Kian Banyak Pedagang di Jateng Terpapar, Perketat Protokol Kesehatan di Pasar
›
Kian Banyak Pedagang di Jateng...
Iklan
Kian Banyak Pedagang di Jateng Terpapar, Perketat Protokol Kesehatan di Pasar
Penularan Covid-19 di kalangan pedagang pasar tradisional di Jawa Tengah terus terjadi. Di Kabupaten Tegal, lima pedagang Pasar Trayeman, terpapar. Adapun di Kota Magelang, enam pedagang Pasar Rejowinangun tertular.
Oleh
KRISTI UTAMI/REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Penularan Covid-19 di kalangan pedagang pasar tradisional di Jawa Tengah terus terjadi. Di Kabupaten Tegal, lima pedagang Pasar Trayeman, Kecamatan Slawi terpapar Covid-19. Sementara di Kota Magelang, enam pedagang Pasar Rejowinangun tertular. Protokol kesehatan di pasar mesti ditertibkan secara tegas.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal kembali mengumumkan penambahan dua kasus positif Covid-19 di daerahnya, Jumat (18/9/2020). Dua orang tersebut adalah seorang perempuan warga Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru dan seorang warga Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. Keduanya merupakan pedagang di Pasar Trayeman.
Dua orang tersebut dinyatakan positif berdasarkan tes usap massal yang dilakukan pada Rabu-Kamis (8-9/9/2020). Tes usap kepada 69 pedagang itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari temuan tiga pedagang positif di Pasar Trayeman.
”Hingga saat ini sudah ada lima pedagang Pasar Trayeman yang positif Covid-19. Dari lima orang tersebut, 1 meninggal, 2 sembuh, dan 2 masih menjalani isolasi mandiri,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro, Jumat (18/9/2020).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Trayeman Ety mengatakan, pihaknya akan menutup pasar selama tiga hari mulai Sabtu-Senin (19-21/9/2020). Selama ditutup, pasar akan disterilkan dengan cara disemprot cairan disinfektan.
”Sedianya, penutupan pasar akan dilakukan mulai hari ini. Namun, para pedagang menolak dengan alasan kami belum melakukan sosialisasi. Jadi, hari ini kami manfaatkan waktu untuk sosialisasi dulu,” ujar Ety.
Berdasarkan pantauan, aktivitas jual beli masih terjadi di Pasar Trayeman pada Jumat pagi hingga petang. Para pedagang dan pembeli memanfaatkan hari terakhir sebelum penutupan itu untuk mengais rezeki.
Saat bertransaksi, masih ada sejumlah pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker dengan benar. Sebagian dari mereka juga berkerumun.
Rencana penutupan pasar ditanggapi beragam oleh sejumlah pedagang. Sebagian pedagang mengaku keberatan dengan penutupan pasar.
”Sebenarnya saya bingung, bagaimana caranya mendapatkan pemasukan kalau pasar ditutup. Soalnya, satu-satunya pemasukan keluarga, ya dari hasil saya berjualan di pasar,” ujar Eka (40), pedagang di Pasar Trayeman.
Pedagang lain, Ida (45), mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah menutup pasar. Ia berharap, setelah adanya penutupan, tidak ada lagi penularan Covid-19 di pasar tersebut.
”Saya pasrah saja dengan adanya penutupan pasar. Mau ngeyel tetap buka tidak bisa. Semoga saja bisa segera selesai terus bisa jualan lagi,” katanya.
Magelang
Di Kota Magelang, enam pedagang Pasar Rejowinangun, terkonfirmasi positif Covid-19. Semua pedagang adalah warga Kabupaten Magelang. Lima orang berasal dari Kecamatan Candimulyo dan satu orang lainnya berasal Kaliangkrik.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Dwi Susetyo, mengatakan, enam orang tersebut adalah hasil penelusuran dari kontak erat dari kasus positif Covid-19 yang ditemukan Dinas Kesehatan Kota Magelang.
“Berawal dari satu temuan, dari hasil penelusuran, kami menemukan bahwa dia telah menularkan pada lima pedagang lain di sekitarnya,” ujar Dwi, Jumat (18/9/2020).
Enam pedagang positif Covid-19 tersebut adalah pedagang perempuan. Lima orang di antaranya yang merupakan warga Kecamatan Candimulyo adalah warga lanjut usia, dengan usia 56 tahun ke atas. Semua pedagang tersebut kini menjalani upaya perawatan dan penyembuhan dengan melakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan petugas kesehatan di sekitarnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto, mengatakan, pihaknya juga menindaklanjuti temuan kasus positif Covid-19 dengan langsung melakukan tes usap pada pedagang yang ada di sekitarnya. “Saat ini, sudah ada 23 pedagang yang menjalani tes usap dan saat ini sedang menunggu hasil tes,” ujarnya.
Sembari menunggu hasil tes, Majid mengatakan, pihaknya juga sudah meminta agar 23 pedagang tersebut tidak berjualan terlebih dahulu.
Di sekolah
Penyebaran Covid-19 juga membuat sebanyak 48 sekolah dasar di Kabupaten Tegal menghentikan pembelajaran tatap muka terhitung sejak Selasa (15/9/2020). Penghentian pembelajaran tatap muka itu dilakukan karena ada warga di sekitar sekolah yang terpapar Covid-19.
”(Penghentian belajar tatap muka) Karena ada orangtua siswa yang positif, ada juga yang tetangga siswa atau di sekitar lingkungan sekolah yang positif. Penutupan itu dilakukan setelah ada surat dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 desa yang menginformasikan adanya kasus Covid-19 di wilayahnya,” kata Kepala Seksi Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Abdul Rosyid.
Menurut Abdul, penghentian belajar tatap muka itu dilakukan hingga orang-orang yang positif di sekitar sekolah dinyatakan sembuh. Setelah mereka sembuh, sekolah-sekolah tersebut boleh kembali melakukan pembelajaran tatap muka. Adapun pembelajaran tatap muka di tingkat sekolah dasar sudah dilakukan sejak 3 Agustus.
Hingga Jumat malam, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal sebanyak 140 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 90 orang dinyatakan sembuh, 37 orang dirawat, dan 13 orang meninggal.
Sementara untuk memperketat penerapan protokol kesehatan, Pemkab Magelang bersama TNI dan Polri mengintensifkan pelaksanaa operasi yustisi menjadi tiga kali dalam sepekan. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan, operasi yustisi akan dilakukan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan atau ramai dikunjungi warga seperti destinasi wisata, pusat kuliner, serta pusat kegiatan masyarakat seperti lapangan atau taman.