Miami Heat kembali mencuri gim kedua final Wilayah Timur atas Boston Celtics, Jumat pagi WIB. Butler dan rekan-rekan semakin tak tersentuh di ”playoff” musim ini dengan rekor sepuluh kali menang dan hanya sekali kalah.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, JUMAT — Seisi skuad Miami Heat sedang berapi-api. Semua pemain mulai dari sang bintang, Jimmy Butler, hingga debutan, Tyler Herro, tampil begitu sempurna. Bara menyala tim asuhan Erik Spoelstra ini pun kembali menghanguskan harapan pasukan muda berbakat Boston Celtics.
Heat kembali mencuri kemenangan atas Celtics, 106-101, dalam pertarungan ketat gim kedua final Wilayah Timur, Jumat (18/9/2020) WIB, di ”gelembung” Orlando. Hasil ini membuat mereka memimpin seri playoff itu, 2-0, setelah dua hari lalu menang lewat drama babak overtime atau tambahan waktu.
Seperti di gim pertama, Heat yang tertinggal lebih dulu membalikkan keadaan pada paruh kedua. Mereka sempat tertinggal 47-60 di paruh pertama karena aksi menawan guard Celtics, Kemba Walker, yang menghasilkan 23 poin.
Situasi berubah di paruh kedua. Pasukan Heat menunjukkan mentalitas juaranya. Mereka bersama-sama membentuk pertahanan zona yang tidak bisa ditembus lawan yang memiliki sejumlah penembak andal.
Sementara itu, semua pemain mereka berkontribusi juga dalam serangan. Total enam pemain mencetak dua digit poin, di antaranya Butler (14 poin), center Bam Adebayo (21), serta duet guard Goran Dragic (25) dan Duncan Robinson (18).
”Dengan enam pemain Miami mencetak dua digit, ini adalah kemenangan dari upaya bersama tim yang membuat mereka sulit dikalahkan. Terutama di kuarter keempat, pertahanan mereka semakin bagus,” kata legenda NBA, Magic Johnson.
Berbalik unggul
Kebangkitan Heat diawali oleh dominasi Adebayo di area dalam pertahanan Celtics pada kuarter ketiga. Total 13 dari 21 poin pemain bertubuh atletis ini dicetak dalam satu kuarter yang membuat Heat berbalik unggul 74-73. Adebayo juga mencatatkan double-double dengan sumbangan 21 poin dan 10 rebound.
Butler tidak membuat banyak poin. Namun, dia lagi-lagi memainkan peran penting pertahanan di pengujung laga. Dia membuat 3 steal dalam 4 menit terakhir. Celtics, yang sempat mendapat angin di kuarter pamungkas kembali kehilangan momentum.
Kami memang suka membuat hal menjadi lebih susah. Kami tertinggal dua digit lalu kemudian kami menjadi pasukan yang membalikkan keadaan.
Dragic dan Robinson menyokong Heat dengan lemparan akuratnya. Akurasi lemparan keduanya di atas 50 persen. Dragic membongkar pertahanan lawan dengan penetrasi, sementara Robinson menghujani pertahanan lawan dengan tembakan-tembakan tiga angka.
Menurut Butler, tidak masalah tertinggal di pertengahan laga, selama mereka yang menjadi pemenang. ”Kami memang suka membuat hal menjadi lebih susah. Kami tertinggal dua digit lalu kemudian kami menjadi pasukan yang membalikkan keadaan,” ucapnya.
Rekor sang debutan
Kemenangan ini membuat Heat tidak terhentikan di playoff. Mereka punya rekor terbaik di antara tim-tim lainnya dengan presentase 91 persen kemenangan. Skuad asuhan Spoelstra itu memenangi 10 dari 11 gim playoff musim ini.
Laju tersebut tak lepas dari permainan berani sang debutan, Herro. Dia kembali menyumbang 11 poin, 9 rebound, dan 5 asis. Herro menjadi debutan pertama dalam 16 tahun terakhir yang mampu mencetak lebih dari 10 poin di 10 laga playoff beruntun. Terakhir kali catatan itu dicapai legenda Heat, Dwyane Wade.
Kekalahan kedua kali beruntun ini membuat Celtics frustrasi. Menurut ESPN, terdengar suara teriakan dari dalam ruang ganti setelah mereka kalah. Suara itu diketahui milik guard yang sedang naik daun, Marcus Smart.
”Kami frustrasi. Ini wajar karena kami adalah sebuah tim olahraga. Tidak seharusnya kami senang ketika tertinggal 0-2. Tidak ada yang luar biasa. Ini hanya perbicangan tentang gim,” kata Jayson Tatum, pemain Celtics yang menyumbang 21 poin.
Celtics sebenarnya punya kesempatan menyamakan kedudukan di detik-detik akhir. Tiga angka beruntun dari Jaylen Brown sempat menipiskan keunggulan Heat. Namun, Brown yang total menyumbang 21 poin gagal memasukkan lemparan penentu tersebut.
Pelatih Celtics, Brad Stevens, pun harus berpikir keras cara menaklukkan pertahanan zona ala Spoelstra. Timnya nyaris tidak berkutik ketika skema itu diterapkan Heat pada paruh kedua. Tim lawan sukses menghentikan rotasi bola mereka yang secepat kilat.
”Kami tidak bermain baik dan mereka tampil bagus. Kami tidak akan bisa memenangkan gim ini jika tidak saling terhubung antarpemain. Kami harus berjuang keras untuk bisa mengembalikan seri ini,” ucap Stevens.
Heat hanya butuh dua kemenangan lagi untuk lolos ke Final NBA. Sementara itu, Celtics berharap bisa membalikkan keadaan seri. Celtics sedang menunggu kembalinya bintang mereka, Gordon Hayward, yang sudah mulai pulih dari cedera. (AP)