Kepindahan Thiago akan membuat Liverpool jadi tim yang semakin tak tersentuh. Dia akan menyempurnakan sisi tengah skuad asuhan Klopp.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
Thiago Alcantara, gelandang tengah paling bersinar di Eropa saat ini, memutuskan bergabung dengan Liverpool, tim terbaik di tanah Inggris. Kehadiran Thiago ke Anfield akan membawa Liverpool menuju ”langit ketujuh” yang tak mampu dijangkau lagi oleh para pesaing.
Transfer Thiago yang berbelit-belit dari Bayern Muenchen menuju Liverpool akhirnya selesai juga. Kedua tim menyepakati angka 30 juta euro (Rp 523 miliar) untuk pemain tim nasional Spanyol tersebut. Sang pemain berusia 29 tahun dikontrak di Anfield sampai 2024.
Tidak banyak yang bisa dikembangkan dari skuad ”Si Merah”. Mereka sudah sangat sempurna, dari penjaga gawang hingga penyerang. Gelar Liga Inggris dan Liga Champions dalam dua musim terakhir menjadi bukti keperkasaan skuad asuhan Juergen Klopp tersebut.
Namun, seperti kata legenda hidup Liverpool, Jamie Carragher, bekas klubnya tersebut masih belum sempurna. ”Skuad Liverpool sudah baik di banyak area, tetapi saya pikir masih ada beberapa area yang harusnya bisa lebih baik lagi,” katanya seperti dikutip Sky Sports.
Jika ada posisi yang perlu ditingkatkan, posisi itu adalah gelandang tengah. Mereka punya trio Jordan Henderson, Fabinho, dan Naby Keita yang sangat solid. Akan tetapi, mereka bukanlah seorang ”dewa umpan” yang bisa mengkreasikan serangan dari lubang sempit di area tengah.
Sosok itu ada dalam diri Thiago, pemain Spanyol keturunan Brasil. Bakatnya berasal dari Brasil, tanah air tempat lahirnya sepak bola indah. Sementara itu, tekniknya dibentuk oleh La Masia, akademi Barcelona, yang memproduksi filosofi sempurna tiki-taka.
Kelebihannya adalah umpan jarak dekat untuk membongkar pertahanan lawan dari tengah. Selama tujuh musim, akurasi umpan Thiago konsisten mencapai 91 persen. Jumlah itu tertinggi dalam sejarah Bundesliga, menurut Squawka. Adapun musim lalu dia membuat 82,6 umpan setiap 90 menit, yang membuatnya melampaui gelandang mana pun.
Karena itu, Thiago menjadi pilihan tepat dalam transformasi Klopp menuju tim yang tidak tersentuh. Musim lalu, gaya main Liverpool mulai terbaca oleh tim pesaing. Mereka sangat terfokus pada serangan sisi sayap, dengan Andre Robertson dan Trent Alexander-Arnold.
Total, hanya 26 persen serangan Liverpool yang berasal dari gelandang-gelandang mereka, berdasarkan data Sky Sports. Sisanya, serangan Si Merah dimulai dari kaki Robertson ataupun Arnold. Pola serangan itu nyaris selalu sama.
Sistem bermain Klopp memang masih sangat efektif dan menyeramkan. Namun, tidak bisa dimungkiri, efek ”tak tersentuh” yang dimiliki mereka musim lalu mulai luntur setelah era pandemi.
Mereka dua kali kalah dari Arsenal hanya dalam beberapa bulan. Padahal, Klopp tidak pernah kalah dengan tim asal London itu sejak memegang klub pada 2015. Arsenal dengan manajer baru Mikel Arteta menerapkan strategi 3-4-3 yang menahan eksplosivitas pergerakan sayap Liverpool.
Klopp mengakui, mereka harus berbenah. Sebab, tim-tim lain, terutama Chelsea, juga menambah amunisi untuk bersaing musim ini. Karena itu, dia memaksa manajemen Liverpool mendatangkan Thiago.
”Kami harus mencari solusi untuk menghadapi masalah baru sebelum kami bermasalah dengan hal tersebut. Begitulah sepak bola bekerja,” ucap manajer asal Jerman tersebut.
Dengan Thiago, Liverpool punya tiga alternatif serangan. Dari sayap kiri dan kanan, serta tengah. Hal ini akan membuat lawan yang parkir bisa semakin kebingungan saat menghadapi gempuran sang juara bertahan.
Meski nyaris berkepala tiga, Thiago masih dalam performa puncak. Dia baru saja mengantarkan Muenchen merebut treble pada musim lalu. Dia berperan penting menjaga kestabilan permainan tim berjuluk ”FC Holywood” itu. Kontribusinya pun diganjar dengan masuk nominasi sebagai gelandang terbaik Eropa, bersama De Bruyne dan rekannya, Thomas Mueller.
Sebenarnya, Muenchen masih membutuhkan jasanya. Pelatih Muenchen Hansi Flick sangat menyukai gaya bermainnya. Namun, kontrak Thiago di klub Jerman itu menyisakan satu musim lagi. Jika tidak dijual, dia akan pergi gratis pada musim depan.
”Saya memberi selamat pada Juergen (Klopp) karena mendapat pemain yang sangat berkelas. Dia adalah pemain berkualitas yang membuat kami kehilangan,” ucap Flick.
Thiago mungkin membutuhkan waktu beradaptasi dengan sepak bola Inggris. Namun, itu tidak akan lama. Inggris punya gaya main cepat dan sangat mengandalkan fisik. Gaya itu juga sudah biasa dimainkannya di Muenchen.
Tujuh tahun lalu, saat masih di Barcelona, Thiago mungkin akan kesulitan bermain di Inggris. Namun, tidak sama halnya dengan sekarang. Tubuhnya jauh lebih kekar dengan berisi otot tebal setelah dibentuk di Muenchen. (AP/REUTERS)