktur organisasi sekarang. Setelah itu, kami akan mulai aktif berkerja,” pungkas Zainudin.